Corn : [6]

445 21 0
                                    

Capricorn

Corn : [6]

[-]

Cale memijat pelipisnya pelan. Sungguh, selama kurang lebih dari dua minggu ini Keneal selalu bisa membuat kepalanya berdenyut. Kelakuannya yang sungguh teramat menyebalkan, membuatnya ingin sekali menonjok wajah yang sudah terlampaui banyak dosa itu.

Bahkan tiga hari yang lalu, entah darimana Keneal bisa tahu alamat rumahnya, yang pasti itu bukanlah hal baik. Bayangkan, tiga hari berturut-turut setiap malam ia mengunjungi rumahnya. Bukan mengunjungi dalam artian sebagai tamu, tapi bisa di bilang sebagai pengganggu. Untunglah pada saat itu, kedua orang tua Cale tidak ada di rumah. Mereka pergi menjalankan bisnis. Hanya ada Gemini yang datang ke rumahnya dan menginap.

Hari pertama, tepatnya pukul tujuh malam. saat itu, Cale sedang berada di kamarnya mengerjakan tugas. Ia sedang sibuk sebelum suara gitar yang di genjreng dengan asal-asalan memekakkan kedua telinganya. Sebenarnya, kamar Cale kedap suara. Hanya saja waktu itu, Cale membuka jendela balkonnya.

Dengan mulut terkatup rapat, Cale menghampiri pembuat rusuh yang mengganggunya. Dan ia tercengang. Dibawah sana, terdapat Keneal dengan senyum lebarnya, membawa gitar di kedua tangannya.

"Lo ngapain?" Tanya Cale dengan tatapan jengkelnya.

"Menghibur lo!" jawab Keneal dengan berteriak.

"Pergi!" balas Cale membentak.

"Nggak akan!"

Karena tingkat kejengkelan Cale yang sudah berada di ambang batas, ia langsung pergi meninggalkan balkonnya dan menutup jendela keras-keras. Dan saat itu, Gemini datang ke kamarnya.

"Ada apa?" Tanya Gemini.

Cale menggelengkan kepalanya. Ia lalu melanjutkan tugasnya yang sempat tertunda tadi.

"Oh ya, diluar itu bukannya Keneal sama Virgo? Ngapain?" Tanya Gemini. Jangan heran kenapa dia tahu, karena KeyEat dan Lantern yah... begitulah. Cale sendiri tadi hanya melihat Keneal, dan tidak melihat Virgo. Mungkin Virgo tidak ikut, atau hanya ada didalam mobil. Entahlah.

"Nggak tau," jawab Cale singkat. Dari nadanya, terkesan tidak peduli.

"Oh," hanya itu yang keluar dari bibir Gemini.

Hari kedua, pada jam setengah sepuluh malam. Sebenarnya Cale sudah tidur, tapi ia di bangunkan oleh Gemini. Gemini menyuruhnya berjalan ke balkon, dan Cale dengan enggan menurutinya. Dengan muka yang sudah ngantuk, Cale berjalan ke balkon. Dia melebarkan matanya melihat Keneal yang berada dibawah, tepatnya di depan rumahnya.

Tanpa tahu apa yang di lakukan Keneal, ia langsung saja berbalik lagi ke kamar dan tidur. Mengabaikan Gemini yang menyuruhnya menemui Keneal. Ia langsung memejamkan matanya, tanpa peduli Gemini yang berkoar-koar. Karena sungguh, ia mengantuk dan lelah.

Keneal adalah pengganggu tidurnya.

Hari ketiga, waktu itu jam 12 malam kurang sepuluh menit. Cale masih duduk di meja belajarnya, di temani laptop di depannya. Gemini sudah tidur pulas di ranjangnya. Saat itu, Cale sedang mengerjakan pekerjaan kantor milik papa nya. Karena sore tadi, sekretaris papa nya datang dan membawa berkas-berkas yang harus di periksa dan di kerjakan oleh papa nya.

Karena papa nya masih ada diluar negeri bersama mama nya, dan akan pulang seminggu lagi, jadi ia memutuskan mengerjakan pekerjaan itu. Biasanya juga begitu, jika papa nya sedang sibuk atau tidak ada di rumah, ia yang mengambil alih pekerjaan kantor itu.

Disaat ia berkonsentrasi dengan laptop didepannya, suara gaduh di depan rumahnya—tepatnya dibawah balkon kamar Cale—memecah konsentrasinya. Ia memijit pelipisnya pelan, karena sudah tahu jika pembuat gaduh itu Keneal.

CapricornTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang