Aku berencana pergi keMall bersama Fera yang katanya ingin ditemani mencari kado untuk ibunya. Mumpung hari minggu , aku bisa main santai dan mencari beberapa buku ataupun mungkin kuncir rambut yang bisa kupakai kesekolah. Ya.. kuncir rambutku sudah lusuh. Lebih baik beli lagi.
"Nunggu Fera dik?" itu tanya Kakakku. Kak Marcel. Yang sedang malas malasan diruang tengah.
"Iyalaahh... mau nunggu siapa lagi" kataku padanya sambil aku masih membaca novel Dilanku yang sudah akan habis.
"Gak punya pacar dek? masa udah kelas 2 SMA belum punya pacar?" kata Kak Marcel padaku. Apa maunya nanya nanya gitu.
"Enggak" kataku singkat. Dia itu selalu dukung aku buat punya pacar. Heran.
"Kakak aja waktu SMA punya mantan tiga" dia menjelaskan yang padahal aku juga gak nanya . Aku tau sih , dia pas SMA suka bawa pacarnya kerumah."Tapi ya dek.. Ya gitu cowok mah banyak yang brengsek , " katanya Lagi. Lah dia ngomong gitu padahal dia sendiri juga cowok.
"Elang itu pacarmu dek?" Dia nanya lagi. Kali ini berhasil mengganggu fokusku untuk membaca.
"Ha?" Aku memandang kakakku heran. Masalahnya dia tau darimana soal Elang.
"Ya... bukan ya? lo suka dia kan? Ah kasian banget dek. Jadi ceritanya dia gak suka elo nih?" tanya dia sambil merubah posisi yang tadinya tiduran menjadi duduk.
"Apa sih Kak? orang cuma kenal dikit kok" Aku mencoba menyembunyikan fakta bahwa yang dibicarakan oleh Kak Marcel adalah benar.
"Hahaha ketahuan banget dari muka lo kalo cinta lo bertepuk sebelah tangan... hahahah" Kak Marcel ketawa ngakak. Apasih maksudnya dia? aneh.
Ting Tong bel rumah berbunyi tanda Fera udah datang.
"Udah pergi sono... daripada galau . Husss huss" Usir kak Marcel padaku. Aku cuma diam.
"Kak Marcell... "sapa Fera pada kakakku. Entah kapan dia masuk , sepertinya Bunda membukakan pintu buat Fera barusan.
"Heyyoo Fera... tambah tinggi aja lo ya. Tambah cantik sih , gak kayak Dara mukanya kusut banget" Kata Kak Marcel.
"Udah Bun... Dara sama Fera pamit ya.. bai baii bunda. Kalau ada mau nitip , SMS Dara ajaa" kataku sambil menarik Fera pergi. Malas dengar ocehan kak Marcel.
---------
"Ra..enaknya gue beli kado apa ya? Habisnya ibu gue kesukaannya aneh aneh" tanya Fera padaku. Kita sedang berjalan sambil melihat toko toko didalam Mall.
"Ehmm emang kesukaan ibu lo apa?" tanyaku.
"Yaaa dia sukanya sama benda benda antik gitu... kan susah carinya" kata Fera.
"Yaudah beliin sesuatu yang ibu lo butuhin aja... Kan barang itu nantinya jadi ada manfaatnya " kataku.
"Kira kira apaan ya?" tanya Fera lagi.
"Yah lo yang paling ngertilah apa yang ibu lo butuhin" .
Aku melakukan banyak hal dengan Fera. Mulai dari main timezone , lihat buku , cobain alat musik , makan ice cream , beli kuncir rambut dan lain lain. Dan sekarang kita bingung mau makan dimana.
"Ra... lo mau makan apa? udah jam setengah 3 gini" tanya Fera padaku. Iya sih aku lapar juga.
"Ehmmm apa ya? gue ikut lo aja Fer" kataku karena jujur aku juga gak ngerti aku inginnya makan apa.
"Kalo gitu jangan disini deh... kita kewarung langganan gue... enak banget makanannya .. terus disana juga biasanya banyak cogan nongkrong. Wah enak lah pokoknya" kata dia dan menjelaskan dengan semangat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Elang Dan Dara
Novela Juvenil[COMPLETED] Elang Restu Giovan atau akrab disapa Elang , adalah Ketua OSIS SMA negeri 8 Bandung. Pintar dan tampannya membuat ia digandrungi banyak perempuan. Itu juga yang membuka peluangnya menjadi seorang Playboy. Elang adalah si Playboy berkual...