Pagi yang indah untuk memulai hari yang menyenangkan.
Saat ini ku sedang bersiap-siap untuk pergi ke kantor. Padahal hari ini hari sabtu, dan mungkin rekan kerja ku sedang menghabiskan hari weekend mereka bersama sahabat dan keluarga mereka.
Yap saat ini aku masih di negaraku tercinta. Beruntung karna ada pekerjaan yang harus dikerjakan selama disini. Sebelum kembali ke Jerman.
Selama beberapa hari yang melelahkan ini aku memutuskan untuk tinggal bersama orangtuaku karna untuk menikmati hari ersama hangatnya keluarga. Hehehe.
"Ma, Pa aku pergi kerja dulu yak."ucapku sambil mencomot sepotong roti punya mama yang menganggur. Hehhe ampuni anakmu ini ma.
"Astaga nak. Kau inikan bisa bikin sayang. Kenapa harus punya mama."ucap papa
"Abis punya mama menggiurkan. Hehehe. Aku pergi."pamitku
Saat hendak ke depan pintu.
"Aura...."teriak mama
Sambil melihat jam tanganku aku kembali ke meja makan.
'Ma aku dah telat nih. Ada apa sih."ucapku
"Tuhh."ucap mama menunjuk ke atas kepalaku.
Aku pun menepuk jidat ku dan mengambil roll rambut yang tertinggal.
"Heheh aura lupa mah. Pergi dulu yah ma pa."pamitku lagi.
Saat membuka pintu dan berjalan dengan tergesa aku menabrak seseorang.
"Aww."
"Aww." Ucap kami bersamaan.
Aku pun mendongakkan kepalaku. Dan ternyata Bryan tengah berdiri di hadapanku sambil mengusap pelan bahunya yang ku tabrak.
"ngapain kesini."tanyaku ketus
"Salah kesini. Seharusnya kamu minta maaf dulu karna nabrak aku. Ini malah marah marah."ucapnya
"Huh. Iya maaf. Kok tau aku disini dan mau ngapain."tanyaku lagi.
"Udah yuk masuk dulu. Masa tamu dibiarin berdiri depan pintu sih."diapun menarikku ke arah ruang makan yang masih ada papa dan mama.
"Hmm. Aura kok balik..eehh ini siapa ra."tanya mama.
"Sebenarnya.."ucapku terpotong
"Sebenarnya saya datang kesini untuk minta izin sama tante dan om untuk ngajak anak tante dan om jalan."ucap Bryan sesopan mungkin.
"Ehhh gak mau ah gue masih banyak kerjaan tau."ucapku dan langsung di marahi mama.
"Kamu ini ra. Kan bagus kalo ada yang ngajak kamu jalan. Ini malah jalan sama berkas kasus yang menumpuk."ucap mama
"Ehemm."deham papa.
"Kamu mau ajak anak saya."
"Iya om. Apa diperbolehkan om?"izin bry
"Boleh. Tapi kamu kembalikan anak saya sebelum jam sembilan tanpa kekurangan atau lecet. Mengerti."ucap papa tegas.
"Baik om. Ayo ra. Aku antar kamu ke kantor."ucap Bry
"Emang om gak kerja."ucapku. Ehh kok om. Mampus.
Langsung aku dapat tatapan tajam dari mama dan bry. Aku hanya menunduk takut.
****
Selama di perjalanan hanya suara helaan nafas yang terdengar. Aduhhh gimana nih. Aku harus minta maaf.
"Bryan."
"..."
"Maaf yah. Suer deh tadi keceplosan. Gak mak..".
KAMU SEDANG MEMBACA
Pengantinku, Seorang Hakim
RomanceLangsung add ke perpus kamu dan baca aja. Gak usah liat berapa banyak yang baca sama yang ngasih bintang. #Jangan jadi silent readers yaaa!!.