[25]

8.1K 496 94
                                    

Tittle: When You Hold Me

Author: Fanny Salma

Hi guys! Long time no see. Mohon maaf sekali karena keasikan ngerjain tugas kuliah segunung jadi melupakan WYHM LoL yang lupa sama jalan ceritanya boleh dibaca lagi part sebelumnya HEHEHE maaf sekali lagi. Btw aku udah baca komentar-komentar kalian! Terima kasih banyak ya. Hehehe lansung aja...

Hope you like it...

"Ify... Ify..." Rio menepuk-nepuk pelan pipi gadis yang tengah terlelap. Sontak gadis yang tak lain adalah Ify itu tersadar dari mimpinya.

"Are you ok?" tanya Rio.

Ify yang tengah menundukkan kepalanya kemudian mendongak dan menatap tepat pada manik mata Rio. Sesaat gadis itu mendesah lega menyadari bahwa peristiwa yang tak ingin dia ulang hanyalah mimpi.

"Kamu mimpi apa?" tanya Rio sekali lagi.

Gadis itu menggeleng pelan, "Kamu nggak akan ninggalin aku kan, Yo?" tanyanya membuat pemuda di hadapannya mengernyitkan dahi.

"Nanti iya. Kalau beberapa tahun lagi enggak," jawab Rio dengan mimik wajah serius.

"Maksudnya?"

"Nanti kan aku harus pulang ke rumahku sendiri jadi harus ninggalin kamu. Kalau beberapa tahun lagi aku pulangnya ke rumah kita."

Bibir Ify mengerucut, di saat seperti ini pemuda itu justru melucu. Rio terkekeh pelan kemudian membelai puncak kepala Ify.

"Sekarang jawab pertanyaan aku. Kamu mimpi apa?" tanya Rio lagi.

"Hm... mimpiin kejadian waktu aku diputusin Ray. Bedanya yang di sana bukan Ray, tapi kamu."

Rio mengangguk-angguk paham. Pantas saja suara Ify sampai terdengar ke kamar Ozy. Begitu mendengar gadis itu mengigau, Rio langsung meletakkan stick PS-nya dan bergegas ke kamar gadis itu.

"Seandainya suatu saat kamu ngerasa aku terlalu sempurna sampai kamu nggak bisa ngisi apapun di hidup aku—"

"Aku pasti sakit jiwa. Kamu kan cinta mati sama aku," potong Rio kemudian tertawa terbahak-bahak.

Meskipun sedikit sebal, Ify tak bisa menampik bahwa dia sangat lega dengan ucapan tersebut. Gadis itu mengatur nafasnya pelan. Ray bukan Rio. Dan pilihannya untuk move on ke Rio sudah tepat.

"Kak Rio! Buset dah lu! Baru juga gue tinggal bikin jus buat kita eh malah udah asik di sini. Nggak ngapa-ngapain kan kalian?" ceplos Ozy yang tiba-tiba datang.

"Sori, Zy. Salahin kakak lo nih. Masa tiba-tiba manggil gue? Nahan kangen sebentar aja susah," balas Rio.

Reflek mata Ify melotot tajam dan tangannya melayang ke lengan Rio hingga pemuda itu meringis. Ozy tergelak.

"Bau-baunya bakal jadi suami takut istri nih," ledek Ozy.

"Iya. Takut kehilangan," seloroh Rio.

Ozy melengos, "Sejak lo jadian sama kakak gue kok kayaknya jadi nggak waras sih? Ketularan gilanya Kak Ify ya?"

"Udah ah sana keluar semuanya! Berisik!" dengus Ify.

"Yaudah aku lanjutin main PS dulu ya."

Rio mengusap pelan puncak kepala gadisnya kemudian berjalan keluar bersama Ozy. Setelah kamarnya kembali sunyi, Ify baru sadar masih mengenakan seragam kabanggaan Budi Karya. Ah, hari ini cukup lelah. Bukan hanya tentang fisik, tapi juga karena memikirkan masalah-masalah yang dialami sahabat-sahabatnya. Untuk itu, sesampainya tadi Ify langsung merebahkan tubuh dan terlelap. Ia bahkan lupa Rio masih di sini.

When You Hold Me [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang