E N D

35.6K 981 31
                                    

Aku mengerti jika Elang tidak ada disana

Dara menekan satu persatu tuts piano di hadapannya. Dadanya sesak, ia mencoba menahan tangisnya.

Aku mengerti , Elang pasti kecewa
.
.
.

Percayalah...

Hanya diriku paling mengerti

Kegelisahan jiwamu kasih

Dan arti kata kecewamu

Aku akan paling mengerti jika Elang kecewa, dan aku juga akan pergi dari hadapannya .

Secara teknis, semuanya salahku , bukan?

.
.
.
"Bukan... bukan Ayah. Andai saat itu aku tidak memaksa Ayah untuk menyelamatkan bunda. Ibu Elang tidak akan pergi "

"Ya Tuhan... aku adalah pembunuh "

"Aku membunuh ibu dari laki laki yang kucintai"

********

10 bulan kemudian....

"Huaaa... lo juga diterimaaa???!!!" teriak Fera girang pada Dara hingga memeluk gadis itu erat. Hasil pengumuman sbmptn sudah diumumkan . Ya ,Fera dan Dara mengikuti jalur sbmptn karena tidak masuk jalur snmptn sebelumnya .

"Lo diterima di mana Fer?" tanya Dara karena ia tak ikut melihat hasil penerimaan sbmptn sahabatnya itu.

"Gue masuk Akuntansi UI!" pekik Fera kegirangan. Dara tersenyum lebar dan memeluk Fera.

"Selaaamaaatttt" Dara memeluk Fera sebentar dan tersenyum senang . Sahabatnya itu masuk ke jurusan yang diidam idamkannya . Apalagi Dara tahu bahwa masuk akuntansi , Universitas Indonesia tidaklah mudah .

"Lo keterima dimana??" tanya Fera balik, berharap Dara juga diterima di Universitas Indonesia agar mereka kuliah di satu kampus dan juga merantau bersama sama .

"Gue masih di bandung aja nih . Gue keterima di pilihan kedua, PGSD di UPI " Ucap Dara sambil tersenyum . Seperti biasa , senyum lembutnya . Fera balik memeluk Dara dan mengajaknya pulang dari sekolah .

"Kita harus ngerayain ini nih Ra . Ehmm .......Kita saling traktir yuk!" Ujar Fera setelah ia berpikir sedikit lama tentang apa yang sebaiknya mereka lakukan .

"Ih , apa bedanya saling traktir sama bayar sendiri sendiri?" tanya Dara dan coba menampik ingatan kencannya dengan Elang dahulu . Saat Dara baru saja tahu bahwa laki lakilah yang seharusnya membayar saat berkencan .

"Yee... kalo bayar sendiri sendiri mah gak seru! jadi kayak bukan traktiran dong! " Dara mengangguk angguk saja mengiyakan ajakan sahabatnya itu . Toh , kapan lagi kan melakukan sesuatu diluar akal sehat?

"Yaudah deh iya " kata Dara akhirnya dan Fera langsung saja menariknya untuk menuju parkiran sepeda motor dan membawanya entah kemana .

.

.

.

.

.

.

Elang Dan DaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang