-Hyeri POV-
"Hey, kalian tau tidak Jimin kelasnya dimana?"
"Kami gatau, Hyeri."
"Coba kau cari aja sana."
"Oke."
Akupun meninggalkan kantin untuk mencari Jimin. Karena aku terburu buru takut jam istirahat habis, akupun menabrak seseorang dan kalian berdua pun jatuh. Dia adalah....
SUGA
'Oh tidak gimana ini, kalau dia marah bisa habis aku'
"Maaf ya, gue lagi buru buru," katanya.
'Lah, kok beda sikapnya sama tadi?'
"Iya gapapa, lagian gue juga lagi buru-buru."
"Oke, gue pergi duluan ya."
"Oh iya, gue mau cari Jimin."
-Suga POV-
'Daripada gue ngedengerin ocehan-ocehan di kelas, mending ke rooftop aja'
Entah gue yang melamun atau tidak, gue nabrak seseorang. Dia adalah...
HYERI
'Hyeri? Dia cantik juga ya.'
"Maaf ya, gue lagi buru-buru."
"Iya gapapa, lagian gue juga lagi buru-buru."
"Oke, gue pergi duluan ya."
'Kenapa dia kaget gitu ya? Apa gara-gara tadi gue galak banget ke dia? Udahlah ke rooftop aja.'
-Author POV-
Tidak lama setelah kejadian menabrak Suga itu, Hyeri pun bertemu Jimin di dekat taman sekolah.
"Hai Hyeri, kenapa kaya kecapean begitu?"
"Gue cari lo daritadi."
"Kenapa nyariin? Kangen ya lo sama gue."
"Dih, pede amat lo. Betewe, lo kelasnya dimana?"
"Gue di kelas B. Lo sendiri dimana?"
"Gue di kelas A. Berarti kelas kita sebelahan dong?"
"Iya nih."
Bel masuk pun berbunyi, Hyeri pun berpisah dengan Jimin dan kembali ke kelas.
~~~~~
Bel pulang sekolah berbunyi. Murid murid langsung berhamburan keluar.
Sesampainya di gerbang sekolah Hyeri bertemu dengan Jimin.
"Hyeri, mau pulang bareng gak?"
"Sama lo? Gamau ah, lo bau."
"Yaudah, nanti-nanti gue gamau jemput lo lagi."
"Eits, canda bosqu. Yu ah jalan."
Sesampainya dirumah, Hyeri naik ke kamar dan langsung berbaring di kasur. Ponsel Hyeri berbunyi, ternyata ada sms yang masuk. Itu adalah Jimin.
"Hey liatlah ke balkon jendelamu"
Kamu pun melihat balkon jendela dan ternyata Jimin sedang melihat ke arah Hyeri. Emang rumah Hyeri dan Jimin sangatlah dekat, bahkan bila Hyeri menyetel lagu di kamar akan terdengar oleh Jimin.
"Lo lagi apa?"
"Gue lagi ga ngapa-ngapain si."
"Gue juga. Mama lo kemana?"
"Lagi ke Jepang. Katanya sih ada kerjaan mendadak."
"Oh, mau jalan gak?"
"Mau! Gue ganti baju dulu ya."
Mama dan papa Jimin sudah meninggal 5 tahun yang lalu karena kecelakaan. Dia tinggal seorang diri di rumahnya.
"Mau kemana?"
"Nonton aja gimana? Ada film bagus nih."
"Oke."
Kalian akan menonton film horror.
Sebenarnya Hyeri sangat takut film horror. Tetapi Jimin memaksa menonton horror. Maka dari itu Hyeri mau, tapi dengan syarat Jimin yang mentraktir nonton.
Hyeri membeli tiket, sedangkan Jimin menunggu di tempat duduk yang ada di dekat loket tiket.
"Nih, tiketnya," kata Hyeri sambil menyodorkan tiket ke Jimin.
"Bentar ya, gue beli popcorn sama minuman dulu."
"Oke."
Jimin datang membawa popcorn dan 2 minuman.
"Nih, buat lo."
"Makasih."
"Ruang 2 bioskop telah dibuka, silahkan memasuki ruangan tersebut"
"Ayo, kita masuk."
"Oke."
Kalian pun masuk ke ruang bioskop. Kalian duduk di barisan paling belakang.
-Hyeri POV-
Saat gue mau ambil popcorn, ternyata Jimin juga ingin mengambil popcorn. Jadilah tangan kami saling berpengangan.
"Eh, maaf Jimin."
"Iya, selow."
Saat film dimulai gue ngerasa takut, tapi harus tetap stay cool supaya gak dibilang penakut sama Jimin.
Ternyata saat hantu di filmnya keluar gue ngerasa takut banget, sehingga tanpa sadar gue nangis.
"Hyeri, lo kenapa?"
"..."
"Penakut amat si, itu kan hantunya lucu."
"..."
"Eh, lo nangis? Maaf ya. Sini." kata Jimin sambil menepuk pundaknya.
Akhirnya gue ketiduran di pundak Jimin.
-Jimin POV-
"Hyeri, filmnya udah habis. Ayo kita ke-"
'Dia tertidur pulas. Muka dia cantik sekali bila tidur. Lucu sekali.'
"Eh Jimin, filmnya udah habis?"
"Ah.. Eh.. iyaa, ayo kita pulang ini udah malam."
"Oke."
-Hyeri POV-
Gue kebangun disaat film udah selesai.
'Jimin? Kenapa dia ngeliat gue kaya gitu?'
"Eh Jimin, filmnya udah habis?"
"Ah.. Eh.. iyaa, ayo kita pulang ini udah malam."
"Oke."