Chapter 10

1.7K 80 10
                                    

Met malam readers..
Sorry lama..I'm sorry..hehe
Keep Vomment yaa..
Sorry part pendek nihh ^_^

Lima belas menit berlalu.lima belas menit sejak kepergian jalal,Jay berdiri di depan pintu kamar dimana jay tahu jodha sedang menangis didalamnya.Jay bukannya tidak ingin mengganggu jodha,jay juga bukannya sengaja memberikan waktu kepada jodha untuk sendiri.tapi lebih dari semua itu,jay sedang menyiapkan dirinya sendiri,terlebih menyiapkan dan menguatkan hatinya.Jay tahu,saat dia membuka pintu kamar tersebut,maka segalanya akan berubah.kehidupannya akan berubah.Ya..Jay sedang menyiapkan dirinya terlebih hatinya untuk melepaskan.

Tok..tok..

"Jodha,boleh aku masuk..?"dengan berat akhirnya jay mengetuk pintu kamar tersebut.

Tidak ada sahutan.Namun terdengar suara sesenggukan,jay tahu jodha sedang menangis.perlahan akhirnya jay memutar gagang pintu yang tidak terkunci dan masuk ke dalam.

"Apa aku mengganggumu..??"Jay menyentuh bahu jodha yang sedang duduk bersandar di ranjang sambil menangis

Jodha yang larut dalam tangisnya dan tidak mendengar ketukan pintu bahkan tidak menyadari saat jay masuk buru-buru hendak menghapus air matanya.

"Jay..aku...maaf..aku hanya...

"Sstttt...tidak apa-apa.menangislah.."kata jay lembut sambil menarik jodha dalam pelukannya.jodha menumpahkan seluruh tangis dan kesedihannya dalam pelukan Jay.

Jay memejamkan matanya,memeluk jodha semakin erat sambil sesekali mengelus rambutnya seolah mencari kekuatan disana.Jay tahu inilah saatnya.saat yang paling ditakutinya selama ini akhirnya datang juga.selama hidup bersama jodha dan arjuna ada sebuah ketakutan yang seakan terus membayangi jay,dan jay tahu.walau selama ini jay berusaha meyakinkan dirinya sendiri bahwa semuanya akan baik2 saja namun hari ini akhirnya tiba juga.

Ya..Hari ini..saat ini..adalah hari dimana Jay tahu bahwa dia harus melepaskan dan merelakan separuh hatinya,hidupnya bahkan jiwanya selama ini.ya,mereka adalah Jodha dan arjuna.Dan Jay tahu,jika saat ini ia melepaskan..maka mereka tak akan pernah kembali untuknya mungkin mereka masih bisa sering bertemu,namun semuanya tak akan sama lagi.

Jay tahu,dia bisa saja menahan jodha tetap disisinya,dan jodha pasti tidak akan menolaknya.Tapi bagaimana mungkin jay melakukan itu??bagaimana ia bisa menjadi pria egois menahan jodha bersamanya sementara ia tahu selama ini hati dan perasaan jodha tak pernah bisa ia miliki??Jay sadar..semua akan tetap seperti dulu..dumana ia hanya bisa menjadi seorang sahabat baik untuk jodha.Cinta jodha bukanlah takdirnya.Dan Jay merasa dia sudah cukup menunggu selama ini jodha membuka hatinya,namun pada kenyataannya hati jodha masih milik jalal.

Perlahan jay melepaskan pelukannya,menangkup wajah jodha dengan kedua tangannya dan menghapus air mata di pipi jodha.Jay lalu menatap jodha lama..sangat lama...lalu mencium kening jodha.

"Pesawatnya akan berangkat duapuluh menit lagi.kita masih bisa mengejarnya.pergilah..kejarlah kebahagiaanmu.."kata jay lirih namun pasti,membuat jodha menatapnya tak mengerti.

"Jay aku..aku tidak mengerti..

"Pergilah..aku melepaskanmu.."ulang kay dengan yakin.mata jodha berkaca-kaca.bibirnya seakan terkunci,tak sanggup mengatakan apapun.

"Jay..

"Tidak apa-apa.jangan pikirkan aku.setelah semua yang kau alami,kau berhak untuk bahagia.aku akan baik-baik saja.."kata jay mencoba tersenyum,walau ada gurat kesedihan yang mendalam pada senyumnya.

Jodha menumpahkan tangisnya dalam pelukan jay yang menyambutnya dan mendekapnya erat.tanpa bisa di tahannya air mata jay akhirnya mengalir dari sudut pelupuk matanya.

"Tidak jay,aku akan tetap disini aku janji jay,aku janji akan melupakan jalal.aku janji akan mencoba membuka hati untukmu.aku...hikkssss.."air mata jodha mengucur deras .mengapa harus jay??mengapa harus orang sebaik jay??jodha merasa akan menjadi orang yang sangat jahat jika melakukan itu.

"Ssttt..cukup jodha.mari kita hadapi kenyataannya.Biar luka yang timbul olehnya nanti akan cepat sembuh seiring berlalunya waktu.bagaimanapun..cinta tak bisa dipaksakan.."

"Tapi jay..

"Sudahlah..aku sungguh tidak apa-apa.Aku yakin kau dan arjuna akan bahagia bersama jalal.."

Jay kembali melepaskan pelukannya lalu mengangkat wajah jodha yang menunduk agar menatapnya.

"Lihat aku..aku mencintaimu..sangat mencintaimu.juga arjuna yang sudah ku anggap anakku sendiri.karena itu aku tidak ingin terus menahan kalian di sisiku.aku tahu aku bisa memberikan segalanya untuk kalian,tapi kebahagiaanmu bukanlah aku jodha.jangan paksakan hatimu.."jay berhenti sesaat,mengelus pipi mulus jodha lalu meraih jemari jodha,menggenggamnya erat untuk meyakinkannya.

"Satu hal yang harus kau tahu,aku tidak pernah menyesali semuanya.pertemuan kita,kebersamaan kita,bahkan arjuna dan semua yang sudah kulakukan selama ini.jangan pernah merasa bersalah,karena aku sangat bahagia kau dan arjuna sudah hadir dalam hidupku..walaupun hanya sesaat.."

"Pergilah...kejar dia..

"Ohhh jay..."jodha kembali mnjatuhkan tubuhnya dalam pelukan jay.jodha tidak tahu harus berkata apa lagi.ia hanya bisa menangis dan menangis dalam pelukan jay.

"Heyy..kalau kau terus menangis kita tidak akan sempat mengejarnya lagi.."goda jay mencoba mencairkan suasana.

Jodha melepaskan pelukannya dan tersenyum malu.

"Ayo,bersihkan wajahmu.setidaknya jangan biarkan jalal tahu kalau kau menangisinya..hehe..bangunkan arjuna,akan kusiapkan mobil.."kata jay sedikit bergurau membuat pipi jodha kembali merona merah.

Jodha lalu kekamar arjuna dan melihat arjuna sudah duduk di ranjangnya.

"Mommy..?"

"Ayo sayang,ganti bajunya.kita harus cepat.."kata jodha sambil menyiapkan keperluan arjuna.

"Kita mau kemana mommy..?mommy nangis yaa..?"tanya arjuna melihat wajah sembab jodha.

"Arjuna mau ketemu daddy jalal kan..?"

"Mau mommy..daddy jalalnya ada..?"wajah arjuna langsung menjadi cerah.walau kebersamaan mereka sangat singkat namun arjuna sudah sangat dekat dengan jalal,bahkan sama dekatnya dengan jay.

"Tidak sayang,tapi kita akan pergi menemui daddy jalal.."

"Kemana mommy..??"

"Nanti juga arjuna tahu.nanti kalo ketemu arjuna panggil daddy jalal yaa.."

"Okay mommy.."kata arjuna girang.

"Sudah siap?Ayo.waktu kita tak banyak.."kata jay yang tiba2 muncul.

"Heyy jagoan,sini..peluk daddy.."Jay merentangkan tangannya dan Arjuna melompat dalam pelukan jay yang langsung menggendongnya.Jay menciumi seluruh wajah arjuna.

Arjuna cekikian geli saat jay terus menciumnya.sementara jodha memandang adegan tersebut dengan sedih.Arjuna tumbuh besar bersama jay.bagaimana akan menjelaskan semuanya pada arjuna nanti..?

"Ayo.."kata jay membuyarkan lamunan jodha.jodha mengangguk dan menyusul jay dan arjuna.

***
@Singapore Changi Airport..

Sebelum check in jalal kembali mengedarkan pandangannya ke sekeliling bandara.Jalal memang sengaja menggunakan pesawat komersial walaupun ia memiliki jet pribadi.jalal hanya tidak ingin melalui perjalanan pulangnya dalam keheningan seorang diri,karena hanya akan menambah kepedihan hatinya.wajah arjuna dan jodha silih berganti memenuhi benaknya.

Jalal terus memandang berkeliling..seolah sedang mencari-cari sesuatu.
Jalal tertawa miris.Apa yang kau harapkan jalal..??kau berharap akan melihat jodha berlari ke arahmu,memelukmu dan mengatakan bahwa dia mencintamu dan menahanmu untuk tidak pergi..??itu yang kau harapkan??bahkan dalam mimpi pun hal itu tidak akan terjadi..'batinnya lirih.

Jalal lalu membalikkan badannya,dan dengan langkah berat hendak melakukan boarding pass,saat sebuah suara yang begitu dikenalnya menghentikan langkahnya..

"Daddy...??"

Tbc.

I'm SorryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang