Global Star School

594 119 11
                                    

Kriingg...kriingg...kriingg

Suara jam alarm berbunyi diatas meja yang langsung gue lempar pakai bantal, namun semua itu percuma aja karena jam alarm itu masih berbunyi.

Dengan sangat terpaksa gue membuka mata dan mencari keberadaan jam alarm yang tadinya gue lempar pakai bantal, sebelum gue mematikan jam alarm sekilas gue melihat arah jarum jam yang berhasil membuat gue kaget.

"Apa jam setengah tujuh!!" Kata gue kaget.

Tanpa aba-aba gue langsung turun dari kasur dan berlari ke kamar mandi dan melakukan ritual mandi kilat gue, setelah itu memakai seragam putih abu-abu dengan rambut yang masih berbalut handuk.

Dengan setengah berlari gue menuju meja rias, memberi sedikit polesan bedak dan sedikit liptint ke bibir gue.

Ya gue akui gue emang tomboy, tapi semua itu berubah saat gue kenal dengan sahabat gue, salsa dia yang ajarin gue cara makai make up namun masih terkesan natural.

Kalo dibandingkan gue yang sekarang ama yang dulu, itu sangat amatlah jauh karna gue yang dulu rambut coklat panjang tak terurus, muka yang gak diberi polesan apapun, dan gue dulu lebih sering makai topi, jadi masih keliatan tomboynya.

Tapi tunggu dulu, walau gaya udah berubah jadi feminim tapi kelakuan pereman gue masih ada ko! kayanya sih udah mendarah daging ditubuh gue dan gak bisa di hilangin.

Baru ingat kalau rambut gue belum kering, dengan segera gue ambil hairdryer yang gak jauh dari gue, tapi sebelum itu gue sengaja liat jam dulu dan ternyata.

"Mati gue!!!" kata gue setelah melihat jam yang menunjukkan 15 menit lagi jam 7.

"Telat...telat...pasti telat nih gue" gumaku sambil menggunakan hairdryer asal-asalan.

Setelah merasa cukup kering gue pun merapikan rambut gue sedikit dan mengambil tas yang berisi buku tulis semua karena gue gak punya buku paket.

Gue langsung lari kebawah, dan melihat mama yang sedang sarapan.

"Gina sarapan dulu sayang" kata mama menawarkan makan.

Gue gak perdulikan lagi mama mau manggil gue gina atau apalah, yang terpenting sekarang gue udah telat.

Gue pun menghampiri mama untuk berpamitan.

"Mah aku berangkat dulu" kata gue sambil mencium kedua pipi mama.

"Gak sarapan dulu" tanya mama

"Gak mah, udah telat" balas gue.

"Yaudah, kamu makan dijalan aja" kata mama sambil membawa piring yang berisi roti.

Gue pun mengambil roti yang diberikan mama dan setengah berlari menuju garasi.

Gue ke sekolah naik mobil sport berwarna putih dengan tipe ferrari F60 amerika yang merupakan salah satu mobil termahal didunia.

Pasti kalian pikir gue anak konglomerat? dan jawabnya adalah iya, ayah gue punya perusahan management tersukses di dunia, bahkan banyak aktor,aktris,dan penyanyi terkenal yang berada di bawah naungan perusahan ayah gue.

Dan sekolah gue adalah sekolah bertaraf internasional yang bukan cuma terelit di indonesia tapi juga terelit di dunia dengan semua fasilitas nomor satu yang disediakan oleh sekolah dan sekolah gue juga mempunyai seleksi yang sangat ketat dengan IQ standar 120 dan bukan cuma itu aja, tapi sekolah ini juga mempunyai batas minimal BMI (Body Mass Index).

Pasti kalian mikir gue pintar,dan ya! gue emang sedikit jenius dengan fasilitas otak IQ 124 dan juga kecerdasan kinetik, jadi jangan salah kalau gue suka olahraga.

Dan nama sekolahan gue adalah Global Star School yang dimiliki oleh keluarga Saputra yang memiliki bisnis diberbagai bidang termasuk pendidikan.

***

Sekarang gue udah ada di depan sekolah, sama seperti yang gue prediksikan pasti telat, dan ya gue telat dihari pertama gue masuk sekolah.

Terpaksa gue harus memarkirkan mobil gue di lapangan depan sekolah yang memang sengaja dibuat untuk siswa yang terlambat.

Gue pun turun dari mobil dan melangkahkan kaki gue ke depan gerbang sekolah yang sudah dijaga oleh pak guru yang kemungkinan guru piket yang berjaga hari ini.

Gue pun menghampiri guru piket yang gue sendiri gak tau namanya.

Wajahnya sih biasa aja, namun matanya yang melotot dan kumis yang tebal seperti pak raden berhasil memberi kesan garang dan membuat para siswa takut.

" kamu anak baru" tanya pak guru.

" Iya pak" jawab gue singkat sambil senyum manis menampilkan gigi putih gue.

"Kamu udah telat!, senyum-senyum lagi" kata pak guru yang spontan buat gue mati kutu.

"Kamu baru pertama kali masuk" tanyanya

"Iya pak" jawab gue singkat sambil nunduk.

"Oh bagus...."katanya yang ngebut gue bingung

"Bagus apaan" pikir gue

"Kamu baru hari pertama aja udah telat!!, apalagi nanti" bentaknya

Walaupun pun gue punya bakat jadi pereman dan ngelawan guru tapi gue tau pamali ngelawan guru takut dosa, dari pada ilmu yang gue dapatin gak berkah mending gue diam aja dengerin omelan tu guru.

"Tunggu apalagi cepat duduk terus angkat tangan" perintahnya.

"Mungkin ini adalah hari tersial gue,nasib...nasib" batin gue.

Jangan lupa vote and commentsnya :-)

And tolong kritik dan sarannya :-) :-)

Yours (Slow Update)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang