T H R E E

881 67 0
                                    

Gerakan gerakan energik itu sungguh indah. Gadis itu melakukan gerakan gerakan itu sangat lincah tanpa cela, gerakan yang membuat semua orang terpaku melihatnya.

One, two, three...

Sang guru memberi aba aba kepada gadis itu. Gadis itu? Siapa lagi kalau bukan Krystal. Krystal mengambil les dance untuk sementara, lebih tepatnya membunuh rasa bosannya dirumah dan mengisi dengan hobinya meski awalnya tn Jung tidak memperbolehkan tpi dengan sedikit bujukan maut sang eomma, Krystal pun di perbolehkan.

Krystal masih fokus dengan gerakan gerakan yang dicontohkan oleh Park songsaenim. Sebenarnya Krystal tidak menganggap Ny. Park itu sebagai guru tpi lebih tepatnya bibinya sendiri, tpi sangatlah tidak sopan memanggilnya Bibi mengingat sekarang Ny. Park adalah guru sekaligus kreografernya sejak dulu

"Ah lega..." ujar Krystal tanpa malu di hadapan Ny Park. Krystal meneguk air mineral itu sampai setengah dari botolnya, ny. Park tidak heran lagi melihat kelakuan keponakannya itu

"Bibi--- aww sa..kit" ringis Krystal saat Ny. Park memukul lengannya

"anak ini, disini aku gurumu bukan bibimu " Krystal hanya mencibir

"ssaem.... bagaimana dengan gerakan ku tadi, bagus tidak" tanya Krystal dengan nada di buat manis dan mimik yang di buat polos. Ny Park hanya mendengus melihat kelakuan keponakannya itu

"Bagus apanya, tidak ada yang bagus!" mendengar itu Krystal mencibir bibinya itu

"Aigoo, seam bisakah kau membuat murid mu sedikit bahagia? Saem selalu tidak pernah memuji ku, tpi ketika aku tampil, yang duluan bertepuk tangan adalah saem. Bahkan saem terlihat senang ketika aku melakukan itu. Bagaimana itu bisa terjadi jika memang dance ku jelek?" ujar Krystal dengan nada mengejek. Ny Park di buatnya salah tingkah, Krystal memang patut di beri apresiasi setiap ia melakukan sesuatu karena Krystal selalu terlihat sempurna. Mereka sama sama terdiam

"Soo Jung-ah"

"Ne?"

"Apakah appa mu atau omma mu memanggil dengan nama aslimu?"

"Ani, appa tidak pernah lagi memanggilku Jung Soo Jung dan Omma sangat jarang memanggil nama itu" terdengar helaan dari Ny Park. Krystal menatap lurus, ia sedang melamun. Entahlah apa yang di pikirkan gadis itu

"Apa yang kau pikirkan Soo, apakah kau memikirkan soal sikap ayah mu?"

Krystal menggeleng "aniyo.."

"Jangan pikirkan appamu lagi, hiduplah menjadi dirimu sendiri" kata Ny Park

Krystal memejamkan matanya. Berharap ketika membuka matanya semua akan berubah, tpi tidak. Ia merasakan sungguh sesak

"Bibi.. kenapa appa bersikap tak adil dengan ku?" Lirihnya

"Mengapa kau berkata seperti itu nak?"

"Karena aku merasakannya" Ny Park merasakan nada kesedihan mendalam disana

"Bersikaplah biasa, semua akan berubah pada waktunya. Semuanya akan menjadi seimbang, tak ada kata tak adil di dunia ini, tuhan sudah menakdirkan itu."

"Appa bersikap selalu membuatku merasa di perlakukan tak adil, dan ketidak adilan itu cermin dari sebuah kebencian, kenapa appa membenciku bibi?" Ujarnya pelan

"Jangan berkata seperti itu, tak ada orang tua yang membenci anaknya. Appamu sangat menyayangimu"

Krystal tersenyum pahit. Membesarkan anak tanpa kasih sayang dan lebih parahnya mengasingkannya-tidak bukan mengasingkan tpi membuangnya dan memberikannya kepada orang lain, apa jelas itu menyayangi?

Please, Love Me!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang