Hukuman

433 30 15
                                    

Gita berjalan ke tempat duduknya, terlihat Revan sedang sibuk dengan bukunya.

'Buku Putra gue bawa gak ya' pikirnya.

Saat ditempat duduk, Gita langsung mencari buku Revan yang tertukar dengan bukunya.

'Ah ini dia' Katanya dalam hati.

"Ta..." Panggil Rica yang berhasil membuat Gita kaget.

"Ya!! Kenapa Ca?" Tanyanya gelabakan.

"Kantin yuk! Lapar nih gue belum sarapan." Ajaknya ke Gita.

"Emang Bu Ana gak masuk!" Sahut Gita.

"Gak!! Guru-guru lagi pada rapat buat persiapan field trip, jadi pelajaran pertama kita free!" Jelasnya, yang dijawab Gita dengan ber-oh-ria.

'Nanti aja kali ya gue balikinnya, lagian gue gak bakalan lama juga di kantin' pikir Gita lalu pergi dengan Rica ke kantin.

***

"Lo mau mesan apa Ta?" Tanya Rica.

"Gak!! Gue nemenin lo aja disini." Jawab Gita.

"Ah soswit.. Makasih ya Ta." Kata Rica sambil memeluk Gita.

"Yaudah gue beli makanan dulu ya Ta." Lanjutnya.

Tidak perlu menunggu lama Rica sudah kembali dengan satu piring nasi goreng dan satu gelas es jeruk.

***

Revan's Pov

Sekarang udah jam pelajaran kedua, pelajaran biologi! Kalian pasti gak taukan siapa yang ngajar?
Yang ajar itu Bu Siska.

Guru yang paling galak dan juga gak bisa mentolerir kesalahan, ditambah lagi dengan hukuman yang paling suka menyiksa murid-muridnya.

Kaya ngepel seluruh koridor sekolah, nyapu seluruh lapangan basket, ngebersihin gudang, ngebersihin toilet dan lainnya yang nguras tenaga. Kebayangkan gimana cape ya!
Makanya gue paling malas kalo buat masalah dengan Bu Siska.

"Selamat pagi anak-anak." Sapa Bu Siska sambil meletakkan setumpukkan buku yang ia bawa diatas meja.

"Pagi." Jawab kami serentak.

"Juna tolong bagikan buku-bukunya." Perintahnya.

"Dan kamu Putra! Kamu saya hukum membersihkan gudang istirahat nanti karena tidak mengerjakan tugas dari saya." Lanjutnya.

"Tapi Bu." Kata gue bingung karena seingat gue, gue udah ngumpul tugas dari Bu Siska.

"Gak ada tapi-tapian!! Sekarang buka buku kalian halaman 67, kerjakan pilihan ganda dan esay-nya, jangan ada yang tidak ngumpul lagi! Ibu tunggu diruang guru." Jelasnya lalu pergi keluar kelas.

"Lo ko bisa sih gak ngumpul tugas." Kata Jean yang sekarang menghadap ke arah gue.

"Gak tau Yan! Seingat gue, gue udah ngumpul tu tugas." Jawab gue memelas.

"Ya udah! Lo kerjain aja nih tugas dari pada hukuman lo ditambah lagi." Jelasnya lalu berbalik membelakangi gue.

***

Gita's Pov

Padahal gue dengan Rica udah gak di kantin dari tadi, tapi mau gimana lagi gue harus nemenin Rica ke toilet dulu, katanya sih dia kebelet gara-gara kebanyakan minum.

Dan sekarang kita lagi di koridor dekat tangga, gak ada satu murid pun yang terlihat disini.

"Ca..." Panggil gue.

"Kenapa?" Tanyanya.

Belum sempat gue jawab pertanyaan Rica, ada Bu Siska yang baru menuruni anak tangga, ya gue otomatis aja langsung narik tangan Rica buat ngumpet di balik tanaman disekitar koridor.

"Apaan sih Ta!! Sakit tau!" Geramnya karena tangannya langsung gue tarik buat ngumpet.

"Itu ada Bu Siska." Jelas gue sambil melihat ke arah Bu Siska yang melewati kami.

"Syukur lo narik tangan gue, kalo gak bisa di hukum kita." Kata Rica sambil mengelus dadanya.

"Yaudah kita ke kelas aja yuk." Ajak gue ke Rica.

***

"Kalian dari mana?" Tanya Ari ketua kelas XI- IPA 1 saat gue dan Rica sampai di kelas.

"Kita dari toilet! Kenapa emang?" Tanya Rica ke Ari.

"Oh.. Gue cuma mau ngasih tau kalian kalo Bu Siska ngasih tugas dan harus dikumpulkan hari ini juga paling lambat jam pulang sekolah." Jelasnya lalu pergi ke tempat duduknya.

"Oke, thanks ya Ri." Balas Rica.

Rica dan gue pergi ketempat duduk masing-masing buat ngerjain tugas yang diberikan oleh Bu Siska.

"Nih buku Bahasa Inggris lo tadi dikasih Bu Siska." Kata Putra sambil mengembalikan buku gue.

"Oh.. Thanks ya Put." Balas gue, "oh ya gue hampir lupa," kata gue baru ingat kalo buku Putra ada di gue " nih buku lo" kata gue sambil ngasih buku Putra.

"Ko bisa sama lo?" Tanyanya ke gue, yang gue jawab dengan mengakat bahu yang menandakan kalo gue gak tau, " karena buku gue lo yang bawa, lo harus bantuin gue ngbersihin gudang waktu istirahat nanti".

"Ogah! Lo aja sana gue gak mau, mendingan gue ke kantin dari pada bantuin lo." Ujar gue ngotot.

"Lo pikir gue gak mau ke kantin apa! Coba lo ngasih buku gue lebih awal gak bakalan kaya gini kan jadinya." Jelas Putra yang mulai kesel.

"Tapi kan." Kata gue mau protes.

"Gak ada tapi-tapian, udah lo kerjain tu tugas dari Bu Siska terus kita ke gudang kali aja kita sempet istirahat kalo kita ngebersihin gudang lebih awal." Jelas Putra.

***

__TBC__

Jangan lupa vote and comments ya :-)

Saran dan kritik kalian sangat membantu:-)

Yours (Slow Update)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang