Seijuurou menatap kedua orang tuanya dari kejauhan dengan pandangan datar. Sejak tadi, seijuurou sudah berdiri disini. Mengamati semua penolakan tetsuya terhadap ibunya. Meskipun ia tak bisa mendengar percakapan sang ibu tiri dan adik tirinya itu, karena seijuurou berdiri agak terlalu jauh dari tempat ibu dan adik tirinya itu berinteraksi.
Lalu, bagaimana seijuurou tau jika tetsuya menolak kehadiran sang ibu?
Tentu saja karena seijuurou adalah seorang pengamat yang baik. Ia terbiasa mengamati sesuatu dengan cermat sejak ia masih kecil. Hingga skrg, kebiasaanya itu berubah menjadi sesuatu yang berharga.
Menghela nafas sejenak, seijuurou pun memutuskan bergerak dari tempatnya berdiri menuju keluarganya.
"Otou-sama.. Oka-san.." panggil seijuurou pelan saat dirinya hampir mendekati tempat kedua orang tuanya berdiri.
Masaomi dan tetsura serempak menoleh. Begitupula si kecil mayura yang terlihat senang melihat sang kakak tercinta berjalan kearah mereka.
"SEI NII SAMAA!!!" teriak mayura sambil melambaikan tangannya.
Seijuurou tersenyum kecil melihat sang adik begitu bersemangat melihat kedatangannya.
"Halo.. Mayura.." ucap seijuurou pelan dengan tangan yang mengacak surai merah milik mayura.
"Mou.. Nii sama..,jangan mengacak lambutku.." balas mayura dengan wajah sedikit cemberut karena sang kakak merusak tatanan rambutnya.
Seijuurou tertawa kecil melihat itu. Adik kecilnya ini memang sangat sayang kepada rambut merahnya. Seijuurou pun mengalah, tangan kanan yang dipakai untuk mengacak rambut mayura pun ia turunkan. Kemudian seijuurou memandang kedua orang tuanya yang terdiam tak berekspresi meskipun mereka menatap tingkah lucu mayura.
"Ada apa otou sama? Oka san?" tanya seijuurou pelan.
Masaomi dan tetsura masih bungkam. Masaomi melirik tetsura yang masih sedikit segukan. Lalu mata merah nya beralih kepada sang putra tunggal yang berdiri dihadapannya.
"Tadi.. Kami sempat berbicara dengan tetsuya.." kata masaomi pelan.
"Meskipun akhirnya tetsuya masih tetap menolak kami.. "
"Kemudian tetsuya mengatakan sesuatu yang membuat kami terkejut dan tak menyangka.."
"Tetsuya bertanya... 'Apa arti kehadiranku dihidupmu.. Okasan..'. Ibu mu syok dan terpaku. Begitupula aku. Aku tak bisa membayangkan betapa frustasinya tetsuya sampai menanyakan hal seperti itu. " tutur masaomi sambil menghela nafas. Meskipun belum mengenal tetsuya, tapi ada rasa sakit dalam hati masaomi mendengar pitra tirinya mengatakan hal seperti itu.
"Ini salahku.." bisik tetsura yang menarik perhatian seijuurou dan masaomi.
" ini.. Hikz.. Memang salahku.. Hikz.. Seandainya saja.. Hiks.. Dulu., aku mampu melindunginya.. Hikz,, dan selalu.. Hikz menjaganya.. Mungkin.. Hal ini takkan terjadi.. Hikz.. Mungkin.. Pertanyaan itu takkan pernah keluar.. Hikz dari mulut nya.. Hikz.. Pertanyaan itu.. Tak bisa aku jawab.. Hiks hiks.. Karena.. Akulah yang membuat ia menanyakan hal itu,, hiks hiks hiks" ucap tetsura disela-sela tangisannya.
Sejujurnya Tetsura kecewa dengan dirinya sendiri. Janji yang dulu ia ucapkan dihadapan sang ayah, tak mampu ia laksanakan. Ia hanya seorang pengecut yang membuang anaknya demi kebahagiaannya sendiri. Tanpa mempedulikan hati putranya yang terluka.
Seijuurou dan masaomi hanya bisa terdiam melihat tetsura. Tak dipungkiri lagi, semua ini terjadi karena kesalahan mereka. Ya mereka semua.
KAMU SEDANG MEMBACA
Angel In The Dark(Malaikat Dalam Kegelapan)
Fiksi PenggemarKuroko no basuke bukan milik saya.. Saya hanya meminjam nama karakternya saja.. *-*-* Hidupnya hancur saat sang ibu meninggalkannya dalam kesendirian... Hatinya terluka saat sang ayah pun tak menginginkannya.. Dia yang seharusnya bercahaya, kini har...