Capricorn
Corn : [13]
[-]
"Cale," panggil Mama nya yang kini duduk di sampingnya.
"Hm,"
"Ya ampun, kamu niru siapa sih, sebenarnya? Perasaan Papamu cueknya nggak begini-begini amat deh,"
Cale menoleh kearah Mama nya, "Ada apa Mama ku, sayang?"
"Nah! Begitu dong." Seru Mama nya. Ia mencubit kedua pipi Cale, lalu segera melepaskannya. Cale tidak suka dicubit pipinya.
"Gimana kamu sama Ken?" Tanya Mamanya.
Sebuah kerutan di dahi Cale muncul, "Ken? Keneal?" tanyanya memastikan.
Mama nya mengangguk, Cale pun menarik napas panjang, lalu menghembuskannya. "Nggak gimana-gimana. Kemarin dia abis nembak Cale, tapi Cale gak kasih jawaban." Ucapnya enteng.
Lea melotot mendengar itu, tidak habis pikir anaknya bisa sebegitu kejamnya. "Cale ..." Lea berdecak takjub. Sekarang ia berpikir, sebenarnya Cale itu mewarisi sifat siapa?
Cale mengangkat kedua bahunya.
"Sebenarnya kamu gak pengen nerima perjodohan itu, ya?" Tanya Lea langsung.
Cale berdecak dalam hati mendengar pertanyaan Mamanya. Seharusnya ia menanyakan hal tersebut jauh-jauh hari setelah ia diberi tahu, bahwa dirinya dijodohkan dengan Keneal. Bukannya sekarang, terlambat sekali.
"Mau jawaban jujur atau bo'ong?"
"YA ASLI lah Anak mama,"
Cale terlihat berpikir sebelum menjawab, alisnya bertaut. "Sebenarnya, waktu makan malam bareng keluarga tante Nelia, Cale bisa saja langsung jawab gak pengen. Tapi—"
Lea mengangkat alis kanannya, "Setelah Cale pikir-pikir, gak ada salahnya juga Cale nerima." Lanjut Cale.
"Jadi—" perkataan Lea terpotong oleh teriakan Rezky, "LO DIJODOHIN BABY CALE?"
Lea menatap tajam Rezky yang tiba-tiba bergabung dengan mereka berdua."Rezky, kamu gak usah teriak-teriak. Disini bukan hutan."
Rezky cengengesan mendengar hal tersebut. "Maaf, Mama Lea. Tapi beneran ya, Cale dijodohin?"
Lea mengangguk mengiyakan. "Rencananya sih begitu,"
Rezky manggut-manggut, "Buset! Saking nggak lakunya Baby Cale, sampe dijodohin segala." Tawa Rezky pun membahana. Dan dengan begitu, sandal rumah Cale mendarat mulus di jidat cowok ganteng itu.
"Mampus kamu, Rez." Ucap Lea dengan tawa.
Rezky meringis, ia menatap Cale yang sekarang sedang menatapnya tajam. Kalau saja tatapan bisa layaknya laser pembunuh, mungkin sekarang Rezky sudah tewas berdarah-darah.
"Jidat gue kasian tau! Sialan banget," rutuknya.
"Makanya, mulut jangan comel." Ucap Cale sinis.
Rezky mendesis, "Oh ya, gimana tampang cowok yang dijodohin sama Cale? Cakep nggak? Atau mungkin lebih cakepan aku, Ma?" Rezky tidak menggubris ucapan Cale sama sekali.
Lea terkekeh, "Minta sama Cale buat nunjukkin. Mama yakin, dia lebih ganteng dari kamu, Rez."
"Bohong banget, deh."
"Mama lebih baik pergi, deh. Daripada ladenin Rezky yang gak ada abisnya."
Lea mengacak rambut Cale, "Sebenarnya kamu anak Mama bukan, sih?" cetusnya. Kemudian, ia segera beranjak meninggalkan Rezky dan Cale berdua.
KAMU SEDANG MEMBACA
Capricorn
Teen FictionCalein Pricorn Satu kata yang mendeskripsikannya, cantik. Pendiam dan tertutup, sikapnya cuek dan masa bodoh. Dingin dan tak tersentuh. Gadis yang bisa membuat seorang Keneal tergila-gila, terpesona, dan penasaran secara bersamaan. Keneal Eldiotama ...