delapan

8.1K 480 8
                                    

Dunia malam atau sering di sebut dengan dunia liar, Ali saat ini tengah berada disini. Di tempat keramaian dengan suara bising motor-motor yang tengah ber-balapan liar. Kalian tahu? Apa yang membuat Ali berada disini?.

Ali berjalan ke-dalam rumah meninggalkan Liora yang masih di dalam mobil, Entahlah yang jelas Ali saat ini tengah bingung. Hatinya telah lelah dengan semua ini, Ia tak bisa seperti ini setidak-nya ia harus memilih antara Prilly atau Liora. Namun. Saat ini ia sudah tak bisa bersama dengan Prilly, Karena Prilly sudah terlanjur kecewa pada-nya. Dan,apakah ia harus menerima Liora? Cinta pertama-nya? Dan... wanita yang telah me-nyakiti wanita kesayangan-nya?

Tiba-tiba langkah Ali terhenti tepat di depan kamar-nya. Lengan kanan Ali di tahan oleh seseorang, dan itu adalah Liora. Ali menatap Liora malas. "Mau apa lagi kamu?, belum puas kamu udah tampar Prilly?," tanya Ali.

Liora menatap Ali bingung. "Li,kenapa kamu jadi nge-belain dia sih?,kamu tau? Dia itu pantes buat di tampar kayak tadi!," ucap Liora tegas.

"Dan kamu harus tau! Aku belum pernah tampar dia,Apalagi Devo dia kakak-nya Prilly dan dia belum pernah nge-bentak apalagi tampar Prilly. Dan kamu?...," ucap Ali. "...kamu baru kenal dia sebentar,bahkan kamu belum tau apa-apa tentang dia, dan...dengan lancang-nya kamu tampar dia?," lanjut Ali sedikit emosi.

Liora menghembuskan napas-nya. "Yaudah,aku minta maaf lagian dia cuma temen kamu-kan?," tanya Liora. Ali menghembuskan napas-nya dalam lalu membuang-nya perlahan. "Dia...pacar aku," ujar Ali akhirnya.

Liora terdiam kaku. Kali ini ia tak dapat berbicara,bagimana tidak? Pria yang di cintai-nya sejak dahulu sudah memiliki kekasih?, dan itu adalah wanita yang sangat di benci-nya?

"Kamu jangan bercanda!," tegas Liora menatap Ali. "Aku serius, tapi gara-gara kemarin dia liat aku sama kamu lagi pelukan semuanya jadi hancur,dan kita udah putus," lirih Ali.

Liora tersenyum sinis. "Ya ampun maaf Li,gara-gara aku kamu jadi putus sama Prilly," ucap Liora dengan nada bersalah. Ali menghembus-kan napas-nya berat. "It's okey,"

"Tanpa kamu tau! Dan tanpa kamu sadar! Aku akan masukin kamu kedalam dunia aku Li!," batin Liora sambil tersenyum sinis.

"Aku akan bantu kamu bangkit dari permasalahan ini," ucap Liora. Ali menatap Liora heran. "Kamu nggak bakalan bisa bantuin aku Liora!," ucap Ali. "Aku bisa bantuin kamu! Supaya kamu bisa nge-lupain Prilly!," ucap Liora.

Ali mengernyit. "Gimana caranya?," tanya Ali. "Nanti malem aku akan ajak kamu ke suatu tempat!," ucap Liora

Liora lalu meninggalkan Ali yang masih teridiam di tempat. Pikiran Ali tengah melayang-layang entah ia sedang memikirkan hal apa. Namun, yang jelas ini akan menjadi awal baru bagi dirinya.

Kali ini, Ali berbeda dari biasanya, Pakaian yang selalu rapih kini menjadi sangatlah berantakan. Ali kini bukan Ali yang dulu, Ali sekarang sudah menjadi Ali yang brandalan. Ali yang dulu selalu membawa mobil tetapi Ali sekarang selalu membawa motor besar-nya.

"Ali..." teriak seseorang dari arah belakang, yang membuat Ali harus me-nengok ke arah belakang. Pria itu berjalan menghampiri Ali lalu mereka ber-highfive. "Lo ngapain disini? Tumben lo," ucap Vino. "Kurang asem lo! Gue lagi mumet Vin,jadi kesini deh. " ucap Ali. "Lo pasti di ajak seseorang ke ke sini-kan? Nggak mungkin banget kalo lo ke-sini itu sendirian," ucap Vino.

Vino Bimantara, sahabat terdekat Ali sejak 3 tahun belakangan ini, Vino memang seperti ini brandalan tak heran jika Ali bertemu Vino di tempat-tempat seperti ini.

"Gue kesini sama Liora," ucap Ali. Vino membulat-kan matanya. Setahu Vino Liora adalah teman kecil Ali yang sudah lama menghilang tanpa kabar. "Kalau sama Prilly?," tanya Vino. Ali menoleh ke-arah Vino. "Gue udah putus sama dia," lirih Ali.

LUKA {Aliando-Prilly}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang