Chapter 3

1.9K 73 7
                                    


Flashback kisah Jodha maharani dan Jalal Ganesha sebelumnya yaa..
Tengkyuu Vomentnyaa^_^

Dengan langkah tergesa dan setengah berlari Jodha menyusuri tepi Jalanan kota mumbay disiang hari yang terik.Tak dihiraukannya panasnya matahari yang membakar kulitnya dan peluh yang menetes di wajah cantiknya.Jodha kembali melirik pergelangan tangannya,terlambat 10 menit.Itu artinya ia harus siap menerima kemarahan sang manager cafe tempatnya menambil kerja part time disiang hari.

Umpatan kasar dari sang manager yang terkenal otoriter dan tidak bisa mentolerir kesalahan sekecil apapun sudah menantinya.ia memang sengaja mengambil kerja part time yang tidak terlalu jauh dari kampusnya dan bisa ia tempuh dengan berjalan kaki.hanya saja tadi ia harus menemui dosen pembimbingnya untuk konsultasi tugas akhir kuliahnya.

Sebelum ayahnya meninggal lima tahun yang lalu kehidupan mereka tidaklah terlalu susah.Ayahnya pun meninggalkan Warisan yang lumayan dan sebuah usaha Toko kue yang lumayan besar.Namun sejak ayahnya meninggal,Harta peninggalan itupun perlahan-lahan habis.Ibu tirinya gemar berjudi dan hidup glamour.Beruntung ia mendapatkan Bea siswa dan bisa kuliah.Sedangkan untuk kebutuhan lainnya ia harus bekerja keras.

"Terlambat lagi hmmm..?kalau kau tidak serius dengan pekerjaanmu silahkan mengundurkan diri.kau pikir cafe ini milikmu dan bisa berbuat sesukamu hahh..??"seperti biasa ,Anga sang manager cafe sudah menyambutnya dengan amarah seolah akan memakannya hidup2.

"Saya minta maaf,saya janji ini tidak akan terulang lagi.."

"Cihh..maaf??aku bosan mendengar permintaan maafmu itu.sekarang cepat ganti pakaianmu.sekali lagi kau terlambat aku benar2 akan memecatmu.kau mengerti..??"

"Mmm..mengerti bu.."

Bergegas jodha kebelakang,mengganti pakaiannya dengan seragam cafe dan memulai kerjanya dengan mencuci piring2 kotor yang menumpuk.

"Hai Jodha,kau kena damprat nenek sihir itu lagi..?"sapa mothi salah satu rekan kerjanya dicafe tersebut.

"Husshh..jangan keras-keras.Nanti dia dengar.."

"Nenek sihir itu memang keterlaluan.pantas saja sampe sekarang dia belum menikah.."gerutu mothi.

"Sudahlah,aku sudah biasa kena omelannya.yang penting aku tidak dipecat.."

"Jodhaaa..antar pesanan ini cepat.."
Sebuah suara menghentikan obrolan mereka.sebenarnya jodha memang hanya bertugas sebagai waiters dan mencuci piring dan mengepel lantai adalah hukumannya jika terlambat.

"Antar pesanan ini kemeja 17.cepat.."

"Ba..baik bu.."

Dengan langkah sedikit lunglai karena menahan lapar jodha mengambil nampan tersebut dan mengantarnya ke meja yang dimaksud.Jodha merasakan kepalanya sedikit pusing karena sejak pagi ia belum makan apapun.
Hingga tiba-tiba..brukkkk..!!!

"Heiii apa yang kau lakukan..???"

Nampan berisi makanan yang dibawabya jatuh dan berserakan dilantai setelah menabrak seseorang.sontak perhatian seluruh pengunjung cafe terarah kepadanya.

"Maaf..maafkan saya tuan.saya benar-benar tidak sengaja.maafkan saya,saya benar2 menyesal.."katanya sambil berlutut mengumpukan pecahan2 piring serta makanan yang berserakan tanpa melihat siapa yang ditabraknya.

"Makanya hati-hati dong.jangan kerja sambil melamun.."kata orang didepannya lagi yang ternyata seorang pria.

"Maaf tuan.sekali lagi maafkan saya.."jodha mendongakkan wajahnya dan matanya bertemu dengan mata sang pemilik suara tersebut.

I'm SorryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang