Prologue : Invincible Girl

613 32 1
                                    

Namaku Hana

Cho Hana. Terdengar aneh memang.

Itu karna ayahku seorang penulis novel sastra Jepang. Dia memberiku nama Hana dalam huruf kanji yang berarti Bunga.

Bunga identik dengan keindahan.

Lebih tepatnya wanita secantik bunga.

Tapi sayang sekali.. Aku jauh dari kata cantik.

.

.

Namaku Hana. Cho Hana

Aku.. seorang atau mungkin bisa dibilang seekor Gumiho.

Pernah mendengar tentang Gumiho? Aku yakin para pecinta drama korea tidak asing dengan makhluk itu.

Ya, dan aku adalah Gumiho.

Siluman yang menggoda manusia dengan kecantikannya.

Tapi sayang sekali. Aku bukan Gumiho yang cantik.

.

.

"Jigeum... mwohaneungeoya?"

Aku, Cho Hana, entah kenapa harus terlibat disini.

Di detik-detik terakhir seorang gadis yang akan bunuh diri.

Kenapa harus disini?

Bukankah stasiun kereta lebih populer belakangan ini ketimbang atap gedung sekolah?

Kenapa gadis ini ingin bunuh diri di tempat favoritku menghabiskan waktu makan siang?

"Tolong jangan pedulikan aku." tutur gadis itu tanpa menoleh.

Siapa yang mempedulikanmu? Aku hanya ingin makan siang dengan damai dan kau sekarang berdiri tepat di lokasi ternyamanku, baboya.

"Apa menurutmu aku menyedihkan?" katanya lagi. Aku memutar bola mata jengah. "Jika kau berada di posisiku, kau juga akan melakukan hal yang sama."

Diam.

Tidak ada sepatah katapun lagi.

Aku masih menyaksikannya yang menunduk, ke bawah.

Cukup tinggi karna ini lantai 3.

"Kau tidak jadi melompat? Masih lama?" tanyaku akhirnya setelah sekian lama berdiam diri.

Tak disangka ia justru menoleh, menatapku dengan tatapan yang tak kumengerti.

Hm? Aku salah bicara?

"Kau ingin aku melompat? Bukannya menghentikanku?"

"Bisakah kau menundanya sebentar? Sampai aku selesai makan? Aku tidak ingin dituduh mendorongmu hanya karna ada kita berdua disini." tanyaku lagi seraya membuka kotak bekal yang kubawa.

"M-mworaguyo? A-apa kau pikir seseorang yang akan mati memikirkan hal-hal seperti itu?"

"Lalu kenapa kau ada disini? Siapa yang akan membersihkan mayatmu jika kau loncat dan organmu tercecer dimana-mana?"

Dia terdiam menatapku dengan mulut terbuka.
Hei aku benar kan?

"Michinyeon."

Apa?

Barusan..

Barusan dia.. memakiku?

"KAU PIKIR AKU BERCANDA KAN?!" bentaknya tiba-tiba, membuatku berjengit hebat. Ya Tuhan, gadis ini sinting. "Akan kubuktikan, aku bisa melompat. Sampaikan pada Jisung, salam terakhirku!" Siapa pula Jisung? -.-

My Little Princess, Hana [SLOWUPDATE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang