E M P A T P U L U H D U A

22.2K 978 18
                                    

"Romance atau action?" tanya Elang memandang Dara yang sedang membaca seksama film film yang sedang ditayangkan di bioskop.

"Ehmm aku suka dua duanya" gumam Dara pelan . Sebenarnya ia merasa gugup karena Elang menatapnya begitu intens , malu tentu saja .

" Divergent . Mau??" tawar Elang dimana langsung dibalas dengan anggukan oleh Dara . Elang dan Dara langsung saja memesan , dan Elang yang memesankan tentunya . Mata pelayan perempuan saja tergoda dan sikapnya langsung terlihat gugup hanya karena berbicara dengan Elang , Dara melihat itu dengan jelas . Karena itu jelas adalah cerminan dirinya sendiri . Mungkin kalau bisa dibilang , Apa ia lebih lebay dan gugup dari perempuan pelayan itu jika berbicara dengan Elang? entahlah .

"Mau popcorn dan minum juga?" tawar Elang dan dibalas Dara dengan ucapan pelan . "Terserah saja." Elang tersenyum dan memesan popcorn large size dan dua minuman chocolate dingin .

"Silahkan tunggu 5 menit dan ambil di counter sebelah . Terima kasih , selamat menikmati film malam anda" Ucap Pelayan perempuan itu ramah dan dibalas Elang dengan senyuman dan ucapan sama sama .

"Berapa Elang?" tanya Dara dengan alisnya yang terangkat dan menunggu Elang menjawab pertanyaannya . Elang mengernyitkan kening dan menatap Dara dengan tatapan aneh .

"Apanya yang berapa? tempat duduk kita? tenang kita ada di tengah kok , lehermu tidak akan sakit nantinya" Ucap Elang dan membelai lembut rambut Dara .

"Ehmm bukan itu... berapa totalnya , jadi aku harus bayar berapa?" tanya Dara langsung . Ia tak tau masalah 'laki laki yang harus membayar saat berpergian' karena ia memang tak pernah berkencan sebelumnya . Ia hanya pernah berpergian dengan Fera yang dimana mana harus bagi rata atau bayar sendiri sendiri.

Elang terkikik dan mencubit gemas pipi Dara . "Kamu benar benar belum pernah berkencan ya? Tentu aku yang bayar , Dara! " Ucap Elang gemas sendiri .

"Oh gitukah? Makasih kalau gitu ." Ucap Dara polos dengan cengiran lembutnya .

"Ingat? Aku adalah calon suamimu , jadi aku harus berlatih bisa menghidupimu dengan membayari kebutuhanmu kan?" tanya Elang dengan senyum tampannya dan Blush! wajah Dara memerah dan bergumam salah tingkah .

Elang tersenyum melihat reaksi Dara . Manisnya!

*******

"Filmnya bagus sekali kan Elang? Perempuan itu sangat keren karena mau mengorbankan dirinya yang akan ditembak oleh pacarnya tadi kan?" tanya Dara antusias pada Elang sambil mengingat adegan saat Beatrice rela Four menembaknya karena Beatrice benar benar mencintai Four .

Elang tersenyum dan geleng geleng kecil melihat sisi Dara yang berbeda seusai menonton film . Dirinya seakan akan sangat terbawa dengan alur film sampai gandengannya mengerat pada tangan Elang kini .

"Ya.. itu yang namanya cinta kan? membutakan sampai kau rela dirimu mati hanya demi orang yang kau cintai??!" Ucap Elang setengah bertanya . Sebenarnya ia tak begitu setuju dengan 'rela mati demi orang yang kau cintai' , itu sama saja menyakiti orang yang kau cintai dengan meninggalkannya sendirian .

"Jadi... begitu?" tanya Dara dan dijawab Elang dengan gidikan bahu. "Entahlah , kita tidak hidup di situasi action.. jadi aku tak tahu" Ucap Elang dan mengenggam tangan Dara kemudian .

"Mau foto gak? kenangan kencan pertama kita??" tanya Elang berhasil membuat Dara mengernyit dan mengangguk .

"Foto apa? Di ponsel?" tanya Dara dan membuat Elang menyeringai kemudian . "Box"
.
.
.
.
.
.

Elang Dan DaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang