S A T U : Melihatmu

120K 2.9K 80
                                    

Selamat membaca :))

-------------------------

Hari selasa tentu tak pernah menyenangkan bagi siapapun remaja yang sedang menyandang status sebagai seorang siswa. Sama seperti Elang, Elang masih sangat malas hanya untuk sekadar menggerakkan anggota tubuhnya. Apalagi saat dilihatnya jam masih menunjukkan pukul 6 pagi.

Tapi untunglah ada Bik Iyem yang mampu membuat Elang bergerak. Dengan caranya sendiri tentunya , cara yang sudah Elang kenali sebagai kebiasaan rutin dan ampuh untuk membangunkannya.

"Den.. bangun den.. buruan berangkat, kalau enggak mau bertemu nyonya di meja makan " teriak Bik Iyem dengan membawa nampan yang berisi air putih , susu dan roti ditangannya.

"Mana bik cewek cantiknya?" tanya Elang setengah mengigau dengan pokok pembahasan yang tidak nyambung sama sekali atas perkataan awal Bik Iyem.

"Ini den... " ucap Bik iyem sambil menunjuk diri sendiri. Bik iyem bahkan sampai berdandan menor seperti monyet tanggapan. Inilah kebiasaan rutin yang Elang sebutkan, Bik Iyem yang sampai rela berdandan menor hanya agar Elang bisa bangun dan menertawainya.

"Ehmmm .... Bik Iyem memang yang tercantik deh " ucap Elang dengan mengangkat jempolnya. Sedangkan tangan satunya masih ia gunakan untuk mengucek mata.

"Kalo dilihat dari ujung kulon... haha" goda Elang dengan tertawa renyah.

"Ih Den Elang mah emang gitu.. Yaudah den , kalau mau yang cantik cantik beneran , pergi atuh ke sekolah. Kan banyak .. tinggal pilih. Apalagi Den Elang ganteng begini " kata Bik Iyem sambil sedikit meniru logat pembantu pada tayangan sinetron yang dilihatnya kemarin malam .

Elang tersenyum, karena Bik Iyem yang menghiburnya dengan khas logat buatannya itu . Baiklah , Elang sudah menganggap Bik Iyem seperti pembantunya sendiri , eh... ibunya.

"Udah yah bik... mau godain cewek cantik di sekolah dulu . Yang jelas jelas masih gadis. Burem lama lama mata Elang lihat Bibi " Ujar Elang sambil melaju ke kamar mandi dan meninggalkan Bik Iyem yang masih terjebak euforia dan membayangkan dia jadi pembantu di sinetron yang kemarin dilihatnya .

Selesai mandi dan berganti , Elang langsung pergi ke sekolah tanpa berpamitan . Bukannya mau menjadi anak yang tak sopan , tapi suasana dirumah Elang memang sedikit canggung karena hubungan dengan Ayahnya yang sedang bermasalah dan Elang yang merasakan kejanggalan pada Ibu tirinya. Elang tak suka itu.

Elang berjalan santai , mengeluarkan motor sportynya dari garasi rumah dan melajukan motor itu dengan biasa seolah olah ia memang hanya hidup sendiri di rumah itu . Tak ada Ayah Ibu.

.
.
.

"Sssttt... habis ini Kak Elang lewat " tunjuk seorang gadis pada temannya sambil berbisik saat dilihatnya Elang memasuki halaman menuju parkiran sekolah.
"Emang ganteng banget ya! " ucap salah satu adik kelas dengan kagum. Apalagi saat Elang membuka helmnya dan menampakkan rambut hitam serta wajah tampannya. Seketika itu para gadis berusaha memunculkan senyum terindah mereka masing masing berharap Elang melirik mereka. Dan memang benar , Elang tersenyum dan menanggapi hal itu. Karena memang sifatnya Playboy.

Baiklah , Elang Restu Giovan atau akrab disapa Elang atau juga nama pada badge seragamnya yang bertuliskan "Elang R. Giovan" adalah seorang Ketua Osis SMA Negeri 8 Bandung. Dia juga merupakan Ketua Pasukan Pengibar Bendera, dan juga kapten futsal. Ranking 1 kelas. Ranking 3 paralel , sudah jadi tahunannya. Dia pintar , ehm.. juga pintar ganti ganti perempuan.

Ia suka perempuan cantik. Mantannya sudah ada 10 orang yang tentunya dan tak usah ditanyakan lagi, pasti dan jelas cantik bukan main .

Dikejauhan sepasang mata melihat itu , sambil mengetuk sepatu berhiasan bunga pada lantai putih koridor . Sepasang mata yang hanya mampu melihatnya dari jauh . Tak berani mendekat , tak berani menatap wajahnya secara langsung . Dialah , Dara Arfiyana.

Elang Dan DaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang