Chapter 14

2K 78 6
                                    

Mulmed:Jalal&Jodha
                Jay&Julia


"Kami akan merindukanmu Jay.Terima kasih kau mau datang.."kata jodha sambil memeluk jay saat siang itu mereka mengantarnya ke bandara.

"Kita tidak akan terlalu merindukannya sayang.malah mungkin tidak lama lagi kita malah bosan melihatnya.karena aku yakin setelah ini dia akan lebih sering berada di mumbai.benar kan Julia..?"gurau jalal membuat julia tergagap.

"Ehh..ap..apa??kenapa bertanya padaku..?"sahut julia pura2 cemberut.

"Hahaha..wajahmu memerah jul.ayo sayang,beri kesempatan mereka berdua.good luck jay.."ledek jalal lalu mengulurkan tangan yang di sambut oleh jay dengan akrab.setelah itu sedikit menjauh memberi privacy pada jay dan julia.beruntung kali ini arjuna mau berdamai di tinggal bersama kakek neneknya.

"Ehmm jul,sebenarnya semalam banyak yang ingin kukatakan padamu.namun yaahh..arjuna mengacaukan semuanya.."kata jay memberanikan diri meraih tangan julia dan menggenggamnya.

Julia hanya tersenyum.

"Ehmm..aku..aku akan mengatakan semuanya dengan jelas jul,mungkin waktunya kurang pas tapi aku tidak akan bisa pulang dengan tenang sebelum mengatakannya padamu..."

"Aku menunggu jay.."ujar julia balas menatap jay yang menatapnya penuh arti.

"Aku menyukaimu.lebih tepatnya aku jatuh cinta padamu.yaahh mungkin ini terlalu cepat tapi aku orang yang yakin dengan perasaanku.awal melihatmu di pernikahan jalal dan jodha,aku langsung yakin aku sudah jatuh cinta padamu.."

Jay berhenti sebentar dan menarik napas.julia masih terdiam memberi kesempatan pada jay melanjutkan kata-katanya.

"Dan satu hal yang paling penting adalah aku tidak ingin kau berpikir ini hanyalah sekedar pelarianku karena kesepian atau karena aku kecewa jodha dan jalal menikah.Tidak jul,aku bersumpah aku tidak main2 dengan perasaanku padamu.Dan aku tidak pernah main-main soal perasaan.."

"Aku tahu saat ini tidak mudah bagimu untuk mempercayaiku.tapi jika kau mau memberikan waktu aku akan menunjukkan kesungguhanku.."

"Julia..?"panggil jay melihat julia hanya terdiam.

"Ya..?"

"Kau mendengarkanku bukan..?"

"Hahaha..tentu saja aku mendengarmu.."kata julia di iringi tawa kecil.

"Lalu kenapa kau diam saja..?"tanya jay.

"Ohh..itu.aku pikir kau belum selesai.."ujar julia membuat jay menggaruk kepalanya yang tidak gatal.

"Lalu..?"tanya jay lagi.

"Lalu apa..?"balas julia.

"Aku menunggu jawabanmu juliaa.."kata jay dengan gemas melihat julia yang seolah sengaja menggodanya.

"Kau tidak bertanya padaku.apa yang harus kukatakan..?"balas julia lagi.

Jay benar2 gemas dan merasa ingin mencium dan melumat bibir sensual julia saat ini juga.
Tanpa peduli orang2 yang lalu lalang jay menarik julia menjadi lebih dekat sehingga tubuh bahkan wajah mereka hampir tanpa jarak.

"Haruskah aku berteriak di sini dan mengatakan aku mencintaimu,maukah kau jadi kekasihku..??"bisik jay sambil menatap julia lekat2.

"Tidak perlu.."julia membalas tatapan jay tak mau kalah.

"Aku akan menunggumu..."bisik julia hampir tak terdengar.

Bagi jay itu sudah merupakan jawaban.tidak perlu kata-kata lain lagi.di tariknya tubuh julia dan di dekapnya erat.merasakan aroma wangi tubuh dan rambut julia.

I'm SorryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang