Disinilah aku.
Di rumah megah sang gadis berkepribadian aneh.
Hingga saat inipun... alasaan keberedaanku disini, karna tingkahnya yang tak berguna.
Yoon Sera, mungkinkah di kehidupan sebelumnya aku adalah dayang istanamu?
Kenapa aku selalu disusahkan olehnya -.-
"Kau cukup kuat, menggendongnya tanpa berkeringat."
Aku memplototi pria disebelahku, Park Jimin, yang bersantai-santai menyaksikan diriku menggendong Sera di punggungku.
Dia malah meledekku!
"Benar... Aku tidak lemah dan kolot seperti seseorang." ujarku sarkastik. Dia menggeram.
"Kolot? Siapa? Aku?" tanyanya meninggikan suara. Aku pura-pura bodoh.
"Park Jimin? Berandal yang ditakuti satu sekolah? Seorang phobia wanita? Hah!" aku kembali memanas-manasi. Matanya membulat sempurna.
"Kau juga dari sekolahku?" Jimin menilik penampilan 'luar biasa Hana'. Memangnya ada gadis begini di sekolahnya?
"Aku bahkan sekelas denganmu. Kau benar-benar tidak perhatian terhadap lingkungan, eoh?" ledekku lagi.
Aneh, kenapa aku jadi banyak bicara?
Lagipula aku juga tidak tahu dia sekelas denganku, sebelumnya -.-
Pintu rumah Sera terbuka, menginterupsi perdebatan kami. Seorang pria tua berpakaian formal menghampiriku.
"Sera agassi.. Biar saya yang membawanya masuk."
Aku sedikit merasa canggung melihat pria yang tentu saja lebih tua dariku ini bersikap sopan padaku. Dia mengambil alih menggendong Sera ke punggungnya.
Diakah ayah Sera? Atau hanya pengasuh?
Ah, apa peduliku. Yang penting aku bisa pulang sekarang.
Tapi tunggu, aku rasa... punggungku basah.
"Heish.. Dia muntah lagi.." gerutu Jimin jijik sembari mengalihkan pandangannya padaku lalu menyeringai, "..di punggungmu." sambungnya.
"APA?!!"
.
.
.
"Kau yakin tidak mau menerima tawarannya?"
Hana melirik Jimin yang berjalan disebelahnya -walau agak jauh- sesaat, moodnya terlanjur buruk untuk menggubris perkataan pria itu.
Niat yang semula ingin menenangkan diri justru mendapat bencana sekali lagi.
Ia benar-benar lelah.
Ditambah lagi, Park Jimin.
Entah kenapa Hana bisa merasakan aroma segar livernya.
Apa karna ia belum makan? Insting gumihonya jadi lebih sensitif?
Tiba-tiba Jimin datang -sedikit- mendekat dan membungkus tubuh Hana dengan jaket miliknya.
Memang, Hana masih mengenakan pakaiannya yang kotor. Tadi ia menolak mentah-mentah tawaran untuk menginap di rumah Sera.
"Menjauh dariku. Kau bau." usir Hana blak-blakan. Jimin menatap Hana tak percaya.
"Siapa yang ingin mendekatimu?!" sergah Jimin bergeser lebih jauh dari sebelumnya. Alisnya bertaut kesal, "Dasar tidak tahu terima kasih." batinnya.
![](https://img.wattpad.com/cover/67809437-288-k648284.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
My Little Princess, Hana [SLOWUPDATE]
FanfictionPerjalanan hidup seorang Cho Hana, Si Gumiho buruk rupa . . Note : Mohon maaf jika ada kesamaan dalam cerita. Itu diluar batas pengetahuan authornya^^. No Plagiat. No bashing. . . [*]/Inspired by Kim Yeong Mi's manhwa. Walau ceritanya sangat bertol...