Chapter 14: Confess

2.2K 210 6
                                    

*Keneki Pov*

"Aku adalah vampire." Jawab Rose membuatku melebarkan mataku terkejut, tentu saja karena seharusnya vampire itu tidak ada kan?, tapi mata itu, gigi taring itu, di-dia benar-benar vampire.

"Be-benarkah?, ta-tapi kenapa?, aku mencium wangimu sama seperti manusia."

"Sangat mudah menghapus hawa keberadaan vampire dari tubuhku dan menggantinya dengan hawa manusia." Jawabnya mendekat kearahku, tentunya reflex aku mundur darinya, entah kenapa aku masih tak percaya kalau Rose yang aku kenal merupakan seorang vampire.

"Apa...kamu takut padaku Kaneki-kun?." Tanya Rose dengan pandangan sendu sedangkan aku tak tau harus menjawab apa.

"Bodohnya aku, tentu saja kamu takut padaku setelah apa yang aku lakukan pada para Ghoul itu, padahal aku menyukaimu loh Kaneki-kun, maaf sudah membuatmu ketakutan mungkin sebaiknya kamu menjaga jarak dariku." Ucapnya berbalik dan bersiap pergi, e-eh apa yang dia katakan tadi, di-dia menyukaiku?, Rose menyukaiku?.

"Tunggu Rose-san." Ucapku menahan pergelangan tangan Rose sebelum dia menjauh, membuatnya seketikah berhenti dan menatapku dengan irismata yang sudah kembali seperti semula.

"A-apa benar yang kamu katakan tadi, ka-kamu menyukaiku?."

"Hai, aku tak pernah berbohong soal perasaan, Kaneki-kun orang yang baik dan peduli pada orang-orang disekitar, itu yang membuatku tertarik padamu, tapi aku sadar kalau perasaan itu bukan hanya perasaan tertarik tapi memang rasa suka, tapi aku yakin kalau Kaneki-kun tak mungkin menyukai vampire sepertiku, aku hanya makhluk rendahan-."

"Tolong jangan bicara seperti itu Rose-san, vampire atau bukan Rose-san tetaplah Rose-san, aku benar-benar tidak menyangkah kalau Rose-san menyukai Ghoul sepertiku, ano ijinkan aku mengatakan hal ini, Rose-san aku menyukai...iie aku mencintai Rose-san sejak pertama kali bertemu Rose-san." Ucapku tersenyum kearah Rose yang entah kenapa wajahnya bersemu merah, tapi dia segera membalas dengan senyuman lembut diwajahnya.

Aku tidak peduli kalau dirinya seorang vampire sekalipun, toh saat Rose tau aku seorang Ghoul, dia tetap memperlakukanku sama seperti yang lainnya.

"Aku tidak menyangkah kalau Kaneki-kun punya perasaan sama sepertiku, tapi tidak apa-apakah?, kamu tau kalau aku seorang vampire-."

"Tidak apa, Rose-san tetap mau bersama denganku yang seorang Ghoul kenapa aku tidak, karena itu aku tak peduli walau Rose-san seorang vampire sekalipun."

"Kaneki-kun, iie Ken arigato hountoni." Ucap Rose sambil memelukku, tentunya aku membalas pelukannya yang terasa hangat.

"Hai Rosechan, etto apa itu artinya kita pacaran."

"Hehehe tentu saja, tapi bisakah kamu merahasiakan tentang jati diriku yang sebenarnya pada orang lain?, soalnya yang tau hanya Uta, Yoshimura-san dan adikku."

"Aku mengerti, rahasiamu akan aman bersamaku."

"Arigato Ken." Jawab Rose melepas pelukannya lalu mencium bibirku.

Awalnya sih aku agak gelagapan, habisnya ini pertama kalinya aku berciuman dengan seorang wanita, tapi aku tak keberatan kalau itu Rose. Tanpa sadar aku membalas ciuman Rose dan memeluknya cukup erat, tak lama Rose melepaskan ciumannya lalu tersenyum kearahku.

"Yoroshikune Ken."

"Hai yoroshiku Rosechan."

Setelah itu aku mengantar Rose pulang kerumah, dan sepanjang perjalanan Rose tak melepas pegangannya pada tanganku begitu juga aku yang tak ingin melepaskannya.

"Ne Ken, aku dengar dari Hide-kun kalau kamu tinggal sendirian?."

"Ya begitulah."

"Memang orangtuamu kemana?."

"E-etto, ayahku sudah meninggal sebelum aku bisa mengingatnya dan ibuku juga sudah meninggal saat aku masih SD." Jawabku dengan pandangan sendu.

"Be-begitu ya, maaf kalau aku menanyakannya hal itu padamu."

"Gak apa-apa, lagipula memang sudah seharusnya kamu tau kan." Jawabku tersenyum padanya yang dibalas senyuman juga olehnya.

"Oh ya kira-kira ibumu seperti apa?."

"Dia orang yang sangat baik, selalu mengajariku huruf kanji sulit yang aku temukan dibuku bacaan, dia punya surai sama sepertiku."

"Ibumu pasti sangat cantik ya."

"Begitulah, dia orang yang hebat, beliau pergi bekerja dan mengerjakan semua pekerjaan rumah, tak pernah mengeluh ataupun merepotkan orang lain juga memperlakukan semuanya sama seperti yang lain, okaa-san adalah kebanggaanku, 'lebih baik disakiti daripada menyakiti, orang baik bisa bahagia meski hanya seperti itu', itulah yang beliau ajarkan padaku."

"Begitu ya, aku jadi penasaran seperti apa ibumu."

"Kalau orang tua Rosechan sendiri bagaimana?."

"Huh orang tuaku ya, mereka sangat baik dan termasuk orang tua idaman yang selalu romantis kemanapun mereka pergi, walau mereka sudah berumur ribuan tahun tapi wajah mereka tetap seperti umur 20-30 tahunan, mereka juga sangat adil dalam kepemimpinannya."

"Eh maksudnya?."

"Ah aku lupa mengatakan kalau aku ini vampire kerajaan juga termasuk vampire pureblood, yang berarti aku bisa mengubah manusia menjadi vampire sepertiku, tapi aku tak melakukannya karena itu akan sangat merepotkan, aku lebih suka kehidupan seperti ini." Jawab Rose menatap langit sambil tersenyum.

"Ne Rosechan, kenapa kamu menyembunyikan identitasmu sebagai vampire?." Tanyaku mengerling kearahnya karena aku memang penasaran kenapa dia menyembunyikannya.

"Aku ingin cari aman saja, lagipula mereka bisa mengincarku kalau tau aku seorang vampire dan juga akan mengincar orang-orang disekitarku, aku tak ingin kejadian itu terulang lagi."

"Kejadian?, kejadian apa?."

"Ya, dulu sebenarnya aku pernah menikah." Jawabnya membuatku terkejut dan memasang wajah seolah mengatakan 'serius'.

"Kaget ya, tapi itu sudah lama sekali."

"Ta-tapi bukannya Rosechan masih umur 19-20th ya?." Tanyaku yang sontak membuat Rose tertawa.

"Hahahaha Ken kamu lucu deh, aku ini sebenarnya sudah berumur jauh lebih tua darimu loh, hanya saja penampilanku ini memang menipu."

"He-heeee?, memang Rosechan umur berapa?."

"Entah, mungkin sudah 300 lebih." Wajahku langsung pucat mendengar penuturannya barusan, umurnya bahkan sudah jauh lebih tua dari aku.

"Ta-ta-tapi bagaimana bisa Rosechan tidak terlihat tua?."

"Ceritanya sangat panjang, mungkin kapan-kapan aku akan menceritakannya padamu, lagian bukannya vampire memang seperti itu ya, tak terlihat tua walau umurnya sudah ratusan bahkan ribuan tahun, ne Ken, apa kamu tetap mencintaiku walau umurku jauh lebih tua darimu?."

"Tentu, lagipula Rosechan tak terlihat tua bagiku."

"Begitu ya, arigato Ken." Ucap Rose sambil tersenyum yang aku balas senyuman juga olehku.

Walaupun dia lebih tua sekalipun tapi aku tetap mencintainya, bahkan sekarang aku lebih mencintainya, tapi aku masih penasaran dengan mantan suaminya itu, kira-kira seperti apa dia.

Vampire X Ghoul (I)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang