Hari mulai semakin gelap hawa dingin mulai menusuk kulit, jam tangan telah menunjukan jam 23.15
Aku mengeratkan jaket yang kupakai dan menyandarkan tubuhku di pundak Zayn aroma khas milik Zayn membuatku tenang dan merasakan nyaman jika bisa memilih aku lebih memilih tertidur seperti ini bersama dengan Zayn daripada tertidur di kasur yang empuk.
"Liam, sebaiknya kita mulai tidur sekarang lihatlah Cechil ia mengantuk dan kedinginan" ucap Sophia yang masih bisa kudengar.
"Iya, lagipula ini sudah larut malam" tambah Eleanor yang ikut setuju.
Kurasakan seseorang menepuk-nepuk pipiku dan membuatku membuka mata.
Zayn membangunkanku. Semuanya sudah masuk ke tenda hanya ada aku dan Zayn yang tersisa.
"Tidurlah di dalam kau kelelahan lagipula udara disini semakin dingin"Aku sedikit mendengus karena aku sudah merasa nyaman dengan posisi tadi, tapi Zayn benar juga udara disini semakin dingin dan akan membuatku kedinginan.
"Ayolah Cechil aku tidak ingin kau sakit, aku juga masih ingin bersamamu"
Mau tidak mau aku menurutinya dan berjalan menuju tendaku. Baru berjalan beberapa langkah pergelangan tanganku tertarik kebelakang sehingga aku membalikkan tubuhku kebelakang melihat Zayn yang memegang pergelangan tanganku.
"Kau melupakan sesuatu sayang" ucapnya yang menangkup pipiku.
"Apa ?" Tanyaku dengan malu-malu.
"Ucapan selamat malam ?"
Aku terkikik mendengar ucapannya.
"Selamat malam Zaynieku sayang" ucapku dengan mencubit hidung mancungnya yang menggemaskan, aku sangat menyukai hidung mancungnya itu."Tidak mau tidak suka" ucap Zayn ngambek dengan melipat kedua tangannya di dada dan mengerucutkan bibirnya setengah senti.
Aku mengernyitkan dahiku bingung.
Tiba-tiba Zayn meraih pinggang ku dan Menutup jarak diantara kami. Detik kemudian Zayn mendekatkan wajahnya aku pun menutup mataku dan selanjutnya ia mendaratkan bibirnya pada bibirku mencium bibirku melumatnya dengan lembut membuatku terlena dan membalas ciumannya beberapa menit kemudian ia melepas tautan bibirnya."Sekarang cepatlah tidur" ucap Zayn melepas ciuman kami dan mengusap rambutku lembut.
Aku tersenyum.
"I love you Zayn" ucapku lalu pergi menuju tendaku."I love you more Cechil" balasnya yang membuatku tersenyum senang.
Aku memasuki tendaku dan menemukan Catherin yang belum tidur dan menatapku aneh.
"Kau ini kenapa ? senyum-senyum sendiri seperti orang gila"Aku menghiraukan pertanyaan Catherin dan masih tetap senyum-senyum sendiri sambil menarik selimutku.
"Kau tahu Cechil kau membuatku takut kau seperti orang yang tidak waras""Terimakasih, Good Night Catherin" dalam keadaan tidurpun aku masih tersenyum.
***
Pagi ini kami tengah dalam perjalanan pulang karena acara kami telah selesai.
"Liburan yang menyenangkan kan Cechil" ucap Catherin yang tengah duduk di seberangku dengan Niall yang berada di sebelahnya."Yup, kau betul bahkan sangat menyenangkan" ucapku tersenyum bahagia.
"Kau bahagia karena aku kan ?" Sahut Zayn yang duduk di sebelahku.
"Kau terlalu percaya diri Tuan Malik" ucapku memberi penekanan pada kata Malik.
"Tapi kau suka Nyonya Malik" jawab Zayn yang juga memberi penekanan pada kata Malik.
"Excuse me, i'm not Malik but i'm Tasya" ralatku dan memberi pandangan mengejek kearahnya.
Ia memandangku dengan tersenyum percaya diri.
"Suatu saat nanti namamu akan berubah menjadi Cechilia Malik atau Mrs. Malik tapi Nyonya Malik boleh juga sih"
KAMU SEDANG MEMBACA
Crazy Brother (One Direction)
FanfictionCechilia Aurelia Tasya yang biasa dipanggil Cechil mempunyai 5 saudara laki-laki yang tampan namun sedikit idiot yaitu Louis Tomlinson, Zayn Malik, Liam Payne, Niall Horan, dan Harry Styles. Walaupun semua saudaranya agak idiot, Cechil sangat sayang...