Happy reading XD
***
Author pov
'Aku yakin ini suara wanita, tapi kenapa? kenapa Zayn sengaja menelpon ku untuk membuatku mendengar suara itu, sebenernya apa yang sedang dilakukan Zayn disana?' Sofie belum memutuskan sambungan panggilan Zayn, ia hanya bisa mematung mendengar suara yang tidak begitu jelas tapi sudah dapat menghancurkan hatinya.
"Sofie, kau kenapa? Apa yang dikatakan Zayn?" Josh hendak mengambil ponsel Sofie yang masih menempel ditelinganya tapi tangan Josh langsung ditepisnya.
Sofie memutuskan panggilan Zayn dan segera menyeka buliran air yang menetes dipipinya. "Josh aku harus ke kamar." Sofie meninggalkan Josh yang masih duduk dengan memperhatikannya yang berlalu meninggalkannya.
"Kenapa aku harus selalu melihatmu menangis karena arab itu Sof." Gumam Josh saat Sofie sudah tidak terlihat lagi.
Ponsel Josh langsung berbunyi saat ia ingin menyusul Sofie ke dalam.
"Kenapa kau menelpon malam-malam begini Ash? Besok kau ada kuliah pagi kan?"
".............."
"Aku sudah sampai London dari tadi siang, kenapa?"
".............."
"Dirumah Sofie, why?"
"................."
"Memangnya ada apa? ka-" Belum selesai Josh berbicara sambungan telponnya sudah diputus oleh Ashleey. Ashleey hanya berpesan untuk selalu disamping Sofie dan belum sempat ia bertanya alasannya Ash sudah memutuskan panggilannya.
Josh mengurungkan niatnya untuk menghampiri Sofie karena ia mengerti jika saat ini Sofie membutuhkan waktu untuk sendiri.
(Keesokan harinya)
Sofie menuruni anak tangga dan mencari sosok Josh, saat ia hendak menuju ke arah dapur terdengar dengkuran halus dari ruang keluarga dan terlihat Josh tengah tertidur dengan memeluk bantal kecil.
Mata bengkak Sofie pun sedikit melengkuk akibat senyuman tipis terukir dibibirnya yang melihat sahabatnya tertidur pulas. Sofie tidak bisa tidur selama semalam, ia terus memikirkan apa yang dilakukan oleh Zayn disana. Bahkan setelah panggilan semalam Zayn tidak menelponnya lagi. Ia berniat untuk menelpon salah satu dari band mate Zayn tapi dia urungkan niatnya itu karena ia tidak ingin membuat yang lain khawatir mendengar suaranya yang bergetar akibat tak dapat menahan tangis.
Sofie tak ingin membuat dirinya terpuruk seperti semalam, ia harus menghadapi masalah yang akan datang menimpanya, ia masih meyakinkan dirinya jika Zayn tidak mungkin mengkhianatinya. Saat ia ingin membuat sarapan untuknya dan Josh tiba-tiba saja ia merasa mual dan pusing. Sofie merasa ini akibat ia tidak tidur semalaman dan akibat terlalu banyak pikiran.
"Sofie kau tidak apa-apa?" Josh terbangun karena mendengar suara Sofie dikamar mandi sedang muntah-muntah.
"Sofie kita harus segera ke dokter, mungkin saja itu karena magh mu." Josh membantu memijat leher belakang Sofie dengan pelan.
"Tidak Josh, mungkin ini karena aku terlalu lelah. Aku hanya butuh istirahat." Jawab Sofie dengan membersihkan mulutnya.
Josh menuntun Sofie ke kamar dan menyelimutinya dengan selimut yang tebal. "Kau yakin tak apa jika tak ke dokter?" Sofie menganggukan kepalanya dan berusaha untuk memejamkan matanya.
"Aku akan buatkan bubur untuk kau sarapan."
Josh pun meninggalkan Sofie dikamarnya dan pergi ke dapur untuk membuatkan Sofie sarapan.
![](https://img.wattpad.com/cover/47544072-288-k61194.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Last (Squel from last first kiss)
RandomMencintai memang hal yang sangat indah.. Namun bagaimana rasanya ketika cinta itu mengkhianatimu disaat yang tak kau duga-duga.. Mengapa kau memberikan kebahagiaan dan kesedihan dengan waktu yang sama..