Tittle: When You Hold Me
Author: Fanny Salma
Hi guys! Maaf atas kengaretan ini. Maklum, tiga hari bermalam di RS dan pulang-pulang jadi kayak beruang karna hibernasi setiap hari.
Hope you like it...
Pukul sebelas malam di tengah derasnya hujan. Rio tahu ini bukan waktu yang tepat untuk bertamu, apalagi dengan keadaan basah kuyup seperti ini. Tapi, pemuda itu benar-benar kalap setelah bicara dengan papanya. Dan di sinilah Rio sekarang, di depan gerbang sebuah rumah yang didominasi cat warna putih, ia bersandar di mobil dan membiarkan hujan terus menghujaminya.
Rumah Ify. Entah apa yang membuatnya berada di sini. Saat keluar dari ruangan papanya, pikiran Rio langsung tertuju pada gadis yang akhir-akhir ini membuatnya campur aduk. Bahagia, sedih, malu, khawatir dan berani. Yang jelas Rio merasakan hal-hal yang dirasakan manusia normal pada umumnya.
Pemuda itu tak tahu bahwa Ify masih terjaga di kamarnya. Gadis tersebut berusaha memejamkan mata namun sulit. Suara petir yang menyambar membuatnya takut. Ify mendesah, lalu beranjak dari kasur dan melongokkan kepalanya ke jendela hanya untuk memastikan kapan hujan kira-kira akan berhenti. Melihat sebuah mobil terparkir di depan rumahnya, dia semakin mempertajam penglihatan.
"Rio," desis Ify sarat kepanikan.
Tampak sosok pemuda yang amat dikenalnya. Dari posturnya yang menjulang, sudah jelas bahwa itu Rio. Mata Ify mengerjap, berpikir bahwa dia hanya berhalusinasi, tapi sosok itu masih tetap berada di sana. Berdiri dan membiarkan hujan menyentuh kulitnya.
Ify lantas berlari ke bawah, membangunkan kedua orang tuanya yang telah terlelap. Mendengar suara berisik yang dibuat oleh Ify secara tak sengaja, Ozy pun ikut terbangun dan menyusul ke bawah.
"Ada apa sih, Kak?" tanya Ozy seraya menguap lebar.
"Iya, Fy. Ada apa? Kamu susah tidur?" tanya mamanya.
"Di luar..."
Dia mendadak bingung bagaimana menjelaskan bahwa di luar sana ada Rio. Kedua orang tuanya mengernyit tak mengerti, begitu pula dengan Ozy.
"Apaan?" tanya Ozy.
"Kenapa di luar?" sahut papanya.
"Tadi Ify nggak bisa tidur, terus iseng ngecek ke luar. Ify lihat ada Rio di luar, tepatnya di depan rumah kita," jelas Ify.
Mata Ozy membulat, "Serius lu, Kak? Ini nyaris tengah malem dan di luar lagi hujan!"
"Pa, cek dulu. Kasihan Rio kalo dia beneran di luar," interupsi mamanya.
Papanya mengangguk lalu berjalan menuju pintu. Mama, Ify dan Ozy lantas mengekor di belakang. Saat membuka pintu, pemandangan pertama yang dilihat mereka semua adalah sosok pemuda yang tengah menundukkan kepala. Ah, Rio!
"Bener Kak Rio," gumam Ozy.
"Fy, ambil payung!" seru mamanya.
Ify langsung mengangguk dan mencari payung dengan gesit. Tampaknya Rio belum menyadari bahwa dia sudah membuat penghuni rumah ini kalang kabut melihat keadaannya. Setelah berhasil mendapatkan payung, Ify berlari ke ambang pintu. Papanya menerima payung tersebut lalu menghampiri Rio.
Tahu-tahu saja hujan berhenti di sekitar Rio. Pemuda itu mendongak dan terkejut saat mendapati seorang pria tengah berbagi payung padanya.
"Nak Rio kenapa hujan-hujanan di sini? Kamu kan bisa pencet bel rumah Om," kata Papa Ify dengan senyum hangat.
KAMU SEDANG MEMBACA
When You Hold Me [Completed]
Teen FictionThe Wanted. Begitu nama persahabatan antara Gabriel, Cakka, Rio, Alvin dan satu gadis cantik bernama Shilla. The Wanted sudah ada sejak SD, membuat mereka selalu berpikir The Wanted adalah segalanya hingga mereka disebut sebagai kaum anti-sosial. Se...