chapter 11

2 0 0
                                    

Votenya pliss !! Kalian harus vote dong , aku aja nunggu kalian vote ampe bosen nih . Bagi kalian yang udah masukin cerita ini ke library kalian thx bgt cmn aku tetep butuh vote kalian nih

THE LAST DESCENT

Tak berapa lama kemudian beberapa orang yang berpakaian hitam dengan jubah dan penutup kepala hitam yang sama sepertiku berjalan santai dijalan setapak hutan ini sambil menunduk

" siapa mereka ?"  Tanyaku berbisik pada zee
" mereka para vampire " ucapnya enteng namun terselip nada benci didalamnya
" vampire ? Lalu mengapa kita disini ?" Tanyaku bingung
"Karena kita belum tahu misi kita sesungguhnya apa " ucapnya dengan masih mengawasi para vampire yang bergerak jauh
" apa maksudmu ? " tanyaku
" berhentilah bertanya maksudku ! Ini bukanlah maksud dariku tapi kita harus mengikuti permainannya " ucap zee kesal lalu beranjak dari tempat kami mengintai , berjalan menyusul para vampire dari belakang ' mengendap ngendap '

" baiklah aku akan berusaha mengikuti permainan ini " yakinku sambil mengendap ngendap mengikuti mereka

Para vampire itupun berhenti disebuah gubuk yang terbuat dari bebatuan sungai yang lumayan kokoh dan atapnya terbuat dari dedaunan pohon palm yang sudah tua .

" mereka berhenti !" Ucap zee , membuatku mengawasi mereka
" kita harus waspada " lanjut zee membuatku semakin waspada dan memandangi sekitar , setelah memastikan bahwa tempat kami aman dan tak akan terlihat mereka barulah aku mengawasi gerak gerik para vampire

" kurasa mereka sedang  mengunjungi seseorang " gumam zee
" sampai kapan kita disini ?" Tanyaku polos dan cenderung tak sabar
" hufft ..  berhenti bertanya elisa ! Kau harusnya memanfaatkan moment ini untuk belajar , agar dapat menjalani test lainnya " ucap zee sambil memandangku serius
" aku sedang mencubanya zee ... aku masih sangat bingung dan juga merasa asing dengan segala hal ini " ucapku memohon pengertian
" aku juga tahu , dan aku juga pernah merasakannya . Namun aku tak sepertimu ! Aku hanya berusaha memahami keadaan itu sendiri bukannya bertanya seperti yang kau lakukan sekarang " ucapnya sambil memutar bola matanya

Akupun hanya mengerucutkan bibir kesal lalu kembali mengawasi para vampire itu .

Aku melihat para vampire itu masuk kedalam gubuk itu setelah berbincang bincang pada pemilik rumah yang berkerudung dan berjubah sama seperti mereka , kemudian tak ada pergerakan lain selain sebuah cahaya dan juga kepulan asap yang keluar dari cerobong asap .

" hufft sampai kapan aku harus mengawasi mereka ? Ini membosankan " gumamku sedangkan zee sudah mendengus kesal
" berhentilah menggerutu , mungkin mereka sedang merencanakan sesuatu disana " ucapnya lalu iapun memandangku dengan tatapan aneh yang tak bisa kumengerti

" gunakanlah sihirmu " ucapnya berbinar sedangkan aku melongo bingung
" apa ? Aku belum berpengalaman menggunakan sihir " ucapku bimbang
" kau pasti bisa , karena disini adalah dimensinya para penyihir dan kau akan lebih leluasa mengguanakannya " ucapnya membuat sebuah gejolak dihatiku
" cepatlah !!" Ucapnya dengan sedikit berbisik
" apa yang harus kulakukan ?" Tanyaku
" fokuskan pikiranmu dan dengar pembicaraan mereka didalam " ucapnya sambil tetap mengawasi gubuk itu
" apa aku bisa melakukannya ?" Tanyaku ragu
" hufft tak ada waktu untuk meragukan itu " perintah zee.

" baiklah " putusku sedikit terpaksa lalu akupun menutup mataku dan memusatkan pikiranku kesebuah titik didalam pikiranku dan disanalah aku melihat sebuah mercusuar menjulang tinggi dengan sinar berwarna biru terang
" zee , aku melihat sebuah mercusuar " ucapku
" cobalah untuk masuk kedalam mercusuar itu " ucap zee sedikit bergema , apa ini karena aku berada pada alam bawah sadarku ?
" elisa fokus !" Teriak zee bergema
" baiklah " jawabku lesu

Lalu akupun mencoba mendekati sinar dari mercusuar itu kemudian sebuah letupan besar terjadi dari mercusuar itu , namun letupan itu mengeluarkan sebuah kerlap kerlip indah berwarna ungu dan semua berubah seperti visualisasi yang pernah kurasakan bersama paman amber

Terlihatlah kedua vampire yang tadi sempat kami intai sedang berjalan masuk kegubuk dangan masih menggunakan jubahnya itu dan setelah sang pemilik rumah menutup rumahnya barulah kedua orang itu membuka kerudungnya dan betapa terkejutnya aku setelah melihat siapa orang dibalik jubah itu .

" fredy " gumamku
" siapa ? Elisa siapa kau bilang ?" Tanya zee memastikan namun aku masih terpaku dan tak bisa menggambarkan bagaimana kebingunganku tentang siapa fred sebenarnya dan kenapa aku merasa seperti pernah mengenalnya lama namun disisi lain aku merasa bahwa aku tak mengenalnya sama sekali .

" elisa !?" Teriak zee
" elisa ! Elisa ! " teriak zee lagi namun sekarang di selingi guncangan ditubuhku dan tiba tiba tubuhku seperti dihisap dan ditarik keras sehingga aku tersentak kaget sambil mengerjapkan mata .
" elisa ! Ada apa ?! Kau membuatku khawatir " ucap zee sambil mencengkram pundakku keras
" elisa ! Ini peringatan ! Jangan pernah kau menganggap ini hanya simulasi saja , tapi ini juga merupakan sebuah kehidupan nyata . Terkadang semua yang berasal dari sini hanyalah ilusi , tapi terkadang semua begitu nyata dan kuat ." Ucap zee
" kau mengerti !?" Ucap zee lagi untuk memastikan
" ya ... aku mengerti " ucapku sambil mengangguk

Dengan pundak merosot lega zee bersandar di sebuah pohon besar dibelakang kami sambil mengawasi para vampire dan juga 'FRED'

" dia fred .. temanku , namun aku tak mengenalnya begitu dekat ." Ucapku membuka pembicaraan setelah keheningan yang cukup lama
" aku merasa telah lama mengenalnya namun terkadang aku justru merasa tak mengenalnya " lanjutku

Zee memilih untuk bungkam sambil memperhatikan para vampire itu , mungkin karena dia tak tahu harus berkata apa .
" kau tahu ? Kurasa kau adalah seseorang special yang dipilih oleh amber " ucap zee sambil tetap menatap fred dan pria misterius lainnya sedangkan aku memikirkan ucapan zee tadi
' apa benar ?' Tanyaku dalam hati
" hufft .... berhentilah berbicara pada dirimu sendiri elisa , itu sangat mengganggu " ucap zee
" maaf .. aku lupa " ucapku sambil menyengir bersalah

Aku mulai bosan dengan ini semua , aku benar benar muak . Simulasi macam apa ini , menunggu adalah hal yang paling kubenci dan sekarang aku harus menunggu selama waktu yang tidak ditentukan

WHAT THE HELL

Akupun yang lelah duduk akhirnya memutuskan berdiri namun karena merasa jenuh akhirnya mulai mondar mandir sambil memperhatikan para vampire itu

" ugghhhhh stop it elisa !! Aku benci dengan tingkah lakumu " geram zee
" apa kau tidak bosan dengan hanya melihat mereka " ucapku karena merasa benar benar bosan
" tidak ada yang bisa kita lakukan , kita disini untuk sebuah misi yang belum kita ketahui dan untuk mengetahuinya kita harus mengikuti mereka " jelas zee kesal
" tapi kau lihat kan ? Mereka tidak bergerak sama sekali . Bagaimana kalau ternyata mereka tidak akan keluar dalam waktu dekat ?" Tanyaku kesal
" yah berarti kita juga tak akan bergerak dalam waktu dekat ini . Okay this is end of dicustion " potong zee saat aku hendak menyelaknya lagi

Akhirnya akupun memutuskan meninggalkan zee disana dengan gerutuan yang tak jelas . Aku berjalan tak tentu arah sambil melihat kesekeliling lalu aku melihat para vampire dan juga fred yang ada di rumah gubuk tadi sedang berjalan kearah bukit yang berada di utara

" aneh ? Kenapa mereka ada disini sedangkan zee menunggu mereka disana " gumamku
" sebaiknya aku ikuti mereka atau menemui zee yah ?" Tanya pada diriku sendiri
" kata zee kita disini untuk sebuah misi dan misi kita adalah mengikuti mereka sebaiknya aku ikuti mereka saja " putus ku

Mereka berjalan dengan berkelompok dan seperti membentuk sebuah pertahanan guna menjaga satu sama lainnya
" sebenarnya apa yang hendak mereka lakukan ?" Gumamku

Author ' s

Hei hei ... im comeback ^_^ sorry bgt yah baru update nihhh soalnya kalian gak minta bwat update jadi lupa deh updatenya hehehehe ...

Jangan lupa vote dan commentnya plisss

The Last DescentTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang