Nineteen

511 40 3
                                    

Read This guys !!
👇👇👇👇

Sebelum ke cerita aku mau ngeralat nih sama readers karena chapter yang sebelumnya itu sebenernya Eighteen bukan Eighty dan aku gak tau siapa yang ngerubah itu soalnya aku gak cek dulu sebelum ngepost jadi sorry buat para readers yang bingung sama ceritanya.

Yaudah deh gitu aja gak usah banyak bacot Happy reading guyss..

Cechilia Tasya POV

Aku terbangun dari tidurku dan menoleh kesamping, Zayn masih tertidur dengan pulas merasa kasihan aku bangun secara perlahan agar tidak membangunkannya dan menyelimuti tubuhnya sampai dada.

Aku melesatkan diriku ke kamar mandi milik Zayn untuk membersihkan diri karena tubuhku sudah lengket karena keringat.
Setelahnya aku memakai handuk kimono dan membuka lemari pakaian Zayn untuk meminjam bajunya. Aku mengambil sweeter biru dongker milik Zayn dan celana legingku yang tertinggal di lemari Zayn.

"Cechil.." aku tersentak kaget saat seseorang memanggilku dengan suara beratnya khas saat bangun tidur.

Saat aku membalikan badan aku menemukan Zayn yang sudah bangun dari tidur lelapnya.
Aku menyunggingkan senyum kearahnya.
"Good evening Zayn" sapaku dengan lembut.

"Baju siapa itu ?" Tanyanya dengan bodoh, bajunya sendiri masa tidak tahu sih.

"Bajumu bodoh aku meminjamnya" ucapku seraya menutup lemarinya sedangkan Zayn kembali tertidur.

"Zayn ! Ayo bangun, cepat mandi !" ucapku mencoba membangunkannya.

Ia hanya diam dan menarik selimutnya sambil tertidur meringkuk.

Meskipun aku membangunkannya hingga mulutku berbusa pun ia tidak akan bangun kecuali.. tindakan, ya aku harus mengerjainya supaya ia mau bangun.

Aku segera memakai bajuku dengan cepat lalu pergi ke dapur untuk mengambil sesuatu.
"Cechil, mau kau bawa kemana garam itu ? Apa yang akan kau lakukan ?" Tanya Mom yang melihatku dengan bingung.

"Aku pinjam sebentar Mom akan aku kembalikan nanti" ucapku dan pergi menuju kamar Zayn lagi.

"Haha momen yang sangat tepat sekali" ucapku tersenyum puas saat melihatnya tertidur dengan kondisi mulut yang terbuka.

Awalnya aku memasukkan sedikit garam ke mulutnya dan ia mengernyitkan dahinya karena merasa aneh Haha.

Kemudian aku memasukkan 1/2 sendok teh garam kedalam mulutnya.
1..
2..

"Weeekk.. apa ini ?! Kenapa asin sekali !!" ucap Zayn yang langsung turun dari kasurnya dan menuju kamar mandi.

"Bwahahaha..." Aku tertawa terpingkal-pingkal melihatnya.

Setelah berkumur beberapa kali ia muncul dari balik pintu dan melipat tangannya di depan dada.
"Apa yang kau masukkan kedalam mulutku tadi ?" Tanyanya kesal dan aku hanya cekikikan sambil menunjukkan toples berisi garam, dan ia langsung membelalakkan matanya.

"Kau memasukan garam kedalam mulutku ?!" Ucapnya sambil melotot kearahku dan kujawab dengan sebuah anggukan.

"Salah sendiri tidak mau bangun, cepat mandi !" perintahku dengan tegas.

Zayn pun masuk ke kamar mandi dengan mendengus kesal.
Saat ia hendak menutup pintunya aku mencegahnya.

"Hey tunggu sebentar" ucapku membuka ponselku, membuka kamera dan mengganjal pintunya dengan kakiku.

Zayn mengernyitkan dahinya bingung.
"Ada apa lagi ?" Tanyanya.

"Hi guys Zayn barusan bangun tidur loh, lihat air liurnya ! dan  dia mau mandi karena keringatnya sangat bau sekali Haha" Zayn langsung melotot kearahku tidak percaya.

Crazy Brother (One Direction)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang