F O U R T E E N

849 56 5
                                    

Hay rindu cium mesra Sestal ngk?

fyi: ini tulis langsung publikasi. Typo banyak sekali beredar. Haha

..

..

..

..
Seorang wanita menutup mulutnya dan menangis melihat hasil sebuah alat yang sedang dipegangnya. Alat itu berhasil membuat dunianya hancur untuk kedua kalinya. Lalu dilihatnya kearah gunting yang terletak di meja tak jauh darinya.

Ia berfikir, pasti lucu mendengar berita seorang artis berlumuran darah karena bunuh diri dalam keadaan hamil tanpa suami.

Tiba tiba wanita itu tersenyum sinis sambil berurai air mata. Tidak bukan ini saatnya menyerah. Ia harus membalas dendam dahulu pada keluarga itu.. harus.

Anak ini bisa menjadi senjata ampuh untuk membalaskan dendamnya. Baiklah, kita lihat saja. Konflik segera dimulai.. batinnya tersenyum sinis.

Wanita itu... Jessica Jung..


☆☆☆

"Ya? Hallo?" Krystal mengernyit lalu menatap handphonenya bingung. Sejak tadi orang di seberang sana tidak berbicara, padahal orang itu yang menelponnya. Krystal menunggu karena ini adalah panggilan yang diterima di hp pribadinya. Hanya orang yang memiliki akses Jung's saja yang bisa melacak dan menelpon ke nomor hpnya.

"Baiklah, jika anda hanya ingin menghabiskan waktu saja. Saya tutup"
"Bisa kita bertemu?" Hampir krystal menutup sambungan suara perempuan di seberang mengintruksi tangannya berhenti mendadak. Tidak, bukan ajakan tapi.. suara itu. Krystal ingat, suara itu..

"Eonnie!" krystal terkejut

"Ya.. ini aku. Ayo kita bertemu. Ada hal yang harus kau ketahui" 

"Baiklah diru-"

"Tidak dirumah. Di..ruang pribadimu. Bisakan?" Suara di seberang masih terdengar dingin. Krystal tersenyum sinis

"Kenapa harus di tempat ku? Kalau mau di ruang pribadi, dirumah Jung's lebih banyak" balas Krystal tak kalah dingin. Terdengar dengusan disana

"Ayolah.. kau tau ini adalah hal yang penting. Kita harus membicarakannya dahulu sebelum kau mengetahui dari orang lain. Aku takut kau sakit hati nantinya" kini giliran krystal yang mendengus, sombong sekali orang ini

"Penting bagaimna ha? Bertahun tahun lalu, kau pernah berbicara seperti ini. Dan itu tidak membuat keuntungan pada diriku. Dan apa eonnie bilang, orang lain?hu sakit hati? Kau bahkan tau, aku sudah tidak memiliki hati lagi! Sudahlah, jika kau memang memerlukan ku, kau yang harus menemuiku!" Ketus Krystal

"Bagaimana kalau hal penting yang sama bertahun tahun lalu?" Krystal membeku. Eonnienya bercanda kan?

"Aku benar krystal. Terserah padamu" sinis Jessica

"Haha.. ternyata perasaan ini berasal dari mu ya. Ku pikir ini berasal dari Seo Hyun.." krystal tertawa mengejek. Mengejek dirinya sendiri

"Wah wah, ternyata sinyal itu masih sampai sekarang ya. Anak yang lahir sebagai darah biru, dan sebagai tumbal penghapus kutukan memang berbeda ya?" Cukup sudah krystal sudah geram

"Iya memang aku terlahir berbeda. Itulah sumber ke irian mu eonnie! Orang iri selalu tidak bisa menyaingin orang lain kan? Jadi mereka merasa lewat ejekanlah bisa menyaingin orang lain. Bukan begitu?" Suara dan aura krystal sudah digin

"Baiklah, baiklah karena sekarang aku membutuhkan bantuanmu. Aku mengalah. Selamat beremu adikku. Bye!" Klik

Krystal terduduk lemas, dadanya mulai terasa nyeri lagi. Sambil mengambil nafas dia mengelus dada sebelah kirinya. Seharusnya saat seerti ini bukan saatnya bergantung dengan obat. Nanti, saat bertemu eonnienya.

Please, Love Me!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang