Happy reading :')
Sophie POV
Seminggu telah berlalu, dan kini rumah tangga ku bersama Zayn kembali baik-baik saja. Aku bersyukur karena Zayn kini telah menjadi Zayn yang dulu ku kenal, entah apa yang akan terjadi kedepannya tapi yang aku harapkan adalah Zayn akan selalu mencintaiku dan tidak ada lagi yang mengganggu rumah tangga kami.
Zayn masih terlelap disebelahku, dan ini adalah moment yang paling ku suka. Kalian tau mengapa? Yuupp, itu karena saat seperti inilah aku dapat menikmati wajah Zayn yang terlihat begitu damai.
Aku berencana untuk memberikannya kejutan kecil, mengingat seminggu yang lalu Zayn telah membuatku sangat bahagia dengan kejutannya.
"Apa aku setampan itu buat mu?hhmmm?" Gumamnya dengan mata yang masih terpejam.
Aku tersenyum simpul mendengar suara seraknya yang menrutku itu sangat sexy?
"Bangun Zayn, ini sudah siang."
Bukannya bangun ia malah memeluk ku hingga kepala ku terbenam didada bidangnya.
"Zayn, come on. Ini sudah siang, kau tidak ada jadwal bersama band mu?"
"Astaga aku baru ingat jam 10 aku ada meeting dengan simon, thank you babe. Aku mau mandi dulu." Setelah ia mendaratkan kecupan dipipi ku, Zayn pun langsung berlari ke kamar mandi.
Dan yaahhh kalian tau bukan kalau Zayn sedang terburu-buru pasti semua kacau dan yang pasti ia akan kena omel oleh sahabat-sahabatnya.
SKIP---
Author POV
Zayn berjalan terburu-buru menuju ruangan meetingnya bersama the boys dan managementnya. Meeting tidak akan di mulai jika Zayn belum datang karena project kali ini sangat melibatkan dirinya.
"Astaga Zayn, kemana saja kau baru datang jam segini?!" Omel Harry yang sudah geram menunggu 2 jam.
"Sorry guys, aku kesiangan." Jawab Zayn dengan wajah tak berdosa dan memamerkan deretan gigi putihnya.
"Makanya kalau main sama Sofie jangan sampai pagi, dasar unta arab." Celoteh Louis dengan wajah menggodanya.
"Main? Main apa sama Sofie sampai pagi Zayn?" Pertanyaan bodoh itu keluar begitu saja dari mulut Niall. Dan Zayn hanya menaikkan bahu seolah menjawab 'aku tidak tahu'
"Sudahlah kita mulai saja meetingnya sekarang, jika diteruskan pembahasan akan semakin melebar." Ujar Liam yang seperti biasa, selalu bijak.
"Oke, aku akan menyampaikan kabar pertama. Kita akan membuat video clip untuk lagu night changes, dan modelnya akan diperankan oleh Gigi Hadid."
"What?" Pekik Zayn tak percaya.
------------
Another Side
"Sofie." Sofie pun menoleh ke sumber suara yang tak begitu jauh dari jarak ia berdiri.
"Gigi?" Gumam Sofie nyaris tak terdengar.
"Boleh kita ngobrol sebentar?" Ajaknya dengan sedikit canggung.
"Hhhmm, boleh."
Kini Sofie dan Gigi sudah berada di coffe shop terdekat, Sofie masih terdiam dan sibuk dengan pikirannya sendiri. Yaitu, mengapa Gigi tiba-tiba ingin ngobrol berdua dengannya.
"Bagaimana keadaanmu?" Tanya Gigi yang semakin membuat Sofie bingung.
"Seperti yang kau lihat, sekarang aku baik-baik saja."
"Hhmm, Sorry."
Kali ini Sofie mengalihkan wajahnya dari cangkir yang sedari tadi ia pandangi.
"It's ok, yang penting sekarang keadaan sudah kembali membaik." Entah mengapa Sofie merasakan ada yang aneh dengan Gigi, baginya ucapan maaf Gigi tidak tulus karena melihat wajah Gigi yang mengucapkannya tanpa rasa menyesal.
"How about the womb?" Tanyanya tanpa rasa prihatin.
Sofie tersenyum miris mendengar pertanyaan yang dilontarkan oleh Gigi. "Kau sudah tau bukan apa yang terjadi dengan kandungan ku?"
"Uppss Sorry."
"So? Kau hanya ingin memastikan hal itu bukan?" Sejujurnya Sofie sudah tidak tahan menahan air matanya mengingat kenyataan bahwa ia harus kehilangan calon anak pertamanya.
"Calm down Sofie, aku hanya ingin memperbaiki kesalahan yang sudah ku perbuat."
"Memperbaiki?" Tanya Sofie yang bingung dengan sikap Gigi. Sejujurnya Sofie sudah memaafkan apa yang telah diperbuat oleh Gigi, tapi saat ini Gigi sama sekali tidak menunjukan rasa menyesalnya seperti yang ia katakan.
"Yass, aku dan Zayn akan terlibat dalam satu project dan tidak mungkin aku bermusuhan dengan rekan kerja ku bukan?"
Sofie tercengang mendengar apa yang dikatakan Gigi, karena Zayn tidak memberitahunya sama sekali.
'Ah mungkin Zayn juga baru tau hal ini.' Batin Sofie berusaha menenangkan pikirannya
"Hello? Sofie?" Gigi melambai-lambaikan kedua tangannya di depan wajah Sofie, bermaksud membuat Sofie sadar dari lamunannya.
"Jangan-jangan Zayn belum memberitahumu hal ini?" Ejek Gigi dengan senyum sarkasnya.
"Mungkin Zayn akan memberitahu hal itu nanti." Jawab Sofie tetap tenang.
"Ah yaa, aku sampai lupa. Aku mau ke super market. Aku duluan ya Gi." Sumpah demi Zayn, Sofie sudah benar-benar muak melihat tingkah Gigi yang seolah-olah merendahkannya.
Sofie beranjak dari duduknya dan pergi meninggalkan Gigi yang masih menatapnya dengan senyuman mengejeknya.
'Ku mohon jangan lakukan itu lagi Zayn.'
--------------------------------------
Haaaaiiiiiii kayanya ini ff udh berdebu yaaa .-.
maap yaaa baru bisa update -.- maklum tugas makin numpuk dan TA sudah menanti X)
jadi ngertiin author yang cantik ini yaaa XD
vommentsnya please :) Author udh bela-belain update lohhhh :D
semoga aja peminatnya masih banyaakkk yaahhh
see yaa next chapt XD
KAMU SEDANG MEMBACA
Last (Squel from last first kiss)
RandomMencintai memang hal yang sangat indah.. Namun bagaimana rasanya ketika cinta itu mengkhianatimu disaat yang tak kau duga-duga.. Mengapa kau memberikan kebahagiaan dan kesedihan dengan waktu yang sama..