15

153 5 0
                                    

"Ada apa sih Babon."ucap Jason sambil mengembalikan kesadarannya. Dan saat dia menoleh kesamping dia terkejut melihatku ada ditempat tidurnya.

"Heii. Apa yang kau lakukan disini."ucap Jason setelah tau dia memelukku sedari tadi.

"Kau yang menarikku ke tempat tidur saat aku mau membangunkanmu. Dan kau malah memelukku seperti guling."ucapku kesal sambil melotot pada Jason.

"Aura."ucap seseorang. Dan aku setengah terkejut melihat dia ada disini. Untuk apa dia kesini?

"Kau untuk apa kau kesini hah."ucapku sinis.

"Hei seharusnya aku yang bertanya kenapa kamu di rumahku. Dan malah masuk ke kamar Jason."ucapnya tak kalah sinis.

Aku terkejut rumahnya. Apa gak salah dengar???

Sedangkan yang menempati kamar itu bingung dengan sikap Abangnya dan temannya.

"Untuk apa kau peduli hah. Seharusnya kau mengurus wanita seksi mu itu. "Ucapku

"Wooo wooo calm down guyss. Sepertinya kalian saling kenal."ucap Jason

"Ya." "Tidak."ucap Jason dan aku bersamaan.

"Sebaiknya kalian menyelesaikan masalahmu diluar babon. Aku mau mandi. Hush hush."ucap Jason mengusir kami berdua.

Dengan setengah ditarik oleh Byan ke luar kamar.

"Sebaiknya kita bicara di luar."ucap Bryan tegas.

"Tidak mau. Untuk apa hah?"balasku ketus

"Untuk meluruskan semuanya. Ayok."ucap nya dengan nada sedikit bossy

Setelah sampai di luar rumah. Dia menyuruhku untuk masuk ke dalam.

"Kita ngomongnya disini aja."ucapku ketus

"Masuk."ucapnya dingin.

Akupun masuk ke dalam mobilnya dan begitupun dengannya.

Dapat kudengar suara helaan nafasnya kasar.

"Kamu salah paham."ucapnya dengan nada yang frustasi.

"...."aku hanya diam dan berusaha tak perduli.

"Aku dan wanita yang kamu lihat di ruanganku hanya seorang client biasa. Sebenarnya dia adalah mantan ku. Dia dikirim oleh perusahaannya untuk mengajukan kerja sama. Tapi dia bukan mengajukan negosiasi denganku dan malah dia.. dia duduk di depanku dan menciumku. Sama sekali aku tak membalasnya. Jadi semua..."ucapnya terpotong olehku

"Aku gak akan percaya."ucapku ketus

"Bagaimana aku harus membuktikannya agar kau percaya padaku. Aura apa kau lihat aku sedang berbohong."ucapnya membuatku menghadap padanya. Tak ku lihat ada tersirat kebohongan dari matanya. Tapi...

Segera aku masuk kembali kerumah Tante Helen dan disusul oleh Bryan di belakang ku.

"Heii sayang, tante cariin rupanya di luar dan Kamu ngapain Bry tumben pulang??"sindir tante helen

"Mama gak kangen."

"Kangen.. oh ya Bryan dah kenal sama Aura."ucap Mama

"Kenal banget ma."

"Oh yaa... kalian jumpa dimana. Kok bryan gak kasih tau mama kalo udah kenal si cantik."ucap mama

"Ma sebaiknya aku kamar deh. Ngantuk."gumamnya langsung pergi entah kemana. Sepertinya dia sedang kesal.

****

Saat ini aku sedang mencuci piring setelah makan malam. Dan sedari tadi Bryan hanya diam dan acuh pada orangtua juga Jason yang menanyakan kabarnya.

Pengantinku, Seorang HakimTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang