5

194 11 0
                                    

Bry POV

Tin tiiin

"Heyyy yang sedang melarikan diri."teriakku dari dalam mobilnya

"Woiii."ucapku kesal sambil mensejajarkan mobilnya dengan langkah kaki nya yang semakin cepat.

Ku lihat dia memelankan langkah kakinya. Tak kusia-siakan kesempatan itu dengan segera ku parkir mobilku lalu mengejarnya.

"Naik mobil gue. Lo mau ke butik Felly kan?"ucapku. Oh C'mon baru kali ini aku ngadepin cewek keras kepalanya kaya batu banget.

"Lepas gak?."ucapnya sambil berusaha melepas cekalan tangan nya pada genggaman tanganku

"Gak."ucapku

"Lepasss."kesalnya

"Kalo gue lepas lo mau apa?"tanyaku

"Ya lari dari lo. Bule sarapp."ucapnya kesal

"Berarti gak gue lepas dong kalo lo mau lari dari gue. Dan percuma lo mau lari ke mana aja lo akan gue temuin. Karna lo menarik untuk gue."ucapku.

"Bodo amat. Gak peduli."ucapnya.

"Masuk ke mobil gue. Biar gue anter."

"Gak."ucapnya kesal sambil terus berusaha meloloskan tangannya yang di genggamanku.

"Yaudah jangan salah kan kalo gue pake kekerasan ama lo biar lo perginya bareng gue."ucapku sambil menggendongnya ala ala gendong karung goni.

"Aaaaaa."teriaknya.

Dan gue bukain pintu lalu nyuruh dia masuk. Dan masangin seat belt.

Dan saat memutari badan mobil dan masuk ke kursi pengemudi gue ngelihat ke samping kalo pintu mobil ke buka.

"Heiiiiii."teriakku setelah melihat dia lari macem dikejar anjing.

Dengan cepat aku masuk dan langsung ku starter mobil dan mengejarnya yang belum jauh.

Tapi aku kalah cepat dia sudah naik taksi yang lewat.

Arrrrggghhh baru kali ini nih cewek bikin gue pusing sepuluh keliling.

Dengan kecepatan tinggi ku dahului taksi yang di tumpanginya dan langsung ku salip dan taksi pun berhenti segera ku berlari agar dia tak kabur lagi.

"Pak buka pintunya."ucapku sambil ku gedor pintu penumpang.

"Buka pak."ucapku lagi sambil menggeram marah.

"Jangan dibuka pak" dapat ku lihat dari gerak bibirnya untuk menyuruh supir itu tidak membukakan pintu untuk ku arghh.

'Kau akan menyesal Aura ku.'batinku kesal.

"Jika bapak tidak mau membukanya saya pastikan taksi bapak akan saya hancurkan saat ini juga. Jadi jangan membuat saya menunggu."geramku.

Hmm tidak dibuka ya dengan amarah yang sudah diubun-ubun karna tidak bisa bersama Auraku, aku mengambil sebuah besi yang biasanya untuk membuka ban yang terletak di bawah mobil.

Ku bawa dan ku acungkan besi itu ke arah kaca.

"Kesempatan tidak di berikan , taksi pun akan ku hancurkan."ucapku sambil mengayunkan besi itu ke arah kaca mobil penumpang.

Task

Kaca itu pun hancur dengan segera ku masukkan tanganku ke arah dalam dan membuka pintu dari dalam.

Dan terbuka...

"Lo gila ya. Lo cowok brengsek, psikopat yang pernah gue temuin di benua ini."ucapnya kesal.

Pengantinku, Seorang HakimTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang