Setelah memakan makanan yang dibawa belinda akupun bergegas mandi karena tubuhku sangat butuh dibersihkan . Dan joe ? Dia hanya mengantar parsel buah untukku dan mengucapkan semoga lekas sembuh untukku lalu pergi karena ia ada keperluan mendadak dan tak mau mengganggu waktu istirahatku . Aku sedikit kesulitan karena , aku harus mandi dengan membawa infus ditanganku . Aku tak boleh menaikkan tanganku terlalu tinggi dan tidak boleh menurunkannya karena darahku akan terhisap keselang infus jika aku meletakkan tanganku dengan posisi yang salah .
Setelah membasuh tubuh dan juga keramas akupun berjalan perlahan dengan membawa kantung infusku dan meletakkannya diwastafel dan hendak menggosok gigiku sebelum aku melihat perubahan wajah dan juga mataku . Dan yang paling mencolok adalah mataku . Astaga ! Mataku ! Berubah warna menjadi warna hijau .
Aku menyukainya , namun aneh sekali mata coklatku berubah menjadi hijau dalam waktu dua hari . Atau kecelakaan ini menyebabkan perubahanku dengan singkat .
" elisa ! " panggil ibu lembut . Akupun segera menggosok gigiku dengan cepat dan hendak menanyakan hal ini pada bunda .
" bunda ! " panggilku setelah keluar dari kamar mandi dan menghampiri bunda yang sedang duduk di bibir ranjang rumah sakit . Bunda memberiku isyarat untuk duduk disampingnya dengan menepuk bagina ranjang yang berada disampingnya .
" bun ! Kau melihat ada yang berbeda denganku bunda ? " tanyaku yang dijawab seringai lebar dari bunda
" ya sedikit . Kau terlihat lebih cantik , lebih putih , lebih kurus , lebih... " " bunda !!!" Potongku kesal melihat jawaban bunda tang seperti menggodaku
" ada apa ?" Tanya bunda seakan membaca ekspresiku berubah sedikit resah dengan keanehan tubuhku ini
" bunda tatap mataku dan kau akan menemukan perubahannya " ucapku sambil mengangkat wajahku dan menatap mata bunda yang berwarna coklat keemasan dan itu aneh aku baru mentadarinya bahwa warna mata bunda berbeda denganku yang dulu ." matamu berwarna hijau dan itu sangat indah " ucap bunda enteng seakan tak mengerti atau tak meyadarinya dan aku menaikan alisku
" dan itulah yang berubah bunda . Apa kau masih belum meyadarinya ?" tanyaku dan aku menangkap ekspresi terkejut dan juga resah
" hm... itu ... itu mungkin karena perubahan hormon . Iya kau mungkin sudah menjejaki usia matang sehingga ciri ciri fisik penyihir mulai menunjukkan reaksinya . Kau tak perlu khawatir " ucap bunda sedikit gugup . Tapi setelah mendengar penjelasan bunda tadi aku hanya mengangkat kedua bahuku dan menganggap bahwa ucapan bunda mungkin saja terjadi .
" kau bisa keluar dari rumah sakit ini , kami akan merawatmu dirumah saja lagipula kau sudah banyak ketinggalan pelajaran bukan ? Untunglah joe memeberitahu kegurumu bahwa kau sedang sakit dan tidak bisa sekolah untuk beberapa waktu . Dia juga selalu menunggumu dengan cemas dan menemanimu setiap waktu disaat bunda tak ada disampingmu " jelas bunda membuatku tercengang . Bagaimana tidak , joe ? Menemaniku ? Menungguku membuka mataku ? Aku tersenyum karena pikiran pikiranku terbang entah kemana .
" hey ! Elisa kau memikirkan pemuda itu bukan ? " tanya bunda sambil menepuk kedua pipiku pelan" ah tidak " sangkalku cepat sebelum bunda berfir yang tidak tidak tentang joe dan aku
" Baiklah ganti baju itu dan bunda akan memanggil perawat untuk melepaskan infusmu itu " ucap bunda seraya bangkit dari duduknya dan menghilang dari balik pintuDengan cepat aku masuk kekamar mandi untuk mengganti pakaianku dengan pakaian gang dibawa bunda . Setelah melihat lihat sepertinya pakaian ini yang cocok aku pakai agar tidak mencolok . Bunda membawa banyak sekali dress yang berwarna mencolok entah kenapa bubda membawa semua pakain itu tanpa berfikir terlebih dahulu . Aku memilih memakai celana jeans panjang berwarna hitam dan juga sweater hangat berwarna abu abu . Entah karena badanku yang semakin kurus atau sweater yang kupakai ini kebesaran karena belinda mencucinya terlalu lama sehingga menyebabkan sweaterku ini melorot terus dibagian pundakku . Aku mengikat rambutku membentuk gumpalan yang sedikit berantakan yang terkesan natural khas elisa .
Aku menjejaki kakiku keluar kamar mandi dan mendapati sosok fred sedang duduk disofa yang berada tak jauh dari ranjangku sedang menangkup wajahnya dengan telapak tangannya yang besar itu .
" fred ?" Sapaku bingung
" elisa ? Apa kau sudah baikan ? Aku mencarimu selama beberapa hari ini , kupikir kau hanya tidak masuk sehari saja tapi dihari berikutnya kau tetap tak bersekolah . Hingga hari ini aku mendengar pembicaraan anak sekelasmu tentang kau berada dirumah sakit dan koma selama dua hari " ucap fred yang terlihat sangat menyesal tentang yang terjadi denganku
" aku sudah baikan fred . Aku hanya kekurangan darah saja dan setelah aku mendapatkan darah dari pendonor akupun sadarkan diri . Kau tak perlu khawatir " ucapku menenangkan fred dan menatapnya intens hingga aku merasa ada sensasi hangat menguasai tubuhku . Fred memelukku ? What !?
" fred ?" Panggilku
" elisa aku sangat takut kehilanganmu " ucap fred dengan masih memelukku erat dan semakin erat hingga nafasku terengah engah . Kenapa pelukannya terasa sangat kencang hingga terasa akan meremukkan tulang dan tubuhku . Aku semakin kehilangan nafas, kepalaku terasa berputar dan kakkiku lemas hingga akhirnya aku kehilangan keasadaranku .--o0o--
Fred pov
Aku memeluknya kencang seakan tak ingin kehilangannya untuk kedua kalinya didalam hidupku ini . Gadis yang sudah selama ini aku tunggu mengalami keadaan yang menyulitkan tapi aku tak ada disampingnya untuk mendekapnya dan berada disampingnya sambil memberikan kekuatan untuknya . Aku merasakan sebuah sentuhan dipundakku lembut aku menoleh karah pundakku tanpa melepaskan pelukanku .
Aku melihat kapala elisa bersandar lemas dipundakku . Bukan ! Dia bukan bersandar dipundakku tapi dia kehilangan kesadarannya . Bodoh ! Aku memaki diriku bagaimana aku bisa melupakannya bahwa elisa bukan vampire sebelum umurnya menginjak tujuhbelas tahun dan dia tidak bisa menahan kekuatan vampireku yang bisa meremukkan tubuhnya hanya dengan memeluknya .
Dengan perlahan aku menggendongnya dan membawanya keranjang rumah sakit aku membaringkan elisa dengan perlahan agar dia tidak merasa kesakitan . Aku melihat wajahnya ia tampak sangat cantik walau ia menutup matanya namun aku tetap menyukainya yang menatap mataku intens .
Aku memfokuskan pikiranku pada satu titik lalu mengeluarkannya dalam bentuk kekuatan dan meyalurkannya pada kedua tanganku kemudian mengarahkan kedua tanganku kearah tubuh elisa . Setiap vampire memiliki kekuatan untuk menyembuhkan dan melumpuhkan lawannya dengan cara berbeda . Kami para vampire dapat melumpuhkan dan juga mampu menyembuhkan . Kami adalah mahluk yang sangat bertanggung jawab atas apa yang kami perbuat walaupun terkadang kaum kami dianggap sebagai pemusnah karena kekuatan kami akan menyampai batasnya jika orang yang kami cintai dalam bahaya .
Aku melihat tubuh elisa sudah membaik . Suara derap kaki yang kuyakini penyihir sedang mendekat kearah kamar rawat elisa . Sudah saatnya aku pergi dari sini aku tak ingin penyihir itu menyadari kehadiranku dan menjauhkanku dari gadisku .
Setelah suara derap kaki itu mendekat kearah kami aku memusatkan pikiranku dan membuat tubuhku tak tampak agar aku bisa melewati mereka dan keluar dari rumah sakit ini tanpa terlihat mereka . Setelah rasa panas mendominasi tubuhku yang menunjukkan reaksi bahwa aku tak tampak aku melihat dua perempuan masuk keruangan dan tampak terkejut menemukan elisa yang tak sadarkan diri dan sedang berbaring diranjang rumah sakit . Perawat yang berada dibelakang nyonya emily si penyihir itu menghampiri gadisku dan melepaskan infus yang berada ditelapak tangannya dan mengecek keadaan elisa . Sedangkan emily beberapa kali memanggil nama elisa khawatir .
Aku hendak meninggalkan ruangan ini dan hendak memutar kenop sebelum seeorang telah memutarnya sebelum aku dan membuka pintunya lebar dan aku melihat sosok pria yang tampak familiar dengan reflex aku berlari menjauh sebelum dia menyentuhku dan mengetahui keberadaanku .
Author's
Jangan lupa vote yah
KAMU SEDANG MEMBACA
The Last Descent
VampireThe end of the world Benar atau salah adalah hal yang fleksibel . Kenapa ? Karena pada dasarnya benar atau salah itu hanya terlihat benar atau akan terlihat salah darimana kau melihatnya .. " elisa kau bukanlah anakku , kau adalah monster namun ter...