Capricorn
Corn : [14]
[-]
Pesta ulang tahun Cale sangat meriah saat ini. Walaupun bukan berumur tujuh belas—Cale masih enam belas, tapi kurang beberapa menit lagi. Banyak tamu berdatangan, walau secara garis besar, tamu kebanyakan adalah teman-teman bisnis Ayahnya. Bisa dihitung dengan jari, teman yang Cale undang. Itu pun tidak sampai sepuluh orang.
Cale dengan senyum robot menyalami tamu-tamu orang tuanya. Ia berharap, tamu-tamu orang tuanya ini segera pergi, maksudnya lebih ke mengobrol dengan yang lain. Rasa-rasanya, wajah Cale berubah kaku karena terlalu banyak mengumbar senyum robot.
Memuakkan, batinnya.
"Saengil chukkae, Cale!" Anya sudah datang, dan langsung memeluk Cale. Tidak lupa juga dengan cipika-cipiki, ngomong-ngomong.
Cale tersenyum tipis, "Trims."
Anya mengangguk-angguk layaknya boneka hokben. "Dimana setan mini? Dia udah datang belom, Cal?"
"Udah. Dia sama Mama," jawab Cale.
"Kalo gitu gue nyamperin dia, ya."
Cale mengangguk. Setelah dirasa tamu-tamu orang tuanya sudah tidak ada, ia beranjak pergi ke area kolam renang. Memang, acara ulang tahunnya sendiri outdoor party.
Cale menatap orang-orang yang berlalu lalang dihadapannya, tak lupa juga orang-orang tersebut mengucapkan kata selamat, yang dibalas Cale dengan senyuman tipis. Cewek itu mengerutkan alisnya, ia merasa ada yang kurang.
Tapi apa?
Ia pun juga tidak tahu.
Keneal.
Tiba-tiba nama itu terlintas di kepalanya saat ini. Cale mendengus, 'bisa-bisanya gue kepikiran cowok itu.'
Tepukan di bahu kanannya membuat ia terlonjak. Ia segera menoleh ke belakang, dan terlihatlah Rezky dengan cengirannya.
"Happy birthday, Babi cantik gue." Cetusnya.
Cale berdeham sebentar, lalu menonjok pelan bahu Rezky. "Gue bukan babi, tau. But, trims."
"Acara udah mau mulai. Lo udah dipanggil Mama Lea, tuh." Ujarnya.
"Oke, gue ke sana. Tapi ..." ucapan Cale menggantung. "Apa?" Tanya Rezky penasaran.
Cale tersenyum licik, "Lo tau gaya gandengan pangeran-putri kayak di Disney itu, 'kan? Gandeng gue kayak gitu."
Rezky tergelak, "Gue gak tau ternyata lo masih bocah juga, tapi gapapa lah." Ia pun mengaitkan tangan Cale di lengannya.
[-]
Tiupan lilin di atas kue ulang tahun membuat para hadirin bertepuk tangan. Cale tersenyum tipis. Papa dan Mamanya berdiri mengapitnya. Sedangkan Rezky, cowok itu berdiri di samping Calvin—papa Cale.
"Nah, waktunya pemotongan kue. Kira-kira kue pertama untuk siapa, Nona Cale?" suara MC terdengar.
Cale mulai memotong kuenya, lalu ia memberikan kue itu untuk kedua orang tuanya. "Ternyata untuk sang orang tua, tepuk tangan untuk Nona Calein Pricorn." MC berucap, lalu setelahnya suara tepuk tangan terdengar kembali.
Cale pamit, karena acara utama sudah selesai. Sekarang diisi dengan acara santai-santai. Mamanya memberikan kecupan di pipi-pipinya.
"Happy birthday, anak mama. Udah dewasa ya, sekarang. Walaupun bukan tujuh belas, sih," Lea terkekeh.
KAMU SEDANG MEMBACA
Capricorn
Teen FictionCalein Pricorn Satu kata yang mendeskripsikannya, cantik. Pendiam dan tertutup, sikapnya cuek dan masa bodoh. Dingin dan tak tersentuh. Gadis yang bisa membuat seorang Keneal tergila-gila, terpesona, dan penasaran secara bersamaan. Keneal Eldiotama ...