Capricorn
Corn : [11]
[-]
Cale berjalan dengan muka keruh ke kelasnya. Ia tadi malam tiba-tiba saja terbayang wajah Keneal, dan ia tidak tahu mengapa bisa begitu. Hanya saja, gara-gara tadi malam, sampai sekarang ia jadi tidak mood.
Cale tidak sadar jika Anya menepuk pundaknya, hingga membuatnya sedikit berjingkat kaget. Ia memejamkan matanya sebentar, lalu membukanya lagi.
"Kenapa, lo? Kok lesu amat. Lagi PMS, ya?" Tanya Anya yang heran dengan Cale. Tidak biasanya sahabatnya itu terlihat lesu. Paling sering-sering cuek, yang ada.
Cale menggelengkan kepala. "Nggak." Ia lalu berjalan lagi menuju kelasnya, dan Anya berjalan disamping kirinya.
"Eh iya, hari ini tau nggak? Katanya ada tanding sahabatan gitu, KeyEast sama Lantern. Lo mau liat nggak? Keneal hari ini ikut tanding juga. Basket sih, denger-denger." Cerocos Anya sambil meletakkan tasnya di meja.
"Jadi, kelas libur?"
Anya mengedikkan bahu, "Mungkin. Eh iya, berarti Gemini juga kesini 'kan? Wanjir,gue mau minta traktir, ah."
"Minta traktir?" Cale menautkan kedua alisnya, bingung.
Anya hanya nyengir, "Sekali-kali gue mau kali morotin si Gemini,". Cale hanya mendecak, berdoa saja supaya Gemini tidak jantungan. Anya kalau makan, tidak tanggung-tanggung. Sepuluh mangkok bakso pun bisa ia babat habis. Dan ngeselinnya, walaupun banyak makan, tapi Anya tidak gemuk-gemuk. Badannya hanya segitu-gitu saja.
"Lo nonton gak, Cale?" Tanya Anya.
Cale hanya mengangkat bahu, Anya hanya ber-oh saja.
"Mungkin, kalo lo nonton nih, bumi bisa gonjang-ganjing. Nggak kebayang nanti, gimana muka Keneal, waktu ngerti lo liat dia tanding." Cerocos Anya lagi. Ia sekarang sedang membuka sebungkus permen karet.
"Iya, kalo gue liat." Balas Cale datar.
"Yah, sekali-kali lah liat. Lumayan 'kan, nanti dapet gebetan cowok sebelah. Eh, atau nggak nih ya, minta dikenalin sama setan mini aja. Mana tau, temennya cogan-cogan. 'Kan lumayan, cuci mata,"
Cale berdecak mendengar Anya menyebut Gemini dengan sebutan setan mini. Badannya tidak mini, hanya saja, namanya ada mini-nya. "Berpaling dari Leo?"
Anya melotot dengan mata bulatnya, lalu menggeleng cepat-cepat. "Bukan-bukan! Kak Leo mah, masih setia terukir dihati gue. Cuma, buat refreshing aja. Yakali, gue berpaling."
Cale memutar bola matanya, "Terserah,"
[-]
Suara sorak-sorai pendukung untuk kedua kubu itu memenuhi seisi lapangan outdoor KeyEast. Cale memperhatikan jalannya pertandingan itu dipinggir lapangan, hanya diam saja. Dia tidak ikut berkoar-koar untuk mendukung salah satu tim, walaupun salah satunya berasal dari tim sekolahnya sendiri.
Ia merasa hanya buang-buang suara saja.
Ia juga tidak bersama Anya kali ini, ataupun Gemini—iya, dia kesini jadi supporter untuk tim sekolahnya.
Hanya sendirian.
Sendirian.
Anya dan Gemini memang sempat menghampirinya, tapi Cuma sebentar. Karena Anya menarik lengan Gemini, menyuruhnya agar mentraktir dirinya di kantin. Bahkan, Gemini sempat mengomel tidak karuan karena dirinya kesini, niat mau mensupport tim sekolahnya. Bukannya jadi tukang bayar makanannya Anya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Capricorn
Teen FictionCalein Pricorn Satu kata yang mendeskripsikannya, cantik. Pendiam dan tertutup, sikapnya cuek dan masa bodoh. Dingin dan tak tersentuh. Gadis yang bisa membuat seorang Keneal tergila-gila, terpesona, dan penasaran secara bersamaan. Keneal Eldiotama ...