Twenty Three

1.3K 115 57
                                    


Happy reading :))

Sudah lebih dari lima jam Zayn pergi bersama Liam. Sofie selalu melirik jam yang bertengger di dinding ruang keluarga yang kini sedang diramaikan oleh Niall, Harry, Louis dan Vero.

Sofie berusaha menghubungi Zayn tapi apa daya, panggilannya tidak direspon oleh Zayn.

"Ayolah Sofie kita makan saja duluan cacing-cacing diperut ku sudah mengamuk sejak tadi." Rengek Niall pada Sofie.

"Niall betul Sofie, mungkin saja Zayn dan Liam sudah makan makanan yang lezat di luar sana." Niall mengangguk setuju dengan ucapan Louis.

"Yang benar saja, aku dan Sofie sudah lelah memasak dan mereka seenaknya makan di luar. Itu tidak mungkin Lou." Bantah Vero tidak setuju.

"Lagi pula kalau kita makan duluan nanti Zayn dan Liam mau makan apa? Tunggulah sedikit lagi pasti mereka akan segera kembali." Lerai Harry yang sangat 'tumben' bersikap dewasa.

Niall berdecih pelan mendengar ucapan Harry yang seperti bapak-bapak tua menurutnya. "Bilang saja kalau kau juga lapar, kau dengan ku kan tak ada bedanya curly."

"Aku tidak serakus kau Nialler." Bela Harry.

"Kau bersikap seperti ini karena ada Vero kan? Aku yakin jika Vero tidak ada pasti kau yang pertama menghabiskan makanan itu." Ocehan Niall sukses membuat wajah Harry memerah dan tidak mampu berkata apa-apa.

Sedangkan Vero hanya menggeleng tak mengerti. Sofie terlalu sibuk dengan pikirannya sehingga tidak berkomentar apapun dalam keributan yang dimulai oleh Niall.

"I'm home!" Pekik Zayn yang tiba-tiba muncul dibalik pintu bersama Liam.

"Kau kemana saja Malik! Kita tidak ada yang makan dan itu karena kau." Oceh Niall yang sama sekali tidak ditanggapi oleh Zayn.

Zayn mengabaikan ocehan Niall dan menghampiri Sofie dengan santainya.

"Hei jambul aku sedang bicara pada mu dasar jambul tak punya hati." Gerutu Niall yang ditertawai oleh Zayn.

"Maafkan pria tampan tak berdosa ini Nialler, sekarang kau bisa makan hingga kau pingsan ma boy." Yang perlu kalian ketahui saat Zayn mengatakan kalimat itu pada Niall nada bicara dan wajah Zayn sangatlah lucu.

"Kau menjijikan Zayn." Niall bergidik seolah Zayn adalah manusia yang paling menjijikan di muka bumi ini. Tanpa basa-basi lagi Niall dan Louis langsung berlali ke ruang makan yang diikuti oleh Liam dan Vero.

"Kau dari mana saja Zayn?" Tanya Sofie yang menunggu penjelasan dari Zayn.

"Aku baru pergi beberapa jam saja kau sudah merindukan ku huh?" Bukan menjawab pertanyaan Sofie, yang Zayn lakukan justru menggodanya.

"Aku serius Zayn."

"Aku habis mengurus sesuatu babe. Babe gimme one kiss please?" Pinta Zayn tanpa memperdulikan keberadaan Harry yang tengah menatapnya dengan tatapan menjijikan.

"Babe ayolah gimme one kiss." Pinta Zayn yang kini memejamkan matanya dan mendekatkan wajahnya dengan bibir yang ia buat kerucut.

Sofie melikir Harry dan menggeleng dengan terkekeh pelan.

Harry pun bangkit dari duduknya dan menghampiri Zayn, dan kalian tau apa yang dilakukan Harry?

"CUP." Harry mendaratkan kecupan singkat di bibir Zayn dan itu membuat Zayn membelalakan kedua bola matanya.

"Kau gila Hazza!" Pekik Zayn yang melihat Harry berlari dengan tawa bahagia.

"Babe kau harus menemani ku malam ini." Ujar Zayn dengan wajah seriusnya.

Last (Squel from last first kiss)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang