Tertukar

508 61 21
                                    

Dari penjelasan Rica dan Laura gue dapat ngambil kesimpulan kalo mereka bukan tukang bully, melainkan empat inti OSIS dan juga ketua dari esksul yang cukup terkenal di sekolahan.

Jadi yang nimpuk kepala gue pake kaleng adalah ketos Star dan kapten dari tim basket ama futsal Star, namanya Revan Wiratama Saputra, dan yang ngejekat putra gak memperpanjang masalah ama gue itu namanya Jean Faiz Saputra, dia waktos Star dan kapten dari tim voli ama ketua dari esksul tenis, dan yang gak bicara apapun waktu tadi pagi itu namanya Juna Arka Saputra dia bendahara OSIS Star dan juga ketua dari tim jurnalis dan ketua esksul musik.

Dan dari marga mereka gue tau kalo mereka itu satu keluarga plus cucuk dari pemilik Global Star School.

***

Author's Pov

'Gawat, tugas gue belum dikumpul! Moga aja Bu Siska belum pulang' pikir Revan.

Sekarang sudah jam pulang sekolah namun berbeda dengan Revan yang harus berlari-lari di koridor karena belum mengumpulkan tugas yang harus ya sudah dikumpulkan waktu istirahat tadi.

Dengan terengah-engah Revan lari menuruni anak tangga sambil membawa buku tugasnya, dan saat dibelokan disamping tangga.

Brrukkk!!!!

Revan tak sengaja menabrak seseorang yang membuat buku-buku yang dibawanya terjatuh.

"Awws!!" Ringisnya " lo kalo jalan pake mata dong!" Lanjutnya.

Revan tanpa tak menggubris perkataan cewe tersebut, dia pun langsung mengambil buku tugasnya lalu beranjak pergi ke ruang guru.

"Woyy!" Teriaknya," udah gak minta maaf! Langsung pergi lagi." Lanjutnya.

Gita lalu merapikan buku-bukunya yang berserakan tadi dengan rasa kesal, lalu beranjak pergi ke kelasnya.

***

"Baru hari pertama, sudah secape ini." Keluhnya sambil menyandarkan tubuhnya pada kursi.

Sekarang kelas sudah sepi hanya ada Gita didalam kelas.

Gita mengingat-ngingat kejadian yang dialaminya hari ini.

"Kenapa gue harus ketemu dia terus sih." Gumamnya sambil menutup matanya.

Tanpa disadari Gita, ada seseorang yang baru saja memasuki kelas lalu melangkahkan kakinya mendekati Gita dan menatap Gita intens.

"Lo kenapa ngeliatin gue." Tanya Gita dengan mata yang masih tertutup.

"Ke ge'eran banget sih lo!" Jawabnya, "gue kesini mau ngambil tas, minggir!!" Lanjut Revan.

Gita pun membuka matanya lalu melihat laki-laki yang ada di sebelahnya, lalu berdiri disamping kursi yang tadi didudukinya untuk memberikan jalan, agar Revan bisa mengambil tasnya.

"Dasar resek lo!" Gumamnya.

Revan tanpa jengkel karena mendengar gumaman Gita, lalu merapikan buku-bukunya dan memasukkannya ke dalam tas.

"Kenapa lo masih disini?" Tanya Gita kepada Revan yang sudah berdiri di depannya.

"Gue cuma..."

"Cuma apa? Hmm" Tanya Gita dengan nada menantang.

"Gue cuma mau minta maaf, itu aja." Jelasnya lalu pergi keluar kelas.

Gita hanya melihat punggung Revan yang sekarang hilang di ambang pintu.

'Tu orang kenapa sih? Kesambet ya!' Pikirnya.

Gita membereskan buku-bukunya dan memasukkannya ke dalam tasnya lalu pergi keluar kelas.

***

"Mah!! Gita pulang.." Katanya setelah masuk kedalam rumah.

Namun nihil, tidak ada jawaban sama sekali.

'Mungkin mama ada didapur' pikirnya lalu pergi ke dapur untuk memastikan.

"Mah! Gita pulang." Katanya lagi, namun tidak ada sosok yang dicarinya di sana.

"Mama ke mana sih!" Gumamnya.

Saat Gita mau pergi ke kamarnya sekilas Gita melihat ada notes yang tertempel di kulkas.

Dibacanya notes itu yang berisikan pesan dari Sarah, yang memberi tahukan kalo Sarah akan pulang terlambat dari cafe dan meminta Gita untuk tidak menunggunya.

"Kenapa gue bisa lupa kalo mama punya cafe." Gumamnya lalu pergi ke kamarnya untuk beristirahat.

***

Dengan langkah gontai Gita pergi ke kasur kesayangannya, hanya satu yang dipikirkan oleh Gita yaitu tidur.

Langsung saja Gita hempaskan tubuhnya ke kasurnya lalu ditarik selimut yang ada di kasur.

Tanpa perlu menunggu lebih lama Gita pun sudah tenggelam dalam alam mimpinya.

Gita masih menggeliat dengan malasnya di dalam selimutnya. Rasanya baru sebentar ia memejamkan matanya.

Sekarang matahari sudah berganti dengan rembulan yang kini bersinar untuk menghiasi malam.

Dengan langkah gontai Gita pergi ke meja belajarnya karena dia teringat akan tugas rumah yang diberikan oleh Bu Dewi.

"Dimananya gue naronya." Gumamnya sambil mencari buku tugasnya didalam tas.

"Ko gak ada sih!" Keluhnya.

"Buku siapa nih!" Katanya dan mengambil buku bersampul coklat itu.

"Ini mah bukan buku gue." Katanya lagi lalu mencari nama pemilik dari buku tersebut.

"Revan Wiratama Saputra." Dibacanya nama yang tertulis disitu.

"Ini mah buku Putra, jangan bilang dia salah ambil buku? Dasar ceroboh!!" Katanya, lalu memasukkan kembali buku Revan kedalam tasnya.

***

TBC ___

Jangan lupa vote and comments ya :-)

Kritik dan saran kalian sangat membantu :-)

Yours (Slow Update)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang