D U A B E L A S

33.2K 1.5K 11
                                    

"Sungguh , sebanyak malam malam lalu yang telah terlampaui.Pertama kalinya , aku sangat berharap kepada Tuhan untuk menyatukan aku dan Elang. Malam ini aku berdoa" - Dara Arfiyana.
------------------
"Haaaaa... wah jadi lo udah ncun ncun dong sama Elang?" tanya Fera sambil membayangkan bayangan liar yang tiba tiba merasuki pikirannya.

"Ih..Fer!" kata Dara jengkel karena sahabatnya itu selalu hiperbola. Bukan hiperbola sih, memang fakta bahwa Elang dan dirinya pernah berciuman 'tidak sengaja' saat pertama kali.

"Jadi nih Ra... dia suka sama lo" kata Fera dengan entengnya.

"Suka nenek lo. Jangan bikin gue baper ah Fer , gue takut terlalu berharap" kata Dara terus terang.

"Silahkan deh , palingan nanti juga baper baper sendiri. Dah gue duluan ya , gue tunggu diluar. Udah mau mulai pesta api unggunnya" Fera seraya pergi keluar dan memakai sepatu yang ada didepan tendanya.

Dara segera memakai jaket pinknya dan beranjak dari tenda , memakai sepatu dan menutup tendanya. Karena ia adalah yang paling akhir.

'Htttt' jantung Dara hampir copot saat dilihatnya Elang muncul didepannya yang baru berbalik badan.

"Hehe kaget ya? maaf deh" kata Elang sambil tersenyum melihat Dara.

"Hmm enggak kaget banget.. kesini cari siapa? penghuninya udah kelapangan semua" kata Dara mencoba menstabilkan detak jantungnya.

"Cari kamu lah... kan kita se tim" kata Elang modus. Padahal mah , ke lapangan gak harus se-tim . Beda tim juga gapapa.

"Oh... "

"Yuk" Elang mendorong Dara dari belakang dengan memegang pundak Dara.

'Hmmm gakuat nih jantung' batin Dara senang dalam kesempitan mihihi.

-----------------
"Lho... ini mau kemana? kan bukan jalan kelapangan." tanya Dara pada Elang yang sekarang sudah beralih memimpin jalan.

"Nanti juga tahu. Acara pesta api unggunnya masih 15 menit lagi kok" kata Elang.

"Nah..." Elang duduk disebuah batang pohon yang telah tumbang dan menepuk tempat disampingnya untuk mempersilahkan Dara duduk.

Dara duduk disebelah Elang. Dekat jarak mereka menjadi objek dari bintang bintang dilangit.

"Belum lengkap kalau ketempat gini ,tanpa lihat langit dimalam hari. " kata Elang sambil melihat ke langit langit yang terpampang indah dengan menunjukkan bintang dan bulannya.

"Cantik ,Elang" kata Dara tersenyum dengan pandangan terpanah pada ciptaan Tuhan Yang Maha Esa .

"Iya.. kayak kamu" gumam Elang pelan yang tak bisa terdengar oleh Dara.

"Kenapa ngajak kesini?" tanya Dara.

"Mau cerita" jawab Elang.

"Cerita ke aku?"

"Ke kamu sama bintang."

"Cerita aja... aku sama bintang mau dengerin" kata Dara .

"Bintang , bulan lagi jatuh cinta katanya" Ucap Elang seolah olah berbicara pada bintang.

"Haha... kamu bicara sama bintang?" tanya Dara yang tidak bisa menahan senyumnya.

"Iya , tadi sore ... Bulan bisikin aku kalo dia jatuh cinta ke bintang" Kata Elang seolah hal tersebut benar benar terjadi.

"Tadi kan aku cerita ke bintang . Sekarang aku cerita ke kamu" tatap Elang pada Dara dengan pasti.

'Deg' Jantung Dara beraksi lagi.

Elang Dan DaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang