T W O

923 82 3
                                    


Krystal melihat pantulan dirinya dari cermin didepannya, tak terasa waktu cepat sekali berlalu dihadapannya sekarang ada pantulan seorang gadis yang tak lain dirinya sendiri, gadis yang selalu terlihat bahagia di depan semua orang,terlihat selalu baik baik saja, tpi kenyataannya? semua hanya kebohongan tidak ada yang tau beban apa yang ia tanggung sekarang, tinggal menunggu saja kapan kebahagiaan kecilnya datang lalu ia akan pergi

tak terasa buliran air mata jatuh, hal yang selalu ia hindari tpi tak bisa bahkan air mata itu keluar tanpa seizinnya. Dengan cepat Krystal menghapusnya karena ia tak mau merusak penampilannya malam ini karena air mata sialan itu, ia harus tampil sempurna di hadapan dunia tak peduli betapa sakitnya dia

Tok tok

"Klee..? Ayo nak kita mau berangkat"

"Ne eomma, Klee sudah siap kok"

"eomma dan appa menunggu, cepatlah"
.
.

Dengan penampila yang anggun dan seulas senyum manis dengan percaya diri Krystal menuruni tangga, di bawah sudah terlihat Ny dan Tn Jung sudah rapi dengan penampilan masing masing. Mereka bertiga memakai pakaian yang terlihat menawan tpi tidak menghilangkan kesan santai karena pertemuan malam ini tak terlalu resmi hanya makan malam sesama keluarga mereka saja

"omo! lihatlah, putri omma sangat cantik !" Krystal hanya tersenyum. Pujian yang diberikan Ny. Jung kpd putrinya tak membuat Krystal merasa senang, ia sudah biasa mendengar pujian pujian seperti itu terlebih lagi itu dari sang eomma sendiri. Bukan apa, Krystal memang terlahir sebagai putri yang cantik, tpi itu tidak pernah membuatnya merasa beruntung sebelum appanya menerima Krystal sebagai anaknya Krystal tak akan pernah merasa bahagia. setidak nya itu yang selalu dipikirkan Krystal

"Kajja cepat, hanya ada waktu 30 menit sebelum jam yang ditentukan" ujar Ny. Jung

"Eh? Omma, dimana Unnie? Aku tak melihatnya sedari aku pulang, apa ia tak ikut?" Tanya Krystal, bukan kah ini pertemuan keluarga? Batin Krystal bertanya tanya

"Aniyo.. unnie mu berkata kalau ia akan telat karena masih ada pemotretan" Krystal hanya ber oh ria saja

***

Aish, ini sangat menyebalkan batin Ny. Jung kenapa Sica tidak ikut bersama mereka, bertiga dengan Tn. Jung dan anaknya Krystal membuatnya kedinginan dengan aura mereka. mereka benar benar satu gen menyebalkan! Batin Ny. Jung terus mengerutu, tidak suaminya tidak anaknya sama saja. ini lebih menyenangkan dengan adanya Jessica karena sedingin dinginnya Sica, jika bertemu dengan orang yang sudah dekat seperti keluarga Sica akan hangat dan ceria berbeda dengan Krystal anak itu hanya bisa hangat kepada orang orang tertentu

"Hh.." desah Ny. Jung pelan lalu menatap sinis suaminya, suaminya tidak pernah berubah dari dulu, tidak pernah mau berdamai dengan anaknya sendiri dan melanjutkan perang dingin antara mereka, bukankah itu hanya masa lalu?

Tn. Jung melirik sekilas Ny. Jung, ia tau bahwa istrinya itu sedang merasa jengkel karena ia bahkan tak memulai obrolan, lalu dengan cepat ia merangkul Ny. Jung dalam pelukannya, ia mencintai istrinya. Sangat

"Changia, ini akan menjadi malam yang panjang, nikmatilah oke!" Bisik Tn. Jung tepat di telinga Ny. Jung, pemandangan yang benar benar romantis batin Krystal yang melihat itu, sebenarnya ia sangat ingin di sayang appanya tpi melihat adegan itu sudah cukup membuatnya sedikit tersenyum. Appanya masih memiliki kasih sayang, batinnya tersenyum

"Aigoo, berhenti besikap seperti ini tuan. Kau seperti tak ingat umur" oceh Ny. Jung tpi ia sangat menikamati pelukan sang suami. Aneh, batin Krystal

"Omma, kalian duluan saja, aku ke toilet sebentar" ujar Krystal di belakang mereka, sontak Ny. Dan Tn. Jung menoleh, Tn. Jung dengan wajah datarnya, Ny. Jung dengan senyum manisnya sambil mengangguk

Please, Love Me!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang