Chapter VI : Don't look into my eyes!

196 23 0
                                    

"Gyuntae tewas. Mayatnya ditemukan tergeletak di pintu gerbang setelah menghilang selama 5 hari, sajangnim.."

"Damnit! Jadi dia tidak berhasil mendapat informasi apapun? APAPUN?! Aku membutuhkan gadis itu secepatnya!! Keberadaannya bahkan tidak diketahui!"

"Dia ada di sekolahku.."

"Apa?"

"Gadis itu.. ada di sekolahku."

.

.

.

Seminggu sudah sejak insiden mengejutkan yang terjadi di Hannyoung High School, sekolah tercinta mereka. Gadis medusa yang mungkin sebelumnya tidak begitu terkenal seantero sekolah, kini menjadi topik pembicaraan setiap harinya. Bagaimana tidak? Pasalnya gadis yang selalu dikategorikan 'tidak penting' 'aneh' dan 'berbahaya' itu tampak terlihat akrab dengan idola sekolah, berandal sekolah, sampai-sampai pangeran sekolah mereka juga kadang menyapanya dengan ramah.

Sera, si gadis idola mengutarkan dengan bangga tentang persahabatan mereka ketika diwancarai oleh fans-fansnya kala itu. (lol)

Jimin membantah tentang keakraban mereka ketika diwawancarai-dan yang mewawancarai pun harus rela mendapat bogem mentah darinya.

Sementara Chanyeol ketika ditanya hanya tersenyum sambil berkata, "Aku tertarik padanya."

Bagaimana mungkin Cho Hana tidak disorot oleh mereka? Ia berhasil memporak-porandakan hati banyak orang dengan penampilannya yang...

Well, aneh.

"Aku kira kau mengatakan akan berubah."

Sera membolak-balikkan halaman komik yang ia baca dengan bosan. Ia lalu melempar jauh-jauh benda itu dan berbalik menghadap Hana yang tengah tidur-tiduran mengunyah liver ayam favoritnya, "ewwh kau makan itu lagi."

"Ini sama saja dengan hamburger kesukaanmu." kilah Hana cuek. Sera menyipitkan mata.

"Apanya yang sama? Jelas-jelas hamburger jauh lebih lezat dari cemilan hambarmu itu. Yeiks.."

Hana mengabaikan gerutuan gadis itu dan fokus pada kenikmatan liver di setiap gigitannya.

"Yakk Hana-ya kapan kau mempermak penampilan menyebalkanmu itu?" oceh Sera lagi, kali ini disertai guncangan-guncangan kuat pada tubuhnya hingga hampir saja membuatnya tersedak.

"Permak apa? Memangnya kenapa?"

"Kau tidak tahu? Disaat-saat seperti ini bukannya sang tokoh utama berubah penampilan menjadi sangat cantik?"

Telunjuk Hana menoyor kepala Sera pelan, "Siapa yang tokoh utama? Memangnya kita sedang bermain film hm?"

"Tapi kau kan Gumiho! Kau spesial!"

"Tidak cuma aku yang gumiho di dunia ini. Appa, eomma, ajussi tukang sayur, ajussi pengantar susu, umm.. ah! Mungkin Miho di drama yang kau tonton itu juga gumiho. Siapa tahu?"

Lagi-lagi Sera menyipitkan mata jengkel yang mau tak mau Hana terkekeh geli.

"Kecewa?" goda Hana dengan sedikit seringaian. Ia menepuk bahu Sera beberapa kali.

Sera manyun, "Kenapa kau tidak mau memperlihatkan matamu? Kau juling?" tanyanya polos. Nada bicaranya terdengar suram.

Hana diam seribu bahasa. Dia belum bisa atau mungkin belum siap menceritakan hal ini pada Sera.

Melihat keraguan di diri Hana padanya, ekspresi Sera bertambah suram, "Baiklah.. aku tunggu sampai kau sendiri yang akan cerita." ucapnya seolah mengerti.

My Little Princess, Hana [SLOWUPDATE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang