7

162 7 0
                                    


Ku buka kaca helm full face ku dan tadaaa.

"Gue bukan banci bule sarap dan gue gak salah."ucapku sambil turun dari atas motor.

"Lo udah ganggu pendengaran gue. Saat lampu baru ijo loe ngelaksonin gue dan coba lo liat apa kekurangan mobil lo. "Tantangku

"Heh lo aja yang lambat. Dah tahu gue ngejar waktu lo lelet. Dan mobil gue gak kekurangan sesuatu apapun. Macan betina."
¤¤¤¤

"Oh ya lo bilang mobil lo gak kekurangan sesuatu apapun. Coba lo liat BK mobil lo dengan mata kepala dongok lo sendiri."ucapku

"Ok. Mobil gue fine aja tuh."ucapnya sambil berjalan ke arah mobilnya dan melihat bk mobilnya

"Btw busway yah ini Bulan berapa ya tuan?"ejekku

Ku lihat dia seperti terkejut. Hahaha mati lo.

Aku pun berjalan ke motor gue dan menaikkinya.

"Fell lo mau disitu terus atau gue tinggal."ucapku saat dia masih mengobrol ria dengan teman si bule sarap.

"Eh..iya aku ikut."ucapnya sambil naik ke motorku.

Brum brum bruumm
Ku gas motorku di depan si psiko.

Ku buka helmku.
"Btw nih bayar pajak dong. Orang kaya yah tapi gak bayar pajak. Atau mau gue bayarin nih."ucapku sambil mengambil kartu atm di tasku.

"Gak butuh".ucapnya kesal sambil menaikki mobil temannya.

"Masa nebeng sih. Bule sarap. Mau gue nyanyiin gak. 
Kuncup kuncup
Mekar mekar
Terbalik
Terbang tinggi
Kuacian deh loooo.
Hahhahaa. Byeee."ejekku sambil memperagakannya dengan tanganku

Bruuuummm

¤¤¤¤

"Gak usah ketawa deh lo. Nih bawa mobil nih dan bayar pajak."ucap Bryan sambil naik ke belakang Revan Sahabat lama gue.

"Hahaha. Jangan bilang dia cewek yang semalam lo omongin "Macan Betina" waktu acara Felly kemarin."tanya Revan.

"Iya puas lo hah. Dah berangkat."ucap Bryan kesal.

Di sisi lain Aura sangat senang bisa mengejek si Bule sarap.

"Aura lo tuh ya bukannya takut. Si Bry itu bisa jadi Black Devil dalam sekejab."takutnya

"Ngapain di takutin. Orang yang begitu harus dihajar sampe habis. Biar gak ngelunjak. Dah dari pada ngomongin si psiko mending abis dari sini kita ke mall."ucapku tegas.

"Mall B,JL  yah disana banyak baju bagus yang lagi trendy. Ok."ucapnya riang

"Ok."ucapku

¤¤¤¤

Setelah lelah berbelanja dan berkeliling akhirnya kami memilih ke starbucks untuk beristirahat.

Saat kami sedang bersantai ria, tiba-tiba kami mendengar keributan diarah belakang meja kami.

Dan kalian tahu kalau yang buat keributan ternyata si psiko. Arrggghh dimana-mana mesti ketemu dia lagi. Huh.

"Kamu bisa kerja gak sih. Makanya kalau kerja itu pake mata. Ngerti!!"bentak psiko

"Maaf pak saya... saya tid.."ucap pelayan wanita itu ketakutan. Pasti dia salting saat mau naruh pesanan jadinya kena tuh jas. Hahaha sukurin tuh psiko. Tapi serem juga yah dia kalo marah.

"Maaf maaf. Emang maaf kamu bisa ngembaliin nih jas hah. Pake otak dong."ucapnya keras.

Arrgghh bising banget sih nih orang. Ini tempat umum bung.

"Eh ra, itukan orang yang lo ajak berantem tadi kan?"tanyanya lola.

"Hmm."gumamku malas

"Eh dia kan boss gue. Abangnya doi. Ups."ucapnya sambil mukul mulutnya sendiri.

"Bentar lo ngomong doi. Loh, ini doi yang mana lagi? " ucapku hampir berteriak.

"Jangan kuat-kuat. Yang hari itu gue bilang tapii dia cuek banget sama gue trus dia ngindari gue kayak hama."ucapnya.

"Cieee berarti..."ucapku terpotong oleh suara psiko aneh.

"Heh lo pikir nih jas bisa balik sama maaaf lo hah. Pikir pake otak dong, kalau pun cafe ini di jual gak akan balikin jas gue!!!"ribut dibelakangku. Kulihat dia tengah ngebentak manajer yang separuh baya yang tertunduk takut.

Arggghh nih orang harus di kasih pelajaran baru tahu rasa'

Aku pun berjalan kearah meja si psiko itu dengan kesal dan  berdiri di depannya.

Ku ambil sedikit air dan ku cipratkan ke arah jas yang terkena tumpahan makanan itu.

"Heh. Kurang ajar ba.."

"Apa."ucapku

"Lo mau marah marah sampe pita suara lo ilang gak akan bisa balikkin jas lo yang super mahal yah tuan yang terhormat."ucapku

"Oh ya tuan yang terhormat, lo itu lebih muda dari bapak ini. Lo harusnya mikir dong apa kelakuan lo itu mencerminkan dengan setelan pakaian lo yang seperti orang yang terpandang."ucapku telak sambil berbalik ke mejaku

"Astaga Aura lo itu ya, sehari aja lo gak ngajak berantam orang."ucap Felly kesal.

"Hmm."gumamku sambil menyeruput caramel macchiatoku. Dan tak ku dengar lagi suara keributan dibelakang meja kami.

"Ihh lo tuh ya ra ha hm ha hm. Ngomong kek apa kek."ucap Felly kesal dengan tingkah ku

"Jadi gue mesti gimana Felly gue yang imutt."ucapku gemas

"Nih orang kenapa diam. Tadi bawel sekarang diam. Aneh."pikirku

Dan ku pandang Si Felly tengah memandang ke arah belakang ku.

"Fell lo denger gue atau gak sihhh. Kacangggg."ucapku kesal

Ku putar kepala ku kearah belakang dann...

Si psiko sudah tak mengenakan lagi jas yang tertumpah makanan,dan tampaklah ototnya dibalik kemeja hitamnya daannn kalian tau dia lagi ngelihatin aku sambil tersenyum misterius.

Aku langsung berbalik sambil bersumpah serapah.

"Fell lo kok gak bilang sih si Psiko ngelihatin gue. Arrgghhh badmood gue. Lo mau pulang bareng gue atau cabut sendiri."ucapku sambil memanggil pelayan untuk meminta bill

"Guee bareng lo."ucapnya

Saat mau beranjak tiba-tiba aku seperti di dorong untuk duduk kembali. Ku lihat ke arah samping ternyata si psiko lagi. Arrgghh geraaaammm.

"Hay manis kenapa terburu-buru."ucap psiko sambil mengeluarkan smirk skilenya yang menurut ku menjijikkan.

Aku tak memperdulikannya dan mencoba menyingkirkan tangannya lalu berdiri tapi dia kembali mendorong ku lagi.

"Honey kau mau kemana? Aku akan mengantarmu?"tanyanya sambil mengelus pipiku

"Maaf ya tuan psiko.  Gue muak banget ngeliat muka lo terus seharian ini ngerti."ucapku sambil menghentakkan tangannya dari pundakku dan langsung ku tarik Felly keluar.

Saat di parkiran, Felly masih terus ngomel.

"Aura lo tuh ya. Dia itu boss gue, belum gue sapa lo udah narik tangan gue. Nanti kalo dia nganggep gue gak sopan trus nanti dia batalin kerja sama gue. Nanti nanti nan.."

"Stop bising tau gak. Nih."ucapku sambil naik ke motorku dan memberi helm pada Felly. Dan langsung ku lajukan motor ninja kesayanganku kearah rumah Felly.

Brumm brumm bruummm

¤¤¤¤

Kependekan yah.

Kasih Vote sama Commentnya yah.

Stay read.

Next.

Pengantinku, Seorang HakimTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang