E M P A T B E L A S

30.2K 1.2K 8
                                    

Drttt drtt... Handphone Elang bergetar untuk kesekian kalinya. Bahkan dari saat pelajaran masih berlangsung. Dan sekarang , Elang bisa mengangkat telepon tersebut karena bel pulang sekolah sudah berbunyi.

"Halo? " Elang menyambut dan ingin bertanya siapa karena pasalnya nomer itu nomor baru . Tidak ada dikontaknya.

"Hai Elang" suara nyaring dan ceria menyambut dari seberang sana.

"Carissa?" Elang langsung mengerti itu suara Carissa. Suara yang sangat disukainya. Suara favoritnya setelah ibunya. Sepertinya itu masih berlaku sampai sekarang.

"Hai... aku rindu kamu" kata Carissa seolah tak ada beban mengatakan hal tersebut. Karena Carissa tau , Elang mencintainya.

"Hmmm..." lidah Elang mendadak kelu. Sebenarnya itu mudah saja terucap mengingat Carissa adalah perempuan yang sangat dicintainya dan dirindukannya sejak SMP kelas 2. Tapi ini aneh...

---------

ELANG POV

'Ini aneh' batinku. Aku mencintai Carissa. Kurasa aku tahu dan paham itu. Tapi untuk mengatakan rinduku padanya? rasanya seperti tak mau. Padahal jujur aku sangat merindukannya. Sangat.

Dia adalah cinta pertamaku. Kau tahu , seorang wanita saja sulit melupakan cinta pertama. Apalagi pria yang kurang dominan pada perasaan? Mungkin kamu boleh anggap aku playboy . Aku sadar aku seperti itu. Tapi aku normal . Aku tak bisa sering jatuh cinta. Aku hanya mengalami jatuh cinta satu dua kali. Dan Carissa adalah yang pertama.

"Kamu gak rindu aku nih?" kata Carissa diseberang sana.

Jujur aku bingung harus jawab apa. Ada rindu dihatiku. Tapi entah ... aku tak mau mengucapkannya.

"Haha... harus ya ? Rindu?" tanyaku mencairkan suasana. Baiklah , aku ada sedikit rasa kecewa padanya.

"Harus lah kalau sama aku... karena aku rindu kamu. Besok besok hati hati ya" kata Carissa .

"Kenapa?" tanyaku. Sungguh itu membuatku bingung.

"Hati hati aja. Bye Elang. Rindu ku buat kamu. Aku cinta kamu" kata Carissa blak blakan dari seberang telepon. Aku diam. Ada rasa senang mendengar hal itu . Aku teringat Carissa. Yang manis dan penuh perhatian. Rasanya aku masih mencintainya. Setelah mendengar pengakuannya.

------------

Author POV

Setelah menerima telefon dari Carissa , Elang teringat Dara. Elang hampir saja lupa bahwa ia menyuruh Dara untuk menunggunya. Ini sudah 15 menit lamanya. Elang berlari sekencang kencangnya . Takut gadis itu lama menunggu.

"Hai..." Sapa Elang pada Dara yang sudah mau pergi. Tak pernah terpikir oleh Elang bahwa Dara akan menunggunya. Elang sangat suka wanita ini. Seperti ibunya. Sangat ingin merasakan tangannya saat ini.

-------------

"Sev... ini udah makalahnya... tinggal print aja . " kata Dara sambil menyimpan data kelompoknya di flashdisk milik Sevi. Dara baru saja selesai mengerjakan tugas kerja kelompoknya.

"Udah yah Ra? yaudah gue aja yang print. Lo pulang aja. Udah sore" kata Sevi yang sedang duduk disofa.

"San... gue bareng lo ya, nanti kehaltenya" kata Dara pada Santi. Teman kelompoknya yang lain.

"Dia dijemput pacarnya kali Ra" kata Sevi memotong.

"Iya Ra... maaf ya. Apa pacar gue , gue suruh jemput dihalte aja? biar gue bisa barengin lo jalan?" Kata Santi menawarkan.

Elang Dan DaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang