[7]

8.8K 534 23
                                    

Tittle: When You Hold Me

Author: Fanny Salma

Halooo. Gimana part kemarin? Kayaknya makin ke sini #BangkitkanCRAGSISA makin nggak seru ya._. soalnya saya sendiri bingung mau digimanain ceritanya. Sejauh ini, ceritanya ya seperti yang kalian baca hehe btw thanks banget yang udah sempetin komentar, saya baca semua kok

Hope you like it guys


Seminggu sudah perang dingin antara The Wanted dan Cakka berlangsung. Ada kekecewaan yang menelusup di benak Cakka karena menganggap persahabatan mereka selama ini memang tak ada artinya. Di lain sisi, Shilla pun kecewa mengapa Cakka lebih memilih seseorang yang baru hadir dibanding The Wanted yang telah lama hadir. Shilla sangat kecewa.

Gadis yang sedang menghadap ke bangku Rio dan Gabriel itu melirik Cakka melalui sudut matanya, semakin hari Cakka semakin tampak baik-baik saja. Seminggu sudah dan lelaki itu tak menunjukkan tanda-tanda ingin kembali. Selama itu pula, The Wanted menghabiskan waktunya di kelas.

"Selesai," gumam Gabriel seraya menutup bukunya.

"Lo nggak capek belajar mulu?" cetus Alvin.

Gabriel menggelengkan kepalanya. "Nyaris lupa. Rio, lo dipanggil Bu Maryam," kata Gabriel membuat Rio yang sedang memainkan ponselnya terhenti.

"Ck, ini pasti gara-gara gue nggak ngerjain PR," dumelnya.

"Temenin gue yuk, Yel," ajak Rio.

Gabriel mengangguk lalu keduanya beranjak dan meninggalkan Shilla bersama Alvin.

"Mau ke kantin?" tawar Alvin.

"Nanti aja istirahat kedua biar sekalian sama Rio, Gabriel, C—maksud gue kita nunggu Rio sama Gabriel," sahut Shilla tak fokus. Dia bahkan nyaris menyebutkan nama Cakka.

Alvin hanya menganggukkan kepala dan tak berniat membahas apapun.

***

Gabriel bersama Rio berjalan beriringan menuju ruang kepala sekolah. Tak ada obrolan karena mereka sibuk dengan pikiran masing-masing. Saat hampir sampai di depan UKS, muncul dua gadis yang tak lain adalah Ify dan Sivia dari dalam sana. Baik Gabriel maupun Rio sama-sama terkejut.

"Ify."

"Sivia."

Dua kutub utara tersebut menyerukan nama Ify dan Sivia secara bersamaan. Ify yang awalnya tak menyadari kehadiran Rio dan Gabriel hanya bisa menggigit bibir bawahnya.

Sadar bahwa Rio menyebutkan nama lain, Gabriel menoleh ke arah sahabatnya tersebut dan meminta penjelasan. Namun Rio hanya bungkam, dia sudah terfokus pada sosok Ify yang kini menatapnya. Sementara itu Sivia berlagak seperti biasa.

"Ngapain lo manggil-manggil gue?" balas Sivia memecahkan keheningan.

"Lo ngapain di sini?" tanya Gabriel.

"Suka-suka gue," sahut Sivia seperti biasa.

Gabriel terkekeh mendengarnya. Gadis itu tak pernah berubah sejak pertemuan pertama mereka. Akan tetapi, sifat ini yang akhirnya membuat Gabriel jatuh cinta padanya.

"Hm, Siv, kayaknya kita harus buru-buru ketemu Bu Maryam," cetus Ify mengalihkan perhatian.

Tanpa berlama-lama lagi, Ify menarik Sivia supaya buru-buru menghindari dua pemuda itu. Gabriel pun beralih menatap Rio. Satu hal yang mereka sadari, tujuan Rio dan gadis itu sama.

"Mungkin nggak sih ada hubungannya sama salah satu dari mereka? Apa malah dua-duanya?" ceplos Gabriel.

Rio hanya mengedikkan bahu lalu mengawali langkah yang sempat tertunda. Mau tak mau Gabriel mengikutinya.

When You Hold Me [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang