D U A P U L U H L I M A

29.7K 1K 18
                                    

"Nanti pulang jam berapa dek? " tanya Bunda Dara kepada Dara yang sedang membenahkan tali sepatunya. Dara siap berangkat sekolah dengan Marcel.

"Gatau bun, kayaknya mulai sekarang aku bakal pulang telat terus deh. Aku ada latihan buat dies natalis. " Ucap Dara dengan merapikan kaus kakinya.

"Lah.. kamu tampil? tumben" tanya Ibundanya sambil menyiapkan makanan pada piring Ayah Dara.

"Iya... syukur lah bun. "

"Yok dek.... lo jadi berangkat jam berapa? gue gaada kuliah. Jadi gue ngikutin lo aja berangkat jam berapa " Marcel mengambil satu roti dan menggigitnya.

"Yaudah sekarang aja kak. . udah hampir jam setengah 7 juga " Ucap Dara sambil salam kepada kedua orang tuanya dan menarik tangan Marcel kemudian.

"Ih apaan sih lo tarik tarik gue.. modus lo ya gegara gak pernah nyentuh cowok? " goda Marcel yang memang suka menjahili adik bungsunya itu.

"ha? " ucap Dara merasa bodoh amat dan tetap menarik lengan kakaknya.

"Dihh.. emang kurang belaian nih adik gue" kata Marcel sambil memainkan kunciran rambut Dara yang bergerak kesana kemari karena ia sedang berjalan. Marcel masih sibuk mempermainkan rambut Dara dan baru meyadari bahwa rambutnya tidak bergerak kembali, Ya karena Dara berhenti berjalan.

"Eh kenapa lo berhenti dis... " Ucap Marcel terhenti saat dilihatnya pada arah pandang Dara. Laki laki mengenakan putih abu abu dan jaket kulit hitam menaiki sepeda motor ninjanya, Elang.

'kenapa Elang disini? ' batin Dara dan langsung menghampiri Elang yang berada diluar pagar rumahnya. Marcel membuntuti Dara untuk tahu bagaimana sosok Elang sebenarnya sampai membuat adik perempuannya itu jatuh hati.

"Elang? Kok disini? ngapain? "

"Yah jemput lo lah dek! "sahut Marcel padahal Elang sudah mau menjawab. Elang hanya tersenyum. Marcel agak kagum, yah tidak menyangka kalau adiknya bisa dekat dengan cowok setampan Elang. Yah Marcel tahu Dara cantik, tapi kan Dara cupu terlalu polos. Gaenak kalau dibuat pacaran Haha.

"Permisi kak... nama saya Elang" Sapa Elang pada Marcel dengan mengulurkan tangan kanannya. "Ya, Marcel " Marcel membalas uluran tangan Elang dan berjabat tangan.

"Udah lama temenan sama Dara? "

"Ehm kapan ya.. mulai 2 atau 3 bulan yang lalu sih kayaknya"

"Wahh lo bergerak cepet ya.. haha" Ucap Marcel diselingi tawa.

"Eh ini ada nak Elang ya? " Ucap Ibu dan Ayah Dara menghampiri kearah depan rumah. Mereka baru saja keluar rumah dan menemukan anak anaknya masih berdiri didepan pagar rumah.

"Elang om. tante" Ucap Elang dengan turun dari sepeda motornya dan memberi salam pada keduanya. Bunda Dara senyum senyum sendiri melihat wajah Elang. Berasa melihat mario maurer + adipati dolken didepan matanya. Hngg. Sinetronable.

"Ada apa kok pagi pagi udah kesini? " tanya bunda Dara pada laki laki tampan didepannya itu.

"Oh Saya mau jemput Dara tante"

"Oh iya bawa bawa aja dia.. " Ucap Bunda Dara seperti terhipnotis dengan ketampanan Elang. Marcel dan Ayah Dara mengulum bibirnya tanda menahan tawa, sedangkan Dara sudah speechless gak karuan.

"Ahaha yaudah Bunda Ayah aku berangkat yaaahh .Keburu telat" Ucap Dara kemudian dan menyalimi kedua orang tuanya. Dara mengarah pada mobil kak Marcel. "Eh curutt... tuh lo dijemput ngapain kesana sih? ogah gue nganterin lo dih?" Ucap Marcel sambil menarik kerah baju Dara. 'Duh oon banget sih gue' batin Dara didalam hati. Elang tersenyum. Elang memberikan helm kepada Dara. "Nih" Ucap Elang sambil tersenyum pada Dara dan menyodorkan helm bogo hitam.

Elang Dan DaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang