Selama beberapa hari ini Gita selalu menghidar bertemu dengan Revan, bahkan di kelas Gita selalu mengabaikan Revan yang berada di sebelahnya.
Bukan karena mereka sedang bertengkar atau terjadi kesalahpahaman, tapi Gita hanya ingin memastikan perasaannya terhadap Revan.
Ia ingin tidak memikirkan perkataan Juna waktu itu namun setiap kali Gita melihat Revan pasti saja selalu teringat apa yang dikatakan Juna saat itu.
"Lo lagi kenapa sama Putra?" Tanya Rica saat mereka di kantin.
"Gak lagi kenapa-napa kok." Jawab Gita males.
"Bohong banget lo Git!" Saut Laura saat tiba di tempat mereka.
"Apaan sih? Baru dateng udah yaut aja."
"Gue bener lagi! Lo sama Putra itu udah kaya orang musuhan. Kalo diibaratkan kalian itu kaya lagi perang dingin." Jelas Laura merasa ada yang salah antara Gita dan Revan.
"Eng_"
"Apa? Mau ngeles lagi?"
"Gak jadi." Jawab Gita cepat.
'Kenapa Laura jadi cerewet gini' pikir Gita merasa heran dengan sahabatnya yang satu ini.Parkk...
Terdengar suara benda yang pecah entah itu pirang atau gelas, tak lama terdengar suara keributan, karena Gita dan yang lain berada dipojok kantin dan menghadap tembok jadi mereka tidak tau itu ulah siapa. Karna penasaran Gita dan yang lain pun menoleh ke arah sumber suara.
'Gila tu tiga cabe lagi' pikir Gita, saat melihat tiga cewe yang menyeretnya ke gudang tempo hari.
"Siapa sih mereka?" Tanya Gita, saat melihat tiga cewe itu yang sedang membully cewe yang terlihat agak cupu dari segi penampilannya.
"Oh mereka? Tiga orang yang gak penting yang menamai diri mereka the princess." Jawab Rica sepontan saat Gita bertanya tentang the princess.
"Lo bisa liat sendiri yang maniak dengan warna pink dia ketua the princess namanya Gisella Aurora anak dari CEO hotel Mahendra, yaitu cabang dari perusahaan raksasa Mahendra Group."
'Mahendra Group, kok kaya pernah dengar? Tapi dimana' pikir Gita.
"Dan para dayang-dayangnya. Tina, anak dari kepala sekolah dan Serlin, anak dari pemilik restoran bintang lima."
"Dan mendingan lo jauh-jauh dari mereka, seperti lo liat sendiri mereka suka ngebully orang yang lemah dari mereka." Kata Laura seraya memberi peringatan kepada Gita untuk tidak berurusan dengan the princess. Gita yang diperingati hanya mengangguk tanda mengerti.
"Ngapain kita bahas mereka mending kita makan, nanti keburu bel lagi."
Merasa apa yang dibilang Rica benar, Gita ingin melanjutkan makannya yang tertunda namun tak sengaja matanya bertatapan dengan Sella persekian detik lalu melanjutkan makannya yang tertunda.
Sella Pov
Saat gue dan teman-teman gue baru sampai ke kantin, entah dapat keberanian dari mana itu kutu buku numpahin minumannya ke segaram gue.
Prakk
"Lo punya mata atau gak sih!"
"M.. maaf aku gak sengaja." Katanya takut.
Ck dia pikir dengan minta maaf semua selesai, gak bisa dia juga harus dapat akibatnya karena udah berani-beraninya buat segaram gue basah.
"Girls bikin perhitungan sama nih mata empat, terserah kalian mau apain." Perintah gue pada teman-teman gue, gue malas harus ngotorin tangan gue ngelawan orang yang gak selevel dengan gue.
"Sip Sell." Jawab mereka kompak, mereka memulai aksi mereka dengan numpahin minuman yang ada di atas meja dan entah itu punya siapa ke atas kepala si kutu buku itu, gak sampai di situ aja, kuah bakso bekas pun mereka tumpahin ke segaram si cupu.
Lagi seru-serunya gue ngeliat si cupu di bully teman-teman gue, gak sengaja gue lihat cewe sok kecantikan dan keganjenan yang berani-beraninya deketin Putra. Siapa lagi kalo bukan si Gita Gita itu.
Gue akan buat dia malu di depan semua orang yang ada disini. Gue pun mengambil minum yang ada di atas meja yang entah itu punya siapa, yang penting gue bakalan siram tu muka sok kecantikan itu.
Gue berjalan dengan santainya ke tempat Gita, gue udah bisa bayangin gimana ekspresi dia saat gue permaluin nanti, huh jadi gak sabar liat muka sok kecantikan itu dipermalui.
Saat gue udah tepat berada di belakang Gita dan ngangkat tangan untuk nyiram Gita pakai minuman yang ada di tangan gue dan begonya lagi cewe sok kecantikan ini gak sadar kalo gue udah ada dibelakang dia.
Oke kita liat ekspresi dia gimana, saat tangan gue mau numpahin minuman yang ada ditangan gue, tangan gue berasa ada yang nahan. Siapa coba yang berani mencegat tangan gue buat gak numpahin minuman ini.
"Lo mau ngapain?" Tanya seseorang dengan suara beratnya, dan sialnya lagi gue hapal banget ini suara siapa.
Gita yang awalnya gak sadar kalo gue ada dibelakang dia pun akhirnya ngeliat gue.
Gagal sudah semua rencana gue buat ngerjain Gita, kenapa juga harus dia datang disaat kaya gini. Oh my prince kenapa lo harus datang di saat yang gak tepat banget. Tripel sial gue hari ini.
Tbc___
Jangan lupa vote and comments!
Kritik dan saran kalian sangat membantu ku :-)
Thanks and Keep Reading^_^
KAMU SEDANG MEMBACA
Yours (Slow Update)
Teen Fiction"Kenapa gue bisa suka sama lo, bahkan cinta sama lo dengan semua kelebihan dan kekurangan lo, apa kita akan berjodoh atau sebaliknya, gue sendiri gak tau." Kata Gita. "Kemana lo yang selalu memperhatikan gue. Gue ngerasa kehilangan lo, apa karena ke...