x²-5x+4 = jadian yuk?

939 40 0
                                    

Hari ini weekend yang menegangkan bagi seorang Gilianca KalisaDesky. Karena hari ini dirinya akan bertemu dengan seorang pangeran pujaan hatinya ( cieileh gayanya). Dari pantulan cermin yang berbentuk setengah lingkaran, tampak seorang gadis remaja yang mengenakan hem kotak-kotak merah, hot pen dengan warna senada, sepatu cat adidas berwarna merah serta rambut di ikat poni tail dan memakai topi merah bertuliskan huruf "L". Cantik dan manis. Itu yang terlihat di diri seorang Lian sekarang.

"Jgregg!!" seorang cowok dengan menggunakan kaos nevada putih dan celana tentara selutut serta rambut hitam cepak membuka pintu dan bersandar di dinding sambil tersenyum miring.

"Alo neng cantik" Vian memandang Lian dari ujung kaki sampe ujung kepala.

"Paan?" Lian yang sedang memandangi dirinya di pantulan cermin menengok ke belakang sebentar.

"Sumpah demi apa, lo cantik banget dek" muka Vian berubah jadi mupeng

"Paan sih lo. Gombal!" muka Lian jadi merah merona

"Kali ini gue jujur. Elo cantik" Vian tersenyum tulus

"Kesambet paan lo muji gue cantik?" Lian bingung

"Kesambet setan alas noh" Vian cekikian sendiri

"Dasar! Gak miror lo bang! Situ aja dedengkotnya setan" Lian melengos

"Di tunggu tuh di bawah sama pangeran alas"

"Hah? Seriusan? Sapa?" Lian mengerutkan dahinya sebentar

"Lupa gue namanya. Saldo apa kaldu gitu. Ah lupa gue. Bodo ah. Turun aja sendiri." Vian meninggalkan Lian yang tengah bingung

"Mana ada orang yang namanya kaldu atau saldo. Ah abang gue mah bego" Lian ngedumel sendiri gak jelas

"Okeyy. Semua udah perfect. Pokoknya hari ini di bikin happy aja lah" Lian tersenyum ke pantulan cermin dan bergegas menuruni tangga. Ketika ia sampe di bawah, di lihatnya seorang cowok sedang duduk sambil membolak balikkan koran. Cowok itu memakai kaos berwarna merah dan hem yang sengaja memang tidak di kancingkan, celana kargo selutut dan memakai topi merah di kepalanya. Wow, keliatan perfect banget deh pokoknya.

"Ekhem, udah lama ya nunggunya?" Lian menghampiri cowok itu dan duduk di kursi yang bersebrangan

"Emm, lumayan" jawab cowok itu datar

"Mau berangkat kapan?" Lian mencoba bertanya sekeluar kalimat dari mulutnya

"Sekarang juga bisa" cowok itu menaruh koran yang di bacanya, matanya menatap Lian teduh.

"Emm oke. Gue pamitan duluan deh sama abang gue" Lian tesenyum manis " bang gue berangkat yakk! Ati-ati ya" Lian setengah berteriak, karena ia tahu abangnya ini agak bermasalah dengan pendengaran jarak jauh alias budeg ( haha gak deng)

"Heh bego! Harusnya tuh gue yang bilang ati-ati! Orang elo yang mau pergi" Vian menghampiri sumber suara adeknya itu.

"Oh iya juga sih ya. Ah elo sih bang nularin bego ke gue" Lian meneplak jidatnya sendiri

"Eh nama lo tadi siapa? Lupa gue! Kaldu apa saldo atau apalah tadi" Vian mencoba berpikir sebentar.

"Aihh nih orang maen ganti nama gue aja. Lo pikir lo bancahin gue apa ?ganti nama orang seenak jidat. Kalo bukan karna elo abang gebetan gue, udah gue bunuh lo bang" batin cowok itu kesal

"Aldo bang" jawab Aldo serileks mungkin menahan emosinya.

"Oh Aldo" Vian mangut mangut

"Udah ah bang, berangkat dulu ye" Lian menghampiri abangnya itu dan mencium pipi kanannya sekilas dan maen ngeloyor gitu aja.

-AFTER RAIN-Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang