Pelindung sang Malaikat

7.4K 754 102
                                    

10 tahun yang lalu..

Saat itu usia kuroko tetsuya berumur 5 tahun. Saat dimana kuroko tetsuya harus merasakan pahitnya ditinggalkan kedua orang tuanya sekaligus bertemu dengan pelindungnya.




Hari itu, malam pertama di musim dingin, hari pertama perceraian kedua orang tua kuroko tetsuya.

"Untuk masalah anak, lebih baik kau urus saja..!! Aku tak akan memperpanjang hak asuh anak.. Lagian buat apa aku membawa anak tak berguna itu!" ucap kuroko Takumi kepada sang mantan istri, kuroko tetsura.

"Tapii.... Dia kan anak kita berdua.. Bukankah lebih adil jika kita mengurusnya bersama meski kita berpisah?" tanya tetsura ragu-ragu. Mendengar itu takumi langsung menyeringai.

"Bilang saja jika kau juga tidak ingin merawat anak itu.!" ucapnya sambil menatap sinis tetsura.

Tetsura diam membisu. Pernyataan takumi tepat sasaran.

"Jika memang kau tidak mau merawatnya, lebih baik buang saja dia!! Atau taruh dia dipanti asuhan!!" sambung takumi.

Tanpa mereka sadari , ada seorang anak kecil yang menahan tangis mendengar percakapan kedua orang tuannya dibalik pintu yang tertutup rapat. Anak kecil itu mengengam erat pakaian yang ia gunakan. Meski usianya masih muda, tapi ia sangat mengerti jika sebentar lagi ia akan dibuang dan disisihkan.

Sebegitu menyedihkannya kah tetsuya kecil? Apakah tetsuya tak pantas mendapatkan kasih sayang dari kedua orang tuanya? Apakah tetsuya tidak layak memiliki keluarga yang harmonis? Apa salah tetsuya hingga kedua orang tuannya pun enggan merawatnya?

Dengan langkah perlahan, tetsuya kecil meninggalkan pintu itu dan pergi menuju kamar yang sebentar lagi sudah bukan miliknya lagi.







Siang berganti sore.. Sore pun berganti malam..

Malam ini salju pertama pun turun. Begitu indah dan cantik. Banyak keluarga yang berkumpul diluar hanya untuk bermain salju. Mereka terlihat bahagia, tapi tidak untuk tetsuya kecil. Karena ia tau, sebentar lagi tangan yg menggengam tangan mungilnya ini akan pergi meninggalkannya.

"Kita mau kemana oka chan?" tanya tetsuya sambil mendongak keatas untuk melihat ibunya.

Tetsura menunduk sedikit dan tersenyum.

"Kesebuah tempat yang pasti nanti tetsu suka.. " ucap nya lembut.

Tetsuya pun mengangguk memahami perkataan sang ibu.

Mereka pun berjalan dengan santai, menikmati hembusan angin malam. Banyak orang yang memandang mereka kagum, karena aura hangat yang dipancarkan tetsura dan tetsuya membuat semua orang berpikir mereka adalah ibu dan anak yang sangat manis. Padahal kenyataannya tidak seperti itu.. Miris kan?

Tak terasa langkah mereka tiba didepan sebuah rumah megah bergaya eropa kuno yang terlihat mewah namun elegant.

"Tetsuya.. Okasan pergi dulu ke supermarket disana ya.. Kau tunggu disini, nanti okasan jemput lagi, tetsuya mengerti?" ucap tetsura sambil berjongkok menyamakan tingginya dengan tetsuya.

Tersenyum polos(atau sok polos?) tetsuya pun menjawab "ha'i, tetcu mengerti okachan"

Setelah itu tetsura langsung berdiri dan berlari menyebrang jalan tanpa menengok kearah tetsuya yang melambaikan tangan sambil menangis kecil. Jika didengar baik-baik, tetsuya membisikan sebuah kalimat.

"Selamat tinggal okachan.. Semoga okachan bahagia.."





Kuroko no basuke © Tadatoshi Fujimaki

Angel In The Dark(Malaikat Dalam Kegelapan)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang