Chapter 11

2K 84 6
                                    

Vomment yaaa^_^

"Daddyy.....?"

Jalal masih terdiam.berpikir mungkin itu hanya ilusi semata karena dirinya terlalu merindukan arjuna.

"Daddy jalal..!"

Suara mungil itu terdengar lagi.perlahan dan dengan hati bergetar jalal membalikkan badan dan rasanya ia sulit mempercayai apa yang ada di hadapannya saat ini.

"Ar..ju..na..."ucapnya terbata-bata dengan suara bergetar.

Tanpa menunggu lagi jalal berlari ke arah arjuna yang juga menyongsongnya dan langsung mengangkat arjuna dan mendekapnya erat.

"Jay..jo..jodha..

Jay mengangguk sambil tersenyum tipis,sementara jodha menatap jalal dengan mata berkaca-kaca.jodha lalu menoleh ke arah jay yang menganggukan kepalanya sambil tersenyum.

Jodha lalu berjalan mendekati jalal dan arjuna,kembali menatap jalal dengan butiran air mata yang mulai jatuh membasahi pipi mulusnya,dan sedetik kemudian tubuh jodha sudah berada dalam dekapan jalal yang memeluknya dengan penuh haru.

"Arjuna sama daddy dulu yaa.."kata jay lalu mengambil arjuna yang masih berada dalam gendongan jalal.

Jalal mempererat pelukannya pada jodha seakan tidak ingin melepaskannya lagi.tidak ada kata-kata yang terucap,Namun mereka tahu hati mereka merasakan hal yang sama.cinta,kerinduan,dan keharuan yang besar melebur menjadi satu dalam sebuah dekapan mesra yang seolah tak ingin terlepaskan lagi.

Sementara Jay yang menggendong arjuna menatap mereka dengan haru.apakah ia menyesal melepaskan jodha?tidak.melihat jodha teesenyum bahagia dalam pelukan jalal membuatnya semakin yakin dengan keputusannya.jay tahu jodha memang bahagia bersamanya,jay juga sering melihat jodha tersenyum bahagia.namun senyum jodha saat bersama jalal berbeda,dan jay belum pernah melihat jodha tersenyum seperti itu.tidak ada kehampaan dan kekosongan dalam sorot matanya seperti selama ini saat belum bertemu jalal.tentu saja di sudut hatinya yang terdalam jay mengakui kalau ia kehilangan,tapi jay tahu inilah yang terbaik.

Perlahan jalal melepaskan pelukannya,mengangkat wajah jodha dan memegang kedua pipi mulusnya lalu mencium lembut keningnya.

"Aku mencintaimu.."ucap jalal lirih.

"Aku tahu.."balas jodha sambil tersenyum lembut.

"Terima kasih..aku sama sekali tidak menyangka kalian akan datang mengantar kepergianku.walau ku akui aku memang mengharapkan itu.."kata jalal lagi.

"Tapi kami datang bukan untuk mengantarmu.."ujar jodha.

"Bukan..?"

Jodha mengangguk dan tersenyum penuh arti.

"Lalu..??"tanya jalal penasaran.entah mengapa jalal merasa jantungnya berdegup kencang menanti apa yang akan di katakan jodha.jalal tak ingin menebak,ia takut apa yang akan di katakan jodha bukanlah apa yang di harapkannya.jalal semakin penasaran ketika jodha hanya terdiam menatapnya sambil tersenyum.

"Please katakan sayang..aku hampir mati berdiri menunggu jawabanmu.."pinta jalal.

Jodha melihat ke arah jay,dan jay kembali menganggukan kepalanya.

"Aku..maksudku..aku dan arjuna....

Jodha kembali menahan kata-katanya membuat jalal tak tahan lagi menunggu.

"Katakan jodha..ku mohon katakan.."pinta jalal memelas.

"Aku dan arjuna..kami akan ikut denganmu.tentu saja kalau kau mengijinkan.."ucap jodha akhirnya lalu menundukkan wajahnya menyembunyikan rona merah pada kedua pipinya.

I'm SorryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang