Five

820 77 2
                                    

Aku sedang memainkan ponselku di ruang keluarga. Disini juga ada Harry, Liam, Louis, Zayn, dan Niall yang sedang bermain play station.

Drrrtt.. Drrrtt..
Iphone ku berbunyi ada telepon masuk dari Mom. Aku sangat merindukan Mom dan Dad. Aku langsung menggeser tombol hijau dan memilih mode speeker.

"Hello Mom" pekikku senang.

"Hello sweety, how are you and your brother ?" tanya Mom dari seberang.

"Kami semua baik Mom" jawabku dan the boys.

"Mom dan Dad kapan pulang ? Kami semua rindu apalagi aku mom aku kewalahan mengurusi 5 bocah idiot ini" gurauku disertai kekehan kemudian the boys menjitak kepalaku.

"Mom aku dianiaya oleh kelima saudara laki-lakiku Mom" kataku mengadu dengan Mom.

"Dasar pengadu" kata Harry disebelahku, aku menjulurkan lidahku padanya.

"Hahaha.. Baiklah hun Mom dan Dad akan secepatnya pulang" kata Mom.

"Mom, Dad dimana ?" tanya Zayn.

"Dad sedang bertemu dengan klien sayang dia sangat sibuk"

"Kami semua titip salam untuk Dad ya mom" kata Liam dengan suaranya yang bijak.

"Tentu Love, yasudah Mom mau istirahat Mom sangat lelah jaga diri kalian baik-baik ya"

"Pasti Mom, Mom dan Dad juga jaga diri dan kesehatan dengan baik ya" kata Niall.

"Eh tunggu sebentar Mom ada pesan yang ingin Mom sampaikan untuk Louis dan Harry"

"Ya Mom ? Ini aku dan Harry" kata Louis.

"Untuk Louis dan Harry kalian berdua jangan nakal di rumah, jangan menyusahkan Cechil di rumah, dan jangan bertengkar" nasihat Mom. Aku terkikik mendengarnya.

"Baik Mom, bye Mom Love you" kata kami semua.

"Love you babe" kata terakhir dari Mom lalu menutup sambungan teleponya.

"Lou lou, Cupcake jangan nakal di rumah, jangan menyusahkan Cechil di rumah, dan jangan bertengkar" ejek Niall menirukan suara Mom.

***

"Zayn cepatlah kau ini lama sekali sih menata rambutnya" ucapku yang bosan menunggu Zayn sedang bercermin dan menata rambutnya.

"Shut up Cechil aku harus selalu tampil tampan dengan jambul khatulistiwa ku ini" ucap Zayn yang meliuk-liukkan sisirnya di rambut dan sesekali bergaya di depan cermin.

"Bukanya jambul khatulistiwa itu punyanya mbak Syahrini ya Zayn. Wah wah wah ternyata kau ini fans beratnya ya" ejekku.

"Bodo amat Cechil, punya mbak Syahrini kek, ayu ting ting kek, jupe kek aku tidak perduli" ucap Zayn berdecak kesal dan aku pun tertawa.

Di sisi lain..

"Harry cepat keluar dari kamar mandi, kau ini mandi saja lama sekali seperti perawan saja" omel Louis kesal.

"Bersabarlah Lou kau mengganggu ketenangan ku tahu" ucap Harry santai.

"Aku tidak peduli Hazza jika satu menit kau tidak keluar aku bersumpah akan meluruskan rambut mie kesayanganmu itu" ancam Louis.
Sedetik kemudian Harry sudah keluar dengan tatapan tajamnya yang seakan-akan berkata jika-kau-lakukan-itu-aku-tak-segan-segan-membunuhmu-sekarang-juga.

"Ayo cepat Zayn kita hampir terlambat" kataku khawatir. Zayn menancapkan gasnya dan mengendarainya secepat mungkin.

Aku berlari menuju jelasku berharap tidak terlambat.
Huh untung saja aku tidak terlambat aku segera menempatkan bokongku di sebelah Catherin.

Crazy Brother (One Direction)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang