Chapter 8

1.9K 85 14
                                    

Hai readers..
Sorry yaa lama
Bnr2 lagi sibuk urusan reallife
Tpi ttp diusahakan update kok
Keep Vomment yaa
Pasti aku balas nti koment2 kalian..
Tengkyuuu ^_^




"Itu siapa dad..?"tanya arjuna sambil menunjuk ke jalal.

"Oh..itu temannya daddy sayang.Arjuna bisa panggil dia om jalal.."jodha yang menjawab.

Jalal tersentak,ternyata semua hanya khayalannya.bagaimana bisa dia berharap jodha akan mengatakan yang sebenarnya.perlahan jalal mendekat ke sisi ranjang arjuna,sementara jodha berdiri dan sedikit menjauh.

"Hai Arjuna.."sapa jalal dengan mata berkaca-kaca.ia tidak dapat menahan kesedihannya melihat wajah pucat arjuna.

"Hai om jalal,om kok nangis..?"tanya arjuna dengan polosnya melihat air mata yang jatuh dipipinya.

"Ohh..om hanya..ehmm.. om ingat ponakan om.."jawab jalal sedikit tergagap.

"Emang ponakan om kenapa?ponakan om sakit juga..??"

"Iya..ehh..ponakan om sakit juga.sama kayak arjuna.."jalal mengusap air matanya yang tidak mau berhenti.

"Om jangan nangis,ponakan om pasti sembuh.arjuna juga ingin cepat sembuh,arjuna mau pulang rumah biar bisa main lagi.."kata arjuna sambil jemarinya yang mungil meraih jemari jalal dan memegangnya.

Jalal merasakan keharuan dan kehangatan yang teramat sangat saat jemari kecil dan mungil arjuna memegang tangannya.perasaannya sungguh sulit dilukiskan dengan kata-kata apapun.

Sementara jodha memandang adegan tersebut dengan berbagai perasaan berkecamuk didadanya.

"Om boleh peluk arjuna ..?"tanya jalal dengan suara bergetar.

"Mom..??"arjuna menatap ke jodha seolah meminta persetujuan,sementara jodha menatap ke arah jay dan jay mengangguk perlahan.jodha pun akhirnya mengangguk walau terasa sangat berat baginya.

"Kata mommy boleh om.."

Tanpa menunggu lagi jalal membungkuk dan memeluk arjuna serta menciumi seluruh wajahnya.bahkan air matanya jatuh dan membasahi pipi arjuna.dengan lembut jalal mengusap pipi mungil anaknya tersebut.

"Terima kasih.."ujarnya lirih,terdengar seolah ditujukan untuk jodha.

Jodha bernapas lega ketika terdengar ketukan di pintu,mengakhiri suasana yang baginya terasa sangat menegangkan.Jay membuka pintu dan dokter darren masuk bersama dua orang perawat.

"Selamat pagi tuan Harendra,saya akan mengecek kondisi arjuna.."kata dokter darren.

"Silahkan dokter.."

"Perkembangannya semakin bagus dan cukup pesat.ini luar biasa.untuk beberapa hari kedepan arjuna sudah boleh pulang dan tinggal menjalani rawat jalan sampai bisa dinyatakan benar-benar pulih.."kata dokter darren sambil tersenyum.

'Terima kasih Tuhan..'gumam jodha pelan sambil menutup matanya.

"Terima kasih dokter,terima kasih.."kata jodha dengan penuh haru.

"Sama-sama nyonya,saya permisi dulu.."dokter darren lalu keluar di antar oleh jay.

Jodha lalu mendekat dan memeluk arjuna.

"Kok skarang mommy yang nangis..?"tanya arjuna melihat jodha memeluknya sambil menangis.

"Mommy..mommy nangis karena bahagia sayang..mommy sayang arjuna..arjuna mau pulang rumah..?"

I'm SorryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang