T I G A P U L U H L I M A

24.6K 1K 33
                                    

"Bukan urusan gue" Ucap Elang kemudian dan pergi meninggalkan Ayah dan Ibu tirinya. Menggandeng tangan Dara untuk pergi. Dara tahu Elang marah, ataupun kecewa. Karena genggaman tangan Elang ditangannya makin mengerat dan basah.

Dara mengikuti Elang tanpa tahu apa yang terjadi. Tapi Dara sudah menahan air mata dipelupuk matanya. Dara juga berpikir, yakin bahwa ia pernah melihat wajah Ibu Tiri Elang disuatu tempat. Ya, Dara yakin itu. Sangat yakin .

********

Dara memeluk Elang erat ,Elang yang sedang mengemudikan sepeda motornya membelah jalan yang tak seberapa ramai . Air mata menghiasi wajah Dara , Dara tahu Elang sedang marah dan kecewa ,itu jelas tergambar diwajahnya. Katakan Dara cengeng , padahal ia tak tahu apapun tentang apa yang Elang hadapi di lingkungan keluarganya kini .

Elang merasakan pelukan lembut diperutnya ,pelukan yang terasa kian nyaman melebihi pelukan siapapun .Sebuah kepala yang bersandar juga terasa dipunggungnya ,tahu bahwa gadis dibelakangnya itu sedang menyandarkan kepalanya . Elang memang merasa kecewa dan marah saat ini , tapi sungguh... keberadaan Dara disisinya ternyata sangat berpengaruh besar .

Elang melambatkan sepeda motornya ,agar mesinnya tak terlalu bising karena ia ingin berbicara dengan Dara . "Jangan ketiduran dibelakangku ya , kalau ngantuk bilang . Perjalanan kita lama soalnya " Ucap Elang lembut dan tersenyum sedikit meskipun ia yakin Dara tak bisa melihat senyumnya itu . Terasa sebuah pergerakan dipunggungnya . "Iya. Emang kita mau kemana?" tanya Dara agak kencang .

"Kepantai Rancabuaya .. 4-5 jam lagi.. sabar yaaa" Ucap Elang yang sukses membuat Dara melongo kaget . "Haaa?? lama banget Elang ? " tanya Dara karena sebenarnya ia agak takut . Ini pertama kali bagi dirinya pergi berdua dengan seorang lelaki dan laki laki itu bukan keluarganya . Dan juga kepergiannya yang tak bisa dikatakan dekat .

"Iya... percaya sama aku , Jangan takut . Kalau capek , sandaran dipunggungku aja "

"Iya , aku percaya kamu " Ucap Dara dan semakin mengeratkan pelukannya saat merasa Elang kembali menambah kecepatan motornya .

**********

"Uwaaaaahhh" Dara menguap dan meregangkan seluruh ototnya yang terasa pegal dan kaku setelah menempuh perjalanan panjang tadi . Apalagi pantatnya terasaa panas dan lega sekaligus saat kakinya sudah bisa menginjak tanah .

Sssstttt .

Lagi lagi Elang memeluk pinggang Dara untuk mendekat kearahnya . "Dibuka dulu dong helmnya , biar bisa menghirup udara segar " Ucap Elang yang memang sudah melepas helmnya sambil melepas helm sport yang dikenakan Dara . Helm itu lolos dan rambut Dara dibuat setengah basah olehnya . Basah oleh keringat .

"Hehe.. padahal kamu yang nyetir tapi kok aku yang sok sokan capek ya" Ucap Dara dengan mengeluarkan cengiran bodohnya yang dimana langsung mendapat cubitan gemas dihidungnya .

"Kita makan dulu ya , udah telat nih buat makan siang " Ucap Elang setelah melihat kearah jam tangannya yang menunjukkan pukul 2 siang .Elang menggenggam tangan Dara lembut dan berjalan beriringan .
.
.
.
.
.
.
Elang dan Dara benar benar merasa seperti Hinata yang tertangkap selingkuh dengan Sasuke saat orang orang disekitarnya melihat kearah mereka berdua secara intens. Memang terlihat aneh ,mereka berdua masih mengenakan seragam sekolah putih abu abu yang kini sudah terlihat jelas karena mereka telah melepas jaket kulit masing masing .

Sebenarnya bukan itu saja, melainkan wajah Elang yang tampan juga mengundang banyak mata untuk menatap kearahnya. Bagaimana bisa menyimpulkan itu? karena mayoritas yang menatap mereka adalah kaum hawa.

Dara cemberut sebentar. Sebentar lagi sifat polosnya akan keluar lagi.

"Elang, kamu gak mau beli topeng power ranger apa? aku beliin deh" Ucap Dara dan menatap Elang yang sedang makan dengan intens .

Elang Dan DaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang