Setelah makan malam amber segera pamit karena sudah larut malam . Sebenarnya makan malam yang berlangsung tak begitu kaku . Setelah emily menjelaskan alasannya moody semuanya berjalan lancar . Elisa sangat senang bisa mengobrol sedikit dengan amber . Dia banyak mendapat pengalaman tentang penyihir dan juga sihir namun amber tak mengajarkan apapun tentang sihir . Karena kata bunda semua ada waktunya .
" bun who actually amber ?" Ucapku dengan nada bermanja sambil merangkul lengan bunda manja
" he is my friend and your father's friend " ucap bunda namun enggan menatap mataku dan sibuk membereskan meja makan
" really ?" Ucapku dengan nada tidak percaya yang dibuat buat namun bunda langsung membeku dengan pertanyaan ku . Apa bunda menyembunyikan sesuatu dariku ?
" yes " jawab bunda singkat namun raut wajahnya terlihat sangat tegang dan aku masih melihat kekhawatiran dari wajah bunda
" are you lying ?" Tanyaku lagi lagi bunda membeku ditempat sebelum akhirnya meninggalkanku dimeja makan dengan pikiran yang masih bertanya tanya dengan sikap bunda
Aku menggidikan pundak lalu meninggalkan meja makan dan berlari kearah kamarku . Aku terlalu lelah untuk bertanya tanya siapa amber sebenarnya lagipula bunda bilang dia adalah teman ayah dan juga bunda . Dengan sekali lompatan tubuhku langsung terbaring sempurna dikasurku yang empuk dan tak terasa mataku tertutup rapat hingga tak mengingat apapun lagi .
--o0o--
Paginya aku berangkat diantar bunda , setelah menyantap sarapan pagi yang dibuat belinda kamipun tak ingin membuang waktu lagi dan segera berangkat . Sesampainya mobil bunda dipelataran sekolah aku segera mencium pipi bunda dan keluar dari mobilnya , bunda berpesan bahwa aku harus menunggunya seusai sekolah karena bunda akan menjemputku .
Aku melangkahkan kakiku dengan mantap melewati pelataran sekolah dan memasuki lorong sekolah . Tiba tiba sebuah suara menghentikan langkah kakiku .
"Elisa !! " teriak seseorang dari arah belakangku yang terdengar sangat antusias .
Aku hendak menoleh kebelakang namun detik berikutnya sepasang tangan kekar telah melekat didepan perutku membuat tubuhku menegang .
" aku senang kau kembali " ucap seseorang dari belakang punggungku dengan suara baritonnya . Joe .
Iya , aku sangat mengenali suaranya . Suara yang mampu membuat detak jantung ini berdetak lebih cepat seperti aku sedang berlari . Akupun bangung dari lamunanku dan segera melepaskan tangan joe dengan perlahan lalu berbalik untuk menatapnya .
"Hmmm... thanks " ucapku singkat lalu membalikkan badanku dan segera berjalan kearah kelas dengan menyembunyikan wajah memerahku . Bahkan aku tak repot repot melihat ekspresi joe krena takut ia akan melihatnya -_-'.
Setibanya dikelas seperti biasa susana kelas tampak ramai namun sama sekali tak ada yang menganggapku disini . Mereka menganggapku adalah sebuah mahluk invisible yang transparan dan kehadiranku sangat tidak berpengaruh disini .
Elisapun duduk dipojok kelas yang biasa didudukinya lalu memasang earphone dikedua telinganya . Pelajaran dimulai guru yang mengajarpun sudah masuk kekelas untuk mengajar dan seperti biasa kelas tampak ricuh meski ada guru .
seperti biasa tidur dipojok kelas dengan earphone bertengger di kedua telinga huft ..... bosan . Memang bosan , pernah merasa jenuh dengan keadaan seperti ini ? Ingin marah tapi pada siapa ? Menyalahkan orang lain yang bahkan kau sendiripun tak tahu apa masalahmu sekarang ini .
Saat jam pulang tiba elisa berusaha keras menghindar dari joe , kenapa ? Karena mungkin itu lebih baik . Joe adalah pribadi yang sangat bersahabat ia dapat berteman dengan baik kesemua orang dan bahkan elisa dengar bahwa ia sekarang telah menjadi kapten basket dan sudah dua kali memenangkan cup basket antar sekolah yang membuat nama joe terkenal dikalangan guru dan murid murid lain bahkan sekarang gadis gadis disekolahnya membicarakan dan terang terangan memuja joe .
Elisa menghela nafas panjang , sudah lima belas menit ia menunggu bundanya namun sampai sekarang tidak ada tanda tanda bundanya akan sampai .
"Hei !" Sapa seseorang dengan suara beratnya membuat elisa berjengit kaget sambil mengelus dadanya Perlahan elisa memutar kepalanya dan matanya bertemu dengan mata pria itu ada sebuah kilatan aneh muncul dimatanya saat tatapanya terkunci pada mata pria itu dan ada sebuah energi yang sangat kuat muncul dari dadanya dan membaur sehingga membuat kulit elisa seperti terkena sengatan listrik .
" oh hai " ucap elisa canggung dan tampak masih mengingat ingat siapa gerangan pria ini . Dan secara tiba tiba nama pria itu muncul seperti kilasan dipikiran elisa dan lebih aneh dia dapat melihat sebuah tayangan dia dan pria itu pernah bertemu dirumah sakit namun itu semua semakin buram saat elisa semakin berusaha untuk mengingatnya lagi dan lagi . Elisa berusaha mengerjapkan matanya karena secara tiba tiba tubuhnya melemas dan pandangannya buram setelah tayangan dan kilasan kilasan itu muncul .
" kau ? Kau baik baik sajakan ? " tanya fred memastikan
" apa aku pernah bertemu denganmu " tanya elisa dengan suara lemah namun cukup terdengar
" iya " ucap fred dengan ragu
" hmmm but why i can't remember who you are " gumam elisa namun dapat terdengar oleh fred . Fred hanya terkekeh kecil lalu tersenyum karena melihat wajah bingung elis yang tetap berusaha mengingatnya namun secara tiba tiba elisa limbung dari posisinya dan dengan sigap fred menangkap tubuh elis sebelum ia jatuh .Tak lama kemudian sebuah mobil jazz merah berhenti didepan mereka lalu seorang perempuan sebaya keluar dari mobil dengan wajah cemas dan terburu buru berlari kearah fred dan juga elisa .
Fred dapat mencium aura penyihir yang keluar dari wanita itu ." siapa kau ?" Tanya emily kepada fred
" a-ku ? Aku teman elisa . Iya benar temannya " ucap fred gagap
" teman ? Setahuku elisa tidak memiliki teman " gumam emily namun dapat didengar fred
" hmmm .... sepertinya elisa kurang sehat ia tadi sedikit pusing " ucap fred mengahlihkan pembicaraan
" ah ! Iya bisakah kau bantu aku menggendong elisa kemobil " ucap emily sopan dan dibalas anggukan oleh fred dengan sigap fred menggendong elisa secara bridal dan emily membukakan pintu untuk fred dan juga elisa , setelah elisa didudukan di pasangger seat emily segera menutup pintu elisa dan berlari ke arah pintu kemudi dan masuk . Buny
i klakson kecil mengisyaratkan fred bahwa mereka akan pergi lalu dengan reflek fred mengangkat tangannya kearah kaca spion mobil emily seakan memberitahu emily .Emily mengendarai mobil dengan kecepatan sedang namun ia tetap khawatir terhadap elisa karena pada saat ia menjemput elisa dia sudah terlihat sangat lemas dan juga sangat pucat . Ia khawatir kalo elisa membutuhkan darah lagi maka dari itu ia membawa elisa keklinik dekat rumahnya. Dan kata dokter yang memeriksa elisa , elisa hanya kelelahan beraktivitas terlebih lagi karena ia baru saja pulih dari sakitnya dan dokter itu hanya memberi beberapa obat dan menganjurkannya untuk beristirahat .
Sesampainya dirumah elisa dibantu belinda segera beristirahat dikamarnya sedangkan emily menyiapkan makanan dan membawanya kekamar elisa .
" elisa ..." panggil emily saat ia sudah memasuki kamar elisa
" iya bun.. " ucap elisa lemah seraya bangun dari tempat berbaringnya
" kau harus makan terlebih dahulu lalu kau harus meminum obat yang diberikan dokter tadi agar kau dapat beraktivitas seperti biasa " ucap emily dan dibalas senyuman hangat dari elisa . setelah beberapa suapan nasi elisa meminum obatnya dan tidur namun emily sangat khawatir akan satu hal
" siapa pria itu . Apa dia sudah tahu siapa elisa sebenarnya ?" Gumam emily pada dirinya sendiri dan tiba tiba mata emily melebar setelah menyadari sesuatuAuthor's
vommentnya plis . Don't be silent reader
Sorry karena lama updatenya . Karena gw gak liat ada perubahan vote dan bahkan yang baca cmn sedikit tapi akhirnya gw update lagi kan ? So kalian harus vote yah and comment 👍
KAMU SEDANG MEMBACA
The Last Descent
VampireThe end of the world Benar atau salah adalah hal yang fleksibel . Kenapa ? Karena pada dasarnya benar atau salah itu hanya terlihat benar atau akan terlihat salah darimana kau melihatnya .. " elisa kau bukanlah anakku , kau adalah monster namun ter...