Tittle: When You Hold Me
Author: Fanny Salma
Saya kembali bawa #BangkitkanCRAGSISA sekarang part 4. Bener-bener nggak tahu apa ini cerbung bisa makin disukai atau justru sebaliknya apalagi udah lama banget nggak nulis ff seperti ini.
Hope you like it guys
Konser Brian benar-benar menghebohkan. Tiketnya terjual habis. The Wanted minus Rio jadi bersyukur karna mereka mendapat tiket VVIP. Setelah konser selesai, mereka dipersilahkan ke backstage. Shilla yang paling bahagia karena di backstage ada Shine Band, band favoritnya.
"Thanks so much Brian! Akhirnya gue ketemu Kak Gerald, bisa foto bareng juga. Mau gue post di instagram," ceplos Shilla terlihat sangat bahagia.
"Lo kalo mau ketemu siapapun, kontak gue aja, nanti gue atur jadwalnya," balas Brian membuat wajah Shilla semakin sumringah.
"Siap!"
"Udah kan, Shil? Gue ngantuk banget nih," cetus Alvin sambil menguap.
Shilla mengangguk lalu berpamitan dengan Brian. Begitu pula dengan Cakka, Gabriel dan Alvin—meski Alvin masih menunjukkan wajah malasnya sejak berangkat ke sini. Mereka lantas berpisah menjadi 2 bagian. Shilla bersama Gabriel, Cakka bersama Alvin.
"Hati-hati lo bawa cewek," tegur Alvin pada Gabriel yang terbiasa ngebut.
"Nggak usah ceramah," balas Gabriel lalu meng-gas mobilnya.
"Ye itu bocah dibilangin malah nyelonong," dumel Alvin. Cowok itu mengecek ponselnya, 50 missed call dari Deva memenuhi notifications.
"Percaya aja sama Gabriel. Mana berani dia ngebut-ngebutan bawa Shilla. Yang ada besok beneran sisa tulang," timpal Cakka.
Alvin tak tertawa sama sekali. Pemuda itu lantas mengemudikan mobilnya setelah mengirim chat untuk Deva. Dalam hati, Cakka mengeluh. Dia merasa semakin hari menciptakan tawa di The Wanted semakin sulit. Apakah selera humor mereka sudah berubah? Kalau iya, mengapa?
Kembali, pikiran untuk meninggalkan The Wanted terlintas di otak Cakka. Dia buru-buru menghapusnya sebelum pikiran itu meracuninya dengan lebih keji.
***
Gabriel menghempaskan tubuhnya setelah mengantarkan Shilla. Sejak pertemuannya dengan gadis yang sampai sekarang belum dia ketahui namanya itu, dia merasa apa yang diucapkan gadis tersebut terus menghantuinya. Apa benar The Wanted sudah menarik diri sejauh itu? Apa benar The Wanted terlihat sangat sok? Berbagai pertanyaan berkeliaran di otak Gabriel.
"Lo nggak sadar diri banget ya? Yang aneh itu elo sama temen-temen lo itu. Udah sombong, sok anti-sosial lagi. Emangnya kalian siapa sih sampai anak-anak takut dan nggak berani negur?"
Memangnya kalian siapa... Memangnya The Wanted siapa...
"Gue mikirin apa sih? Apapun yang dibilang cewek itu, The Wanted tetep segalanya. Cuma Rio, Shilla, Alvin dan Cakka sahabat-sahabat gue."
Dia pernah terjebak di situasi yang menyedihkan. Saat tak ada satupun anak yang mau berteman dengannya. Saat satu-satunya teman yang dia punya ikut meninggalkannya. Saat itu, saat ayahnya menjadi pemberitaan di televisi karena kasus korupsi. Semua anak memandangnya takut seakan-akan Gabriel akan merampas uang jajan mereka.
Lalu, The Wanted datang menawarkan persahabatan yang indah. Sekarang, cuma karena omong kosong gadis yang tak dikenalnya, dia jadi memikirkan macam-macam?
KAMU SEDANG MEMBACA
When You Hold Me [Completed]
Teen FictionThe Wanted. Begitu nama persahabatan antara Gabriel, Cakka, Rio, Alvin dan satu gadis cantik bernama Shilla. The Wanted sudah ada sejak SD, membuat mereka selalu berpikir The Wanted adalah segalanya hingga mereka disebut sebagai kaum anti-sosial. Se...